7 Fakta Zebra Finch, Nyanyian Jantan yang Indah Merayu Betina

Zebra finch (Taeniopygia guttata) merupakan spesies burung yang penyebarannya cukup terbatas, di Australia dan Timor Timor. Panjang tubuhnya hanya kisaran 10--11 sentimeter dan seberat 12 gram. Pola jantan lebih jelas, kepala dan punggungnya berwarna abu-abu, sementara ekornya bergaris hitam putih. Tenggorokan zebra finch bergaris dan ada bercak oranye di pipinya.
Berbeda dengan betina yang tampak kurang menarik, warna tubuhnya abu-abu. Paruh jantan berwarna merah, sedangkan betina cenderung oranye. Yuk, kenalan dengan mereka lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran zebra finch

Penyebaran zebra finch berada di sabana dan padang rumput di Australia, kebanyakan berada di Australia Tengah. Burung ini juga bisa kamu temui di Timor atau pulau Pasifik yang membagi Indonesia dan Timor Timor. A-Z Animals menginformasikan bahwa dari penyebarannya itu, zebra finch menyebar ke seluruh dunia sebagai hewan peliharaan.
2. Hidup dalam kawanan besar

Spesies burung ini menetap sepanjang tahun dan cenderung lebih aktif saat siang hari. Mereka hidup dalam kawanan besar yang jumlahnya bisa mencapai 100 individu. Akan tetapi, saat sedang mencari makan, mereka membentuk kelompok lebih kecil yang jumlahnya kisaran 50 individu.
Zebra finch mengenali anggota kelompoknya melalui nyanyian. Burung ini sering melakukan perjalanan jarak jauh untuk mencari makanan, wilayah pertahanannya tidak terlalu besar dan biasanya hanya terbatas pada area yang mengelilingi lokasi sarangnya.
3. Makanan utamanya adalah biji-bijian rumput

Menu makan utama dari zebra finch adalah biji-bijian, khususnya biji rumput. Mereka biasanya mengambil biji-bijian berukuran antara 1--2,6 milimeter panjangnya. Berdasarkan informasi dari Animalia, zebra finch lebih suka benih yang lebih besar dan mudah dikupas. Burung ini juga melengkapi dietnya dengan serangga seperti semut dan rayap. Sementara anak-anaknya memakan biji setengah matang.
4. Berkomunikasi menggunakan sinyal akustik

Sumber yang sama menjelaskan bahwa zebra finch menggunakan sinyal akustik untuk berkomunikasi dengan embrio. Mereka melakukan panggilan inkubasi pada telurnya saat cuaca panas, kisaran di atas 26 derajat celcius dan pada saat akhir masa inkubasi. Menariknya, panggilan tersebut mengubah pertumbuhan dan perilaku anak burung.
Anak burung yang diberi panggilan inkubasi punya berat lebih kecil di akhir fase bersarang saat mereka merasakan suhu sarang yang lebih tinggi. Selain itu, anak burung tersebut kemungkinan besar akan bersuara ketika suhu sarang tinggi.
5. Jantan bernyanyi untuk memikat betina

Tidak hanya panggilan bersarangnya yang unik, zebra finch jantan punya kemampuan bernyanyi luar biasa. Mereka bisa menyuarakan nyanyian indah untuk memikat pasangan. Jantan belajar bernyanyi dari ayahnya, mereka mulai berlatih bernyanyi selama beberapa minggu pertama kehidupannya.
Salah satu studi mengatakan bahwa jantan bahkan masih lypsinc saat sedang tidur, mungkin dilakukannya untuk menyimpan informasi berjangka panjang tentang lagu tersebut. Walaupun mereka belajar bernyanyi, anak burung akan menambahkan versinya sendiri sehingga tidak ada dua lagu yang sama persis.
6. Melarikan diri sekaligus membersihkan diri

Burung kecil ini tentu saja kerap menjadi incaran pemangsa, dijadikan sebagai santapan lezat untuk memenuhi rasa lapar. Bagaimana cara zebra finch melarikan diri? Karena ancaman pemangsa, mereka memilih berkumpul dalam kawanan di semak-semak atau pepohonan di dekat sumber air. Mereka memanfaatkan kondisi itu dengan baik, berkumpul sambil meminum air.
Zebra finch diketahui meminum sekitar 3 milimeter air per harinya. Saat suhu lebih panas atau mencapai 40 derajat celcius, mereka bisa minum sebanyak 6--12 milimeter. Mereka hanya minum selama beberapa detik, setelahnya mandi selama semenit. Burung ini juga pandai bersolek, zebra finch akan mengeringkan dan meminyaki bulunya.
7. Sistem perkawinan zebra finch

Musim kawin zebra finch sangat beragam, mereka bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Sistem perkawinannya adalah monogami, membentuk hubungan yang berlangsung seumur hidupnya. Kamu harus tahu bahwa nyanyiannya berperan penting dalam proses perkawinan, lho. Betina tidak bernyanyi, tapi jantan bisa melakukannya.
Melansir Animal Diversity, zebra finch betina menghasilkan 2--8 telur putih yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 14--16 hari. Anak-anaknya bisa terbang 17--18 hari setelah menetas dan bisa mencari makan sendiri sekitar 35 hari kemudian Mereka baru mencapai usia dewasa 36--50 hari setelah menetas dan siap kawin saat berusia 80 hari.
Sekarang kamu tahu bahwa zebra finch jantan punya kemampuan bernyanyi yang luar biasa. Menu makannya juga beragam, tapi didominasi oleh biji-bijian. Apakah kamu pernah melihat zebra finch sebelumnya, atau mungkin burung yang mirip dengan spesies ini?