7 Fakta Unik Albatros Kelana, Menjelajah Ratusan Kilomer per Hari!

Albatros kelana merupakan salah satu burung lautan yang menakjubkan. Mereka dinobatkan memiliki lebar kepakan sayap terpanjang di dunia yang memungkinkannya untuk terbang meluncur selama berjam-jam tanpa harus mengepakkan sayapnya, lho. Panjang tubuhnya kisaran 1-1.3 meter dengan berat 2.9-12.7 kilogram. Warna bulu albatros barvariasi tergantung pada usianya, anak-anak biasa memiliki bulu berwarna cokelat dan menjadi lebih putih saat umurnya bertambah.
Sementara itu, albatros kelana dewasa mempunyai bulu putih dengan sayap hitam putih. Jantan mempunyai sayap lebih putih dari betina. Sementara paruh dan kakinya berwarna pink. Mereka juga mempunyai kelenjar garam yang membantunya mengeluarkan kadar garam terlalu tinggi dalam tubuhnya. Oh iya, nama ilmiahnya adalah Diomedea exulans. Mari kenalan dengannya melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran albatros kelana

Spesies albatros ini terbang di atas lautan selatan dan berkembang biak di pulau-pulau di sebelah utara Lingkaran Antartika. Khususnya Pulau Georgia Selatan di Inggris, Kepulauan Marion dan Prince Edward di Afrika Selatan, Crozet, Kepulauan Kerguelen di bagian selatan Prancis serta Pulau Macquarie Australia. Animalia menginformasikan bawah pulau-pulau itu memiliki tanah gambut, rumput tussock, lumut, alang-alang dan semak belukar.
2. Albatros kelana mencari makan di perairan yang lebih dalam dibandingkan spesies albatros lainnya

Sebagian besar makanan albatros kelana adalah ikan, cephalopod dan krustasea termasuk cumi serta udang. Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, mereka mencari makan di perairan yang lebih dalam dibandingkan spesies albatros lainnya, bahkan lebih jauh ke laut. Selain itu, albatros kelana juga memakan fitoplankton, jeroan, bangkai dan sampah. Burung satu ini bahkan tidak ragu untuk makan banyak hingga tidak bisa bergerak, lho.
3. Albatros kelana dinobatkan memiliki panjang kepakan sayap terbesar dari semua burung di dunia

Albatros kelana dinobatkan sebagai burung dengan panjang kepakan sayap terbesar di antara semua burung terbang di dunia. Sayapnya bisa sepanjang 3.2 meter, adaptasi yang sangat berguna untuk meluncur di udara. Guiness Book of Records mengklaim bahwa panjang kepakan sayap terbesar di dunia adalah albatros kelana dengan 3.63 meter yang terlihat di tahun 1965 oleh ilmuwan di atas Antarctic research ship USNS Eltanin di Laut Tasman, dilansir Fact Animal.
4. Albatros kelana merupakan pelacak yang baik

Diet albatros kelana terdiri dari makanan yang berbau seperti cumi-cumi sehingga mereka telah mengembangkan indra penciuman yang sangat tajam untuk menemukannya dari arah angin. Mereka mempunyai salah satu olfactory bulbs terbesar dari semua burung yang terlatih untuk mencium aroma amis. Albatros kelana menggabungannya dengan visi yang kuat untuk mengidentifikasi kawasan produktif di lautan untuk berburu makanan.
5. Albatros kelana bisa menjelajah sejauh ratusan kilometer per harinya

Sumber yang sama menjelaskan bahwa albatros kelana mungkin salah satu burung laut yang wilayah jelajahnya sangat luas. Mereka telah dilacak berada sejauh 15,000 kilometer saat menjelajah untuk mencari makan. Albatros kelana bahkan bisa mencapai kecepatan 80 km/jam dengan jarak lebih dari 900 kilometer per harinya, tapi sumber lain mengatakan hanya sejauh 500 kilometer per hari. Menakjubkan, bukan?
6. Albatros kelana setia pada pasangannya

Sistem perkawinan albatros kelana adalah monogami, mereka membentuk hubungan yang berlangsung seumur hidupnya. Jantan dan betina melakukan beberapa tarian sambil melebarkan sayap serta mengeluarkan vokalisasi khusus untuk mengesankan pasangannya. Musim kawinnya dimulai dari bulan Desember hingga Maret, albatros kelana berkembang biak dalam kolom longgar dan sarangnya terbesar dalam kelompok.
Betina biasanya menghasilkan satu telur yang dierami oleh keduanya secara bergiliran selama 78 hari. Anaknya akan tetap berada di sarang selama lebih dari 9 bulan. Setelah menjadi dewasa, mereka terbang ke laut dan kembali ke koloninya setelah 5-6 tahun. Mereka baru bisa kawin setelah berumur 11-15 tahun.
7. Sekitar 25 persen anak albatros mati saat meninggalkan koloninya

Anak-anak albatros akan meninggalkan sarang dan menjelajah selama 3 hingga 7 tahun sendirian. Mereka menghabiskan waktunya terbang di atas lautan. Selama dua bulan pertama dari fase pembelajaran ini, sekitar 25 persen anak albatros meninggal. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan fase penting bagi albatros kelana muda. Jika berhasil bertahan, mereka akan kembali ke koloninya dan menemukan pasangan.
Burung yang sangat menakjubkan, bukan? Kepakan sayapnya yang terpanjang di dunia dan bahkan mereka bisa menjelajah sejauh ratusan kilometer setiap harinya. Menariknya, albatros kelana muda harus menjalani fase pembelajaran yang penting sebelum kembali ke koloninya untuk kawin. Fakta apa yang paling unik menurutmu?