Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badak

Sudah tahu perbedaan lima spesies badak?

Badak merupakan salah satu mamalia darat dengan ciri khas berupa cula di hidungnya. Dalam bahasa Inggris, badak disebut rhinoceros yang berasal dari gabungan dua kata Yunani yaitu rhino atau hidung dan ceros atau cula. Dikutip dari Save the Rhino, cula badak memiliki banyak fungsi seperti sebagai pertahanan diri, menggali sumber air, serta menghancurkan cabang-cabang pohon untuk makanannya.

Indonesia sendiri menjadi rumah bagi dua jenis badak yaitu badak jawa dan badak sumatra. Badak sumatra tersebar di kawasan hutan tropis Pulau Sumatra dan Kalimantan, sedangkan badak jawa hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. 

Badak jawa dan badak sumatera bukanlah satu-satunya jenis badak di dunia. Ada tiga spesies badak lainnya yang hidup di kawasan dataran tinggi India dan Benua Afrika. Untuk lebih jelasnya, kenali beberapa perbedaan kelima spesies badak ini, ya.

1. Badak Putih

Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badakilustrasi badak putih (flickr.com/Jean & Nathalie)

Badak putih (Cerathoterium simum) banyak dijumpai di kawasan Afrika bagian selatan. Tak seperti badak Asia yang memiliki satu cula, badak putih memiliki dua cula. Cula depannya berukuran jauh lebih panjang dibandingkan cula belakang.

Badak putih sebenarnya tidak berwarna putih melainkan abu-abu. Dikutip dari Discover Wildlife, semula namanya berasal dari kata wijd yang dalam bahasa Belanda berarti lebar karena badak putih punya mulut yang lebar. Bentuk mulut ini sesuai dengan kebiasaannya yang makan rerumputan di savanna. 

Dilansir dari Save the Rhino, saat ini populasi badak putih tercatat sebanyak 16.803. Jumlah ini sekaligus menjadikan badak putih sebagai spesies badak dengan populasi tertinggi di alam liar.

2. Badak Hitam

Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badakilustrasi badak hitam (flickr.com/Dhuvaraj S)

Selain badak putih, badak hitam (Diceros bicornis) merupakan spesies badak yang juga berasal dari Afrika. Badak hitam memiliki warna tubuh yang sama dengan badak putih. Penyebutan badak hitam hanya untuk membedakannya dari badak putih.

Seperti badak putih, badak hitam juga memiliki dua cula di kepalanya. Bedanya, badak hitam memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan badak putih. Dikutip dari International Rhino Foundation, jika badak putih bisa mencapai bobot 2700 kg, badak hitam hanya sampai 1350 kg.

Walaupun sama-sama tinggal di ekosistem savanna, badak hitam punya kebiasaan makan yang berbeda dengan badak putih. Badak putih dikenal sebagai hewan pemakan rerumputan, sedangkan badak hitam merupakan pemakan pohon dan semak-semak. Oleh sebab itu, badak hitam memiliki bentuk mulut seperti pengait supaya dapat memakan bagian kayu dari tumbuhan, dikutip dari Save the Rhino.

Baca Juga: 5 Fakta Menyedihkan Badak Jawa, Mamalia Darat Terlangka di Dunia  

3. Badak India

Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badakilustrasi badak india (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Badak india (Rhinoceros unicornis) merupakan spesies badak bercula satu yang secara ukuran mirip seperti badak putih. Dilansir dari Britannica, bobotnya berkisar antara 1800–2700 kg dengan tinggi badan bisa mencapai 2 meter. 

Badak india menempati kawasan padang rumput yang tersebar di dataran tinggi India bagian utara dan Nepal. Ketika musim panas tiba dan ketersediaan rumput melimpah, badak india akan menjadi pemakan rumput. Untuk bertahan di musim dingin, badak india akan lebih banyak memakan bagian pepohonan atau semak.

Badak india juga kerap dijumpai di daerah rawa serta pinggiran sungai. Di antara spesies badak lainnya, badak india merupakan perenang yang handal, dikutip dari Save the Rhino.

4. Badak Jawa

Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badakilustrasi induk badak jawa dan anaknya (dok. Kementerian LHK)

Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) memiliki kemiripan dengan badak india tetapi berukuran lebih kecil. Dikutip dari Save the Rhino, dibandingkan spesies badak lainnya, badak jawa cenderung hidup soliter. Hanya badak jawa dengan anaknya yang masih kecil saja yang tampak hidup dalam kelompok.

Habitat badak jawa adalah hutan hujan tropis dengan area terbuka di dalamnya. Di kawasan terbuka inilah banyak tumbuhan rendah yang bisa menjadi sumber makanannya. Akan tetapi, badak jawa juga membutuhkan area hutan tertutup untuk melindunginya dari sengatan panas matahari di kawasan tropis. 

Berdasarkan data dari laman Taman Nasional Ujung Kulon, saat ini tercatat populasi badak jawa sebanyak 74 individu. Jumlah ini membuat badak jawa sebagai salah satu spesies badak terancam punah. 

5. Badak Sumatera

Hanya Ada 5 Spesies di Dunia, Inilah Perbedaan Setiap Jenis Badakilustrasi badak sumatera (commons.m.wikimedia.org/26Isabella)

Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dikenal sebagai spesies badak terkecil. Dikutip dari International Rhino Foundation, berat tubuhnya hanya berkisar antara 600–950 kg dengan tinggi maksimal 1,5 meter. Tidak seperti badak jawa, badak sumatera memiliki dua cula seperti badak afrika. 

Salah satu ciri khas yang membedakan badak sumatera dengan spesies badak lainnya yaitu tubuhnya yang dipenuhi dengan rambut panjang. Dilansir dari WWF, badak sumatra memiliki kekerabatan dengan woolly rhino atau badak purba yang hidup di jaman es. Woolly rhino yang sudah punah ribuan tahun yang lalu juga memiliki rambut-rambut panjang seperti badak sumatra.

Seperti badak jawa, badak sumatra juga menghadapi ancaman kepunahan. Dilansir dari laman Mongabay, diperkirakan populasi badak sumatra hanya berkisar antara 34–47 individu. Badak sumatra, selain soliter juga lebih menyukai kawasan hutan lebat sehingga lebih sulit untuk memonitor jumlah aslinya.

Dari keseluruhan spesies, badak hitam dan badak putih memiliki dua cula yang membedakannya dengan badak jawa dan badak india. Adapun badak sumatera lebih mirip dengan badak berambut di jaman es yang sudah punah. 

Baca Juga: 5 Fakta Menyedihkan Badak, Ternyata Bisa Mati Kesepian

Nisa Istiqomah Photo Verified Writer Nisa Istiqomah

menulis sebagian dari hobi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya