7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia Sains

Adolf Hitler pernah dinominasikan untuk Nobel perdamaian

Hadiah Nobel, adalah salah satu penghargaan paling prestisius di dunia dalam bidang sains dan perdamaian. Sejak lama penghargaan ini menjadi tolok ukur keberhasilan insan ilmuan dunia atau bahkan tolok ukur bagi sebuah negara dalam mengukur keberhasilan mereka dalam memajukan peradaban manusia.

Berikut ini adalah 9 fakta menarik mengenai hadiah Nobel, seperti siapa yang menggagas pemberian penghargaan ini dan beberapa fakta menarik lainnya.

1. Diprakarsai oleh seorang penemu yang menyesali penemuannya

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia Sainslukisan wajah Alfred Nobel (nobelpeaceprize.org/Alexander Mahmoud)

Sebagaimana dilansir dari Britanica.com, hadiah Nobel digagas oleh Alfred Nobel, seorang ilmuan, insinyur dan pengusaha asal Swedia. Ia terkenal dengan penemuan dinamit, sejenis bahan peledak berkekuatan dahsyat yang dimaksudkannya untuk membuka atau menghancurkan bebatuan yang menghalangi jalan untuk membuat lubang-lubang pertambangan.

Namun kemudian temuannya ini digunakan juga dalam peperangan dan merenggut nyawa banyak orang. Sebagaimana dicatat oleh Dailytimes.com, ketika dia melihat bahwa orang telah menyalahgunakan ciptaannya dan menggunakannya untuk membunuh orang, dia menyesali penemuannya. Kisah lainnya adalah saat kematian saudaranya, sebuah surat kabar salah mengira bahwa itu adalah kematiannya. Mereka memuat berita dengan tajuk 'Pedagang Maut Meninggal'. Dia sedih memikirkan bahwa ternyata selama ini dia dikenal sebagai penjual alat yang membawa kematian, dan khawatir bahwa suatu saat akan dikenang sebagai penyebab kematian banyak orang. Kemudian dia memulai Hadiah Nobel Perdamaian, dan ingin dikenal sebagai orang yang mencetuskan kebaikan bagi dunia.

Dalam surat wasiat yang disusunnya pada tahun 1895, Nobel menginstruksikan agar sebagian besar kekayaannya disisihkan sebagai dana untuk pemberian lima hadiah tahunan "kepada mereka yang, selama tahun sebelumnya, akan memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia." Pembagian pertama hadiah berlangsung pada 10 Desember 1901, tepat pada saat peringatan kelima kematian Nobel.

2. Diberikan kepada orang yang berjasa luar biasa bagi dunia dalam enam bidang

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia SainsAhli virologi Amerika Charles M. Rice berpose dengan medali hadiah Nobelnya. (ASSOCIATED PRESS via forbes.com))

Hadiah Nobel diperuntukkan bagi siapa saja yang berjasa luar biasa memajukan peradaban manusia dalam enam bidang sains dan dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.

Seperti yang dicatat oleh Nobelprize.org, Hadiah-hadiah yang ditetapkan atas kehendak Alfred Nobel adalah Hadiah Nobel Fisika, Hadiah Nobel Kimia, Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, Hadiah Nobel Sastra, dan Hadiah Nobel Perdamaian, serta hadiah tambahan yang setara hadiah Nobel yakni hadiah dalam ilmu ekonomi.

Penghargaan tambahan, Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel, didirikan pada tahun 1968 oleh Bank Swedia dan pertama kali diberikan pada tahun 1969. Meskipun secara teknis bukan merupakan Hadiah Nobel, namun identik dengan penghargaan tersebut; pemenangnya diumumkan bersama para penerima Hadiah Nobel, dan Hadiah Ilmu Ekonomi dipresentasikan pada Upacara Penghargaan Hadiah Nobel.

3. Penerima termuda dan penerima tertua

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia SainsMalala Yousafzai, penerima hadiah Nobel termuda dalam sejarah (India Public Media via whiteboardjournal.com)

Penganugerahan hadiah Nobel tidak memandang usia seseorang dan tidak memiliki batasan usia tertentu.

Seperti dilansir dari Nobelprize.org, hingga saat ini, peraih Hadiah Nobel termuda adalah Malala Yousafzai, yang berusia 17 tahun saat dianugerahi hadiah perdamaian di tahun 2014. Malala adalah seorang gadis aktivis hak asasi manusia asal Pakistan. Ia memperjuangkan hak-hak anak perempuan terlebih khusus dalam mengenyam pendidikan di negaranya.

Peraih Hadiah Nobel tertua seperti dikutip dari Cnn.com, adalah John B. Goodenough, yang menerimanya pada usia 97 tahun. Ia memenangkan Hadiah Nobel di bidang kimia di tahun 2019 bersama Akira Yoshino dan M. Stanley Whittingham. Hadiah Nobel dalam bidang kimia ini diberikan kepadanya dan rekan-rekannya karena kontribusi mereka dalam mengembangkan baterai lithium-ion yang 'merevolusi hidup kita.'

Baca Juga: Peraih Nobel: Perang Nuklir dan Kiamat di Depan Mata, Harus Dicegah! 

4. Sampai saat ini ada dua orang yang menolak menerima hadiah Nobel dan tiga orang dipaksa untuk menolak hadiah Nobel oleh pemerintahnya

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia SainsJean Paul Sartre (Getty Images via nationalww2museum.org)

Rasanya tidak akan ada orang yang akan menolak hadiah seprestisius Nobel. Namun ternyata ada beberapa orang yang melakukannya! Dilansir dari Nobelprize.org, ada dua orang yang pernah menolak hadiah prestisius ini, dan ada empat orang yang dipaksa untuk tidak menerima hadiah ini.

Jean-Paul Sartre, yang dianugerahi Hadiah Nobel Sastra tahun 1964, menolak hadiah itu karena dia secara konsisten menolak semua penghargaan resmi. Ia juga menganggap bahwa hadiah Nobel justru akan membebaninya dan membatasi kebebasannya dalam menulis.

Le Duc Tho, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 1973 bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger. Mereka dianugerahi hadiah untuk menegosiasikan perjanjian perdamaian Vietnam. Le Duc Tho mengatakan bahwa dia tidak layak untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian, dengan alasan situasi di Vietnam yang masih belum kondusif dan belum benar-benar damai sepenuhnya.

Sementara itu, empat pemenang Hadiah Nobel telah dipaksa oleh pihak berwenang untuk menolak Hadiah Nobel. Adolf Hitler melarang tiga pemenang Hadiah Nobel Jerman, Richard Kuhn, Adolf Butenandt dan Gerhard Domagk, untuk menerima Hadiah Nobel. Semuanya  bisa menerima diploma dan medali Hadiah Nobel, tapi tidak dengan uangnya. Sementara itu, Boris Pasternak, Peraih Nobel Sastra 1958, awalnya menerima Hadiah Nobel tetapi kemudian dipaksa oleh otoritas Uni Soviet, negara asalnya, untuk menolak Hadiah Nobel.

5. Keluarga "Curie" adalah keluarga yang paling sukses dalam meraih hadiah Nobel

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia Sainsfoto keluarga Currie: Pierre Curie, Marrie Curie dan anak mereka Irene Curie (Wikimedia Commons via downtoearth.org)

Sampai saat ini belum ada satu keluarga pun yang menyamai pencapaian keluarga Curie dalam meraih penghargaan Nobel. Sebagaimana dilansir dari Downtoearth.org, pada tahun 1903, Marie Curie menerima Hadiah Nobel Fisika dan menjadikannya wanita pertama di dunia yang memenangkan hadiah tersebut. Curie berbagi Nobel 1903 dengan suaminya Pierre Currie dan sesama rekan peneliti Becquerel untuk pekerjaan gabungan mereka pada radioaktivitas.

Pada tahun 1911, Marie membuat sejarah lagi dengan menjadi wanita pertama yang memenangkan dua penghargaan Nobel. Penghargaan Nobel Kimia tahun 1911 diberikan kepada Marie setelah dia berhasil menghasilkan radium sebagai logam murni. Ini membuktikan keberadaan elemen baru. Namun, ini bukanlah Nobel terakhir bagi keluarga Curie. Nobel Kimia tahun 1935 diberikan kepada Irène Curie dan suaminya serta rekan peneliti Frédéric Joliot atas kerja sama mereka dalam penciptaan unsur radioaktif baru secara artifisial.

Keluarga Curie telah menerima total empat hadiah Nobel, satu rekor tertinggi yang dimenangkan oleh satu keluarga dalam memenangkan hadiah Nobel.

6. Amerika Serikat adalah negara tersukses dalam meraih hadiah Nobel

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia SainsAmerika Serikat adalah negara paling sukses menyabet hadiah Nobel (pixabay.com/Ronile)

Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Britania Raya dan Jerman memimpin daftar negara-negara tersukses dalam memenangkan hadiah Nobel, sementara Jepang adalah negara Asia yang paling sukses sejauh ini.

Dilansir dari Wikipedia.com, terhitung sampai tahun 2022, sepuluh negara yang paling banyak menyabet hadiah Nobel secara berturut-turut adalah Amerika Serikat (406), Britania Raya (138), Jerman (114), Prancis (73); Swedia (33); Rusia/Uni Soviet (32); Jepang (29); Kanada (28); Swiss (27); Austria (23) dan Belanda (22).

7. Hadiah yang diterima pemenang Nobel

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia Sainsmedali Nobel (apnews.com/Fernando Vergara)

Seperti dicatat oleh Britanica.com, Setiap Hadiah Nobel terdiri dari medali emas, sertifikat dengan kutipan, dan sejumlah besar uang, yang jumlahnya tergantung pada pendapatan Yayasan Nobel. Hadiah Nobel diberikan seluruhnya kepada satu orang, dibagi rata antara dua orang, atau dibagi kepada tiga orang. Dalam kasus terakhir, masing-masing dari tiga orang dapat menerima sepertiga bagian dari hadiah atau dua orang bersama-sama dapat menerima setengah bagian.

Seperti dilansir dari Nobelprice.org, Alfred Nobel meninggalkan sebagian besar tanah miliknya, lebih dari SEK 31 juta (sekarang sekitar SEK 1.7 Miliar) untuk diubah menjadi dana dan diinvestasikan dalam "sekuritas yang aman". Pendapatan dari investasi tersebut akan “dibagikan setiap tahun dalam bentuk hadiah kepada mereka yang selama tahun sebelumnya telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia.”

Jumlah Hadiah Nobel untuk tahun 2022 ditetapkan sebesar 10,0 juta kronor Swedia (SEK) atau sekitar 14 Miliar Rupiah per Hadiah Nobel penuh.
 

8. Adolf Hitler sempat dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel perdamaian

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia Sainsperangko wajah Adolf Hitler (pixabay.com/2205474)

Adolf Hitler dikenal sebagai salah satu orang yang paling merusak kedamaian dunia karena telah memicu perang paling mematikan dalam sejarah. Meskipun demikian, secara mengejutkan diktator Jerman tersebut sempat dinominasikan sebagai pemenang hadiah Nobel perdamaian.

Sebagaimana dicatat oleh Nobelprize.org, Adolf Hitler dinominasikan satu kali pada tahun 1939. Meskipun kelihatannya tidak mungkin hari ini, Adolf Hitler dinominasikan untuk hadiah Nobel perdamaian pada tahun 1939 oleh seorang anggota parlemen Swedia, E.G.C. Brandt. Rupanya, Brandt tidak pernah bermaksud pencalonan itu dianggap serius. Brandt adalah seorang antifasis. Pencalonan ini mungkin adalah kritik satir terhadap debat politik saat itu di Swedia. Pada saat itu, sejumlah anggota parlemen Swedia telah menominasikan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain untuk hadiah Nobel perdamaian, sebuah nominasi yang dipandang Brandt dengan sangat skeptis. Namun, niat satir Brandt tidak diterima dengan baik dan pencalonannya segera ditarik dalam surat tertanggal 1 Februari 1939.
 

9. Orang Indonesia yang pernah dinominasikan untuk menerima hadiah Nobel

7 Fakta Penghargaan Nobel, Prestasi Paling Prestisius di Dunia SainsPramoedya Ananta Toer, salah satu sastrawan besar Indonesia yang pernah dinominasikan untuk menerima hadiah Nobel (Dok Pribadi Pramoedya Ananta Toer via CNN Indonesia)

Sampai saat ini Indonesia merupakan negara dengan penduduk besar dunia yang belum sekalipun memenangkan hadiah Nobel. Meskipun demikian sudah ada dua nama tokoh Indonesia yang sempat dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel dalam bidang sastra dan perdamaian.

Sebagaimana dilansir dari Thejakartapost.com, Novelis Pramudya Ananta Toer, yang karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam 41 bahasa asing, disebut-sebut beberapa kali dinominasikan sebagai penerima Hadiah Nobel Sastra sebelum kematiannya pada tahun 2006. Novelis ini dinominasikan terutama karena karyanya novel tetralogi Bumi Manusia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga disebut sebagai calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian untuk perannya dalam membawa perdamaian ke Aceh yang bergolak pada tahun 2005. 

Kita berharap satu saat nanti ada cendekiawan Indonesia yang mampu mengharumkan nama bangsa ini di kancah internasional dengan memenangkan hadiah prestisius ini. Semoga.

Baca Juga: 9 Fakta Oslo, Kota yang Jadi Tempat Penyelenggaraan Nobel Perdamaian

Paris Ohoiwirin Photo Writer Paris Ohoiwirin

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya