Setelah berbulan-bulan mencari tanpa hasil, salah satu burung paling terancam di planet Bumi ini akhirnya terlihat lagi. Adalah Stresemann's Bristlefront nama burung itu. Ukurannya tidak terlalu besar juga terlampau kecil.
Ia memiliki ekor yang panjang, sementara di bagian kepalanya, terdapat buku khas yang menonjol. Para ilmuwan memprediksi, hanya ada segelintir makhluk ini yang tersisa di dunia.
Seperti yang dirilis Science Alert (28/12), dua ekor penampakan burung Stresemann's Bristlefront betina sukses tertangkap kamera pada tanggal 12 dan 14 Desember lalu.
Hal itu, bisa memberi harapan bagi para konservasionis bahwa belum terlambat untuk menyelamatkan burung itu dari kepunahan. Soalnya, habitat hutan hujannya diketahui menyusut dengan cepat, sehingga mengancam populasi burung Stresemann's Bristlefront hingga titik nol.
Seperti yang bisa dilihat pada posting Twitter di atas, burung Stresemann's Bristlefront ini memiliki suara yang indah.
Burung Stresemann's Bristlefront ini hanya bisa ditemukan di daerah kecil di bagian timur Brasil. Burung yang mempunyai nama latin Merulaxis stresemanni ini pertama kali dicatat pada tahun 1830-an. Tetapi, burung satu ini terlalu sulit untuk dipelajari lantaran sulit ditemukan.
Setelah penemuan awal itu, baru pada pertengahan abad ke-20, spesimen burung Stresemann's Bristlefront mulai dikumpulkan. Spesies ini mendapatkan namanya berkat ahli ornitologi Jerman-Brasil Helmut Sick, yang mencatat bulu-bulu khas burung itu dan nama gurunya Erwin Stresemann.
Namun, sebuah nama tampaknya tidak cukup untuk menjaga burung itu tetap berada dalam jangkauan manusia. Burung Stresemann's Bristlefront diketahui menghilang dari pandangan selama 50 tahun sebelum pertemuan lain yang terjadi pada tahun 1995. Hal ini cukup untuk memberi gambaran mengenai betapa langkanya kesempatan untuk melihat burung Stresemann's Bristlefront di alam liar.
Salah satu tim konservasi American Bird Conservancy (ABC) Amy Upgren mengatakan, timnya sekarang berupaya memfokuskan konservasi di wilayah timur laut Minas Gerais. Di sana, para konservasionis menilai, populasi kecil burung Stresemann's Bristlefront dapat tetap hidup dan dibiarkan berkembang.
Upaya penyelamatan ini dikonsentrasikan pada Cagar Alam Mata do Passarinho atau Hutan Songbird. Cagar alam ini merupakan area yang meliputi luas sekitar 2.352 hektare.
"Meskipun kami merasa lega bahwa Stresemann's Bristlefront terus bertahan, masa depan spesies ini tetap berada dalam bahaya," cetus Amy Upgren dalam rilis persnya.
"Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menemukan individu lainnya sekaligus melindungi habitat tambahan."
Selain burung Stresemann's Bristlefront, para tim konservasionis telah menemukan sejumlah spesies burung langka lainnya seperti Seychelles Magpie-Robin, Whooping Crane, dan Lear's Macaw.
"Kami berharap bahwa jika kami dapat menemukan lebih banyak burung dan mengambil tindakan signifikan dengan cepat, populasi bristlefront ini juga dapat tumbuh," ungkap salah satu tim korservasi lainnya, Gláucia Drummond dari Fundação Biodiversitas.