Perbedaan Berang-Berang dan Biwara, Masih Banyak yang Keliru

Walaupun terlihat mirip, kedua hewan ini sebenarnya berasal dari dua ordo yang berbeda. Kalau berang-berang asalnya dari ordo Carnivora, biwara dari Rodentia. 

Di ordo Carnivora, berang-berang jadi bagian dari keluarga Mustelidae bersama cerpelai, ferret, badger, mink, wolverine, dan lain-lain. Mereka digolongkan dalam subkeluarga Lutrinae yang kemudian dikelompokkan lagi jadi tujuh genus berbeda. 

Sementara itu, biwara bergabung dengan keluarga Castoridae di mana genusnya, Castor, jadi satu-satunya yang masih hidup saat ini. Biwara cuma terdiri dari dua spesies, yakni biwara amerika utara dan biwara eurasia. 

Nah, dari sini bisa disimpulkan kalau berang-berang dan biwara adalah dua hewan yang gak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali. Hanya saja, keduanya memang sama-sama mamalia.

Dari segi penampilan, keduanya mudah dibedakan oleh orang awam sekalipun. Berang-berang bertubuh panjang dan ramping yang mana merupakan ciri khas hewan di keluarga Mustelidae, sementara biwara bertubuh tambun dan cenderung bergerak lamban di darat. 

Berang-berang ada banyak macamnya. Ukurannya juga bervariasi. Dicatat laman Treehugger, ada berang-berang sungai yang bobotnya gak sampai 13 kilogram, tapi ada juga berang -berang laut yang bisa mencapai berat 45 kilogram!

Sementara itu, ukuran biwara gak begitu bervariasi karena hanya terbagi jadi dua spesies. Umumnya, biwara dewasa bisa memiliki bobot lebih dari 30 kilogram, ungkap laman Animal Diversity. 

Dari segi makanan favorit, kedua hewan ini sangat bertolak belakang. Berang-berang merupakan karnivor yang utamanya menyantap ikan, tapi juga berburu burung, serangga, katak, sampai mamalia bertubuh kecil. Dalam sehari, mereka bisa makan sebanyak 20 hingga 30 persen dari berat tubuhnya, dilansir laman Treehugger.

Sementara itu, biwara merupakan herbivor. Mereka makan daun, rumput, ranting, sampai tanaman air. Namun, makanan favoritnya adalah bagian dalam batang pohon. Apalagi kalau bagian dalam batang pohon aspen, dedalu, mapel, cottonwood, atau poplar.

Karenanya, biwara menghasilkan kotoran yang terlihat seperti campuran serbuk gergaji dan serpihan kayu. Menurut laporan dari A-Z Animals, biwara memakan kotorannya itu untuk diproses lagi di dalam pencernaan supaya dapat nutrisi seutuhnya.

Berang-berang punya tubuh dan ekor yang panjang hampir menyerupai ular. Bentuk tubuh ini membantunya berenang dengan mulus di dalam air. Tubuhnya juga fleksibel yang memudahkannya untuk membersihkan diri, jelas laman Sea World. 

Hampir serupa, biwara juga punya ekor yang membantunya berenang. Bedanya, ekor biwara berbentuk pipih. Selain digunakan berenang, ekornya juga dipukul-pukulkan ke permukaan air untuk memperingatkan biwara lain akan adanya predator. 

Fungsi ekor biwara gak sampai situ saja, lho. Menurut laman Treehugger, biwara juga menggunakannya untuk menyangga tubuh saat berdiri di atas kedua kaki belakangnya. Selain itu, ekornya juga berguna untuk membawa material bendungan yang sekiranya terlalu berat untuk dibawa dengan mulut. Multifungsi!

Berang-berang berperan penting sebagai indikator kesehatan lingkungan. Kalau populasinya sehat, maka daerah aliran sungai yang di habitatnya juga sehat.

Gak cuma itu, spesies berang-berang laut yang makanan utamanya berupa landak laut turut menjaga populasi hutan kelp yang penting bagi bumi. Dengan mengontrol populasi landak laut yang memakan kelp, secara tidak langsung karnivor ini juga melindungi hutan kelp.

Gak kalah dari berang-berang, biwara juga memiliki peran penting di ekosistem. Mereka membangun bendungan yang terbuat dari ranting, batang kayu, dan lumpur untuk menciptakan danau dan kolam yang aman bagi keluarganya.

Bendungan ini punya dampak yang sangat luas bagi ekosistem, mulai dari mencegah ledakan populasi alga sampai menciptakan habitat baru bagi organisme lain. 

Nah, sekarang sudah tahu perbedaan keduanya, kan? Jangan salah sebut lagi. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuanmu tentang satwa liar, ya!