7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?

Banyak nyawa yang melayang karena peristiwa ini

Berbicara tentang peristiwa penembakan dengan senjata api di sekolah (school shooting), Amerika Serikat (AS) mungkin langsung terlintas di benak kita. Negara ini sudah sedari lama melegalkan senjata api. Tetapi, bila jatuh di tangan yang salah, senjata api bisa membuat nyawa orang melayang sia-sia.

Dari sekian banyak kasus penembakan di sekolah yang pernah terjadi, manakah yang paling parah? Dan apa motivasi pelaku sampai tega melakukan hal itu?

1. Penembakan di Oikos University

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Suasana di Oikos University pasca kejadian. (latimesblogs.latimes.com)

Pada 2 April 2012, seorang laki-laki bersenjata menembaki orang-orang di Oikos University, sebuah perguruan tinggi Kristen Korea di Oakland, California. Pelakunya adalah One L. Goh yang dulunya merupakan siswa di universitas tersebut.

Kronologinya, pelaku berdiri di ruang kelas ketika jam perkuliahan berlangsung. Ia memerintahkan semua orang untuk berbaris di dinding lalu menembaki mereka. Akibatnya, enam mahasiswa dan seorang dosen tewas, serta melukai tiga orang.

Belakangan, pelaku diketahui mengidap skizofrenia paranoid. Mengutip The Mercury News, pelaku diganjar dengan tujuh hukuman seumur hidup. Tetapi, sebelum hukumannya selesai, pelaku meninggal di penjara pada 20 Maret 2019.

2. Penembakan di Red Lake

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Poster duka untuk korban tewas. (startribune.com/Richard Tsong)

Peristiwa ini terjadi pada 21 Maret 2005 di Red Lake, Minnesota. Awalnya, pelaku yang bernama Jeff Weise membunuh kakeknya dan kekasih kakeknya di rumah mereka. Setelahnya, ia mengambil senjata dan rompi anti peluru milik kakeknya, lalu pergi ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Red Lake.

Pelaku yang dulunya pernah sekolah di sana mulai menembak orang-orang. Korban tewas jumlahnya tujuh orang, yang terdiri dari penjaga keamanan, guru, dan lima siswa. Dan ada lima orang lainnya yang terluka.

Setelah polisi tiba di lokasi kejadian, mereka terlibat baku tembak. Pelaku terluka, kemudian memutuskan bunuh diri dengan menembak kepalanya di ruang kelas. Dilansir ABC News, yang tewas berjumlah 10 orang, termasuk pelaku, kakeknya, dan kekasih kakeknya.

3. Penembakan di Umpqua Community College

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Keluarga dan kerabat korban berkumpul untuk berdoa bersama. (latimes.com/Marcus Yam)

Umpqua Community College di Oregon menjadi sasaran penembakan pada 1 Oktober 2015. Pelakunya adalah laki-laki berusia 26 tahun bernama Chris Harper-Mercer yang terdaftar di kampus itu.

Ia menembak mati seorang asisten profesor dan delapan mahasiswa di ruangan kelas serta melukai delapan lainnya. Kemudian, ia memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri.

Berdasarkan keterangan ibunya dalam laman Los Angeles Times, anaknya memang didiagnosa dengan sindrom Asperger. Sebelumnya pelaku rutin minum obat, tetapi berhenti di usia 18 tahun.

Dalam kondisi mental yang tidak stabil, pelaku justru memiliki sembilan senjata api, termasuk sebuah assault-style rifle. Bahkan, ia pernah menodongkan senjata ke ibunya sendiri!

4. Penembakan di Santa Fe

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Pelaku penembakan, Dimitrios Pagourtzis. (click2houston.com)

Peristiwa berdarah terjadi di SMA Santa Fe, Texas, pada 18 Mei 2018. Delapan pelajar dan dua guru tewas, sementara tiga belas lainnya luka-luka. Ternyata, pelakunya adalah siswa di sekolah tersebut yang bernama Dimitrios Pagourtzis, yang umurnya baru 17 tahun.

Saat beraksi, ia menggunakan senjata api milik ayahnya. Pelaku sempat melepaskan tembakan berulang kali ke polisi, sebelum akhirnya menyerah. Dimitrios mengaku bahwa dirinya bermaksud membunuh teman sekelas yang tidak ia sukai.

Bagaimana kabar terakhirnya? Berdasarkan update terbaru dari New York Post pada 11 Februari 2022, persidangannya berulang kali ditunda karena pelaku dianggap "secara mental tidak layak untuk diadili", menurut evaluasi medis. Tentu saja ini membuat keluarga korban gusar dan frustrasi.

Baca Juga: 7 Diktator Terkejam Sepanjang Sejarah, dari Mana Saja?

5. Penembakan di Marjory Stoneman Douglas

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Buket bunga sengaja diletakkan untuk mengenang korban tewas. (fox13news.com/Tampa Bay)

Kali ini lokasi kejadian berada di SMA Marjory Stoneman Douglas di Florida. Pada 14 Februari 2018, Nikolas Cruz yang berusia 19 tahun menembaki pelajar dan staf yang ada di sana.

Akibatnya, 17 nyawa melayang dan 17 orang lainnya terluka. Pelaku membawa senapan semi-otomatis gaya AR-15 dan beberapa magasin (tabung berisi peluru). Dengan senjata itu, pelaku mulai menembaki semua orang di dekatnya dengan membabi buta.

Setelah diusut, rupanya Nikolas telah menunjukkan perilaku kekerasan sedari lama. Mengutip CPR, pelaku pernah menodongkan pistol ke saudara laki-laki dan ibunya sendiri. Selain itu, pernah melempar batu ke orang lain dan menembak ayam dengan senapan angin.

6. Penembakan di Sandy Hook

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Sekolah tempat peristiwa berdarah itu terjadi. (edweek.org/Robert Benson Photography)

Peristiwa penembakan selanjutnya terjadi di Sekolah Dasar (SD) Sandy Hook di Connecticut pada 14 Desember 2012. Pelakunya adalah Adam Lanza, pria berusia 20 tahun, yang merenggut nyawa 26 orang tak berdosa.

Korban terdiri dari 20 orang anak-anak berusia 6-7 tahun dan enam anggota staf. Sebelum menuju sekolah, ia membunuh ibunya terlebih dahulu. In the end, pelaku memilih bunuh diri dengan menembak kepalanya.

Berdasarkan hasil investigasi, pelaku diketahui tidak menggunakan obat-obatan atau narkoba yang bisa memengaruhi perilakunya. Tetapi penyelidik menemukan bukti pada komputer pelaku, yaitu artikel seputar penembakan massal yang pernah terjadi sebelumnya.

Sementara, menurut keterangan dari mantan gurunya, pelaku menunjukkan perilaku antisosial, jarang berinteraksi dengan siswa lain, serta terobsesi menulis tentang pertempuran, perang, dan kehancuran.

7. Penembakan di Virginia Tech

7 Peristiwa Penembakan di Sekolah, Apa Motivasi Pelaku?Menyalakan lilin untuk mengenang para korban tewas. (remembrance.vt.edu)

Ini adalah peristiwa penembakan di sekolah yang merenggut nyawa paling banyak. Yaitu di Virginia Tech pada 16 April 2007. Pelakunya bernama Seung-Hui Cho, penduduk AS keturunan Korea Selatan.

Dengan pistol semi-otomatisnya, 32 orang tewas dan 17 lainnya terluka. Ketika polisi datang ke lokasi kejadian, pelaku memilih menembak kepalanya sendiri. Bisa dibilang, ini adalah peristiwa penembakan di sekolah di AS yang paling mematikan sepanjang sejarah.

Seperti apa latar belakang pelaku? Ternyata, pelaku adalah imigran yang mengalami diskriminasi dan rasisme karena ia berasal dari Asia. Kemarahan yang selama ini dipendam menjadi bom waktu dan akhirnya meledak.

Selain itu, pelaku telah didiagnosis dengan mutisme selektif (ketidakmampuan seseorang untuk berbicara pada situasi sosial tertentu) dan depresi berat.

Nah, itulah beberapa peristiwa penembakan di sekolah dan universitas paling parah yang pernah terjadi. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pelaku memiliki masalah kejiwaan yang mendorong aksi brutal tersebut.

Baca Juga: 7 Konser Paling Banyak Menelan Korban Jiwa dalam Sejarah

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya