Mengapa Bahan Bakar Fosil Harus Diganti? Ini Alasannya!

Benarkah karena tidak ramah lingkungan?

Intinya Sih...

  • Bahan bakar fosil menyebabkan perubahan iklim dan cuaca ekstrem
  • Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan polusi udara, air, dan plastik yang merugikan lingkungan
  • Polusi udara dari bahan bakar fosil dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan masyarakat

Sebagian besar kendaraan yang berlalu lalang di jalanan ditenagai dengan bahan bakar fosil. Ini adalah sumber energi tak terbarukan seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi yang terbuat dari tanaman, hewan, dan plankton yang mati jutaan tahun lalu.

Ada banyak alasan mengapa sebaiknya kita berganti dari bahan bakar fosil ke bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Selengkapnya ada di bawah!

1. Dampak terhadap iklim

Mengapa Bahan Bakar Fosil Harus Diganti? Ini Alasannya!ilustrasi tornado (pixabay.com/Sunrae)

Pembakaran bahan bakar fosil akan menghasilkan gas rumah kaca (seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida) yang memerangkap panas di atmosfer bumi dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Contohnya adalah:

  • Hujan asam: Pembangkit listrik melepaskan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ketika membakar bahan bakar fosil. Kedua senyawa ini juga dilepaskan ke udara oleh kendaraan bermotor. Polutan inilah yang menyebabkan hujan asam.
  • Pengasaman laut: Sekitar seperempat karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil diserap oleh laut dan mengubah sifat kimianya. Dalam 150 tahun terakhir, keasaman laut mengalami peningkatan sebesar 30 persen. Asam akan membuat organisme laut kesulitan membentuk cangkang dan kerangkanya.
  • Cuaca ekstrem: Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap cuaca ekstrem yang lebih sering dan lebih parah, seperti gelombang panas, kekeringan, tornado, siklon tropis, banjir, hingga hujan badai.
  • Kenaikan permukaan air laut: Perubahan iklim membuat bumi memanas lalu menyebabkan gletser dan lapisan es mencair. Kenaikan permukaan air laut pun tak dapat dihindari. Dilansir UCAR Center for Science Education, permukaan air laut global telah meningkat 20–30 cm dibandingkan tahun 1800.

2. Dampak terhadap lingkungan

Mengapa Bahan Bakar Fosil Harus Diganti? Ini Alasannya!ilustrasi polusi udara (unsplash.com/Ella Ivanescu)

Dampak pembakaran bahan bakar fosil bagi lingkungan juga tak kalah mengerikan, antara lain:

  • Polusi udara: Bahan bakar fosil menghasilkan polutan udara yang berbahaya, seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, merkuri, hingga particulate matter. Tidak hanya membahayakan kesehatan manusia dan satwa liar, polusi udara juga bisa menyebabkan hujan asam dan kerusakan pada tanaman, serta eutrofikasi (kelimpahan nutrisi yang bisa menurunkan kadar oksigen di ekosistem perairan).
  • Polusi air: Minyak adalah salah satu bahan bakar fosil dan jika tumpah ke laut bisa membunuh biota laut dan habitatnya, serta menyebabkan kerusakan ekosistem jangka panjang.
  • Polusi plastik: Lebih dari 99 persen plastik terbuat dari bahan bakar fosil. Mengutip Environmental and Energy Study Institute, manusia menghasilkan lebih dari 300 juta ton sampah plastik per tahun. Sekitar 14 juta ton di antaranya berakhir di laut, menewaskan satwa liar, dan mencemari rantai makanan.

3. Dampak terhadap kesehatan manusia

Mengapa Bahan Bakar Fosil Harus Diganti? Ini Alasannya!ilustrasi kanker (pixabay.com/PDPics)

Polusi udara dari pembakaran bahan bakar fosil bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti asma, infeksi saluran pernapasan, penyakit jantung, kanker, hingga stroke.

Secara global, diperkirakan ada 8,34 juta kematian yang dikaitkan dengan partikulat halus dan ozon (BMJ, 2023).

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari polusi udara adalah menggunakan masker saat bepergian, memasang air purifier di rumah, tidak membakar sampah, menanam lebih banyak pohon, dan sebisa mungkin menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

Baca Juga: 5 Hal yang Mungkin Terjadi Jika Bahan Bakar Fosil di Dunia Habis

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya