potret burung Myzomela (commons.wikimedia.org/Peter)
Sama halnya dengan dua penemuan sebelumnya, penemuan burung ini adalah jenis yang sangat langka. Indonesia sendiri memang memiliki jenis burung endemik tertinggi di dunia. Burung Myzomela irianawidodoae atau Myzomela Rote ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Penemuan ini telah dipublikasikan di jurnal Treubia pada Desember 2017 oleh Dewi Malia Prawiradilaga, Pratibha Baveja, Suparno, Hidayat Ashari, Nathaniel Sheng Rong Ng, Chyi Yin Gwee, Philippe Verbelan, dan Frank Erwin Rheindt.
Karakter yang membedakan spesies M. irianawidodoae dengan spesies yang lain, yaitu ada pada proporsi warna merah di tubuhnya yang lebih banyak (di bagian kepala, dada atas, dan tengkuk/leher). Adapun karakter lainnya, yaitu paruh seluruhnya hitam, mata cokelat tua, punggung dan ekornya berwarna hitam, memiliki sayap berwarna hitam bercampur dengan abu-abu gelap, serta pemakan nektar dan beberapa serangga kecil. Status spesies ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Penamaan spesies "irianawidodoae" diberikan Dewi M. Prawiradilaga kepada Ibu Negara Republik Indonesia saat ini, yaitu Ibu Hj. Iriana Widodo. Hal ini sebagai bentuk penghargaan atas ketertarikan beliau terhadap kehidupan burung di Indonesia serta kepeduliannya terhadap lingkungan hidup di Indonesia.
Ketiga penemuan tersebut dijadikan tombak utama peneliti Indonesia untuk terus mengeksplorasi dunia konservasi dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Menurut Prof. Dr. Satyawan, S.Hut., M.Sc., selaku Dirjen KSDAE saat ini, kegiatan penemuan tersebut dapat memberikan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab moral untuk melestarikan spesies yang hidup berdampingan dengan kita di bumi.
“Jangan sampai jenis baru belum ditemukan atau belum diberi nama, itu sudah punah, atau bahkan justru kita belum tau manfaatnya,” ungkap Dr. Amir Hamidy, M.Sc., Direktur Sekretariat Kewenangan Ilmiah Keanekaragaman Hayati BRIN.