Ini Penjelasan Mengapa Gempa Maroko Sangat Mematikan

Menewaskan lebih dari 2.800 jiwa

Pada Jumat (8/9/2023), gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) mengguncang Maroko, salah satu negara di Benua Afrika. Gempa ini dinilai cukup mematikan karena menewaskan lebih dari 2.800 orang dan membuat ribuan lainnya mengalami luka-luka. Dalam sekejap, kejadian ini menjadi atensi internasional.

Lantas, mengapa banyak korban berjatuhan akibat peristiwa ini? Menurut analisis seismolog, berikut ini beberapa faktor yang turut berkontribusi pada banyaknya korban jiwa.

1. Dengan kekuatan 6,8 SR, gempa ini tergolong besar

Para ahli meyakini bahwa gempa Maroko disebabkan oleh tabrakan antara lempeng tektonik Afrika dan Eurasia. Akibatnya, gempa berkekuatan 6,8 SR pun terjadi. Dilansir CBS News, gempa dengan kekuatan 6,0 hingga 6,9 SR dikategorikan sebagai gempa yang kuat dan bisa meruntuhkan bangunan.

Menurut Rémy Bossu, sekretaris jenderal Euro-Mediterranean Seismological Centre di Bruyères le Châtel, Prancis, walau tidak sebesar gempa yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu yang berkekuatan 7,8 SR, namun 6,8 SR termasuk luar biasa untuk kawasan ini.

Baca Juga: Dampak Kerusakan Gempa Maroko, Mencapai Ratusan Triliun!

2. Hal ini diperparah dengan kurangnya kesiapsiagaan

Ini Penjelasan Mengapa Gempa Maroko Sangat Mematikanilustrasi kondisi bangunan setelah gempa (pixabay.com/Marcello Migliosi)

Ilan Kelman, peneliti bencana dari University College London, Inggris, berpendapat lain. Menurutnya, angka kematian yang tinggi disebabkan oleh kurangnya kesiapsiagaan.

"Gempa bumi tidak membunuh orang, namun kehancuran infrastruktur yang menyebabkan kematian. Ini sangat menghancurkan karena masyarakat tidak siap menghadapinya," ungkapnya dalam laman Nature.

Bahkan, gempa bumi berkekuatan sedang bisa berakibat fatal jika masyarakat tidak siap. Contohnya adalah gempa berkekuatan 5,9 SR yang melanda Agadir, Maroko, pada 29 Februari 1960 yang menewaskan sepertiga penduduk kota tersebut.

3. Selain itu, sebagian besar bangunan di Maroko tidak didesain tahan gempa

Kebanyakan bangunan di Maroko dirancang untuk menghadapi suhu ekstrem, hal yang biasa terjadi di sana. Sedangkan, ketahanan terhadap gempa tidak diutamakan karena bencana alam tersebut jarang terjadi.

Apalagi, sebagian besar bangunan di daerah yang terdampak terbuat dari batu dan agregat (partikel seperti kerikil atau pasir) yang rentan runtuh. Material tersebut dipilih karena lebih murah, mengingat tingkat kemiskinan yang tinggi di Maroko. Disarankan membangun rumah dengan material yang lebih kuat, seperti beton bertulang.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Maroko Terus Bertambah, Kini 2.862 Orang 

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya