kukang (kiri) dan kungkang (kanan) (commons.wikimedia.org/Rushen | commons.wikimedia.org/Stefan Laube)
Dilansir AZ Animals, kukang dan kungkang memiliki cara yang berbeda untuk melindugi diri mereka dari predator. Saat bertemu dengan bahaya, kukang akan membatu di tempat dan diam tidak bergerak sampai predator pergi. Namun, jika bahaya tidak segera berlalu, hewan ini akan dengan berani menatap langsung ke predator sembari mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
Metode perlindungan diri di atas umumnya dilakukan oleh kukang dewasa atau yang sudah bisa bergerak bebas. Lalu, bagaiman dengan bayi kukang? Menariknya, induk kukang akan menjilati kelenjar brakialisnya yang berisi bisa dan kemudian melapisi bulu anaknya dengan bisa tersebut. Dengan begitu, predator akan mati keracunan saat berusaha untuk menggigit bayi kukang yang tidak berdaya.
Di sisi lain, kungkang memanfaatkan gerakannya yang sangat lambat untuk menghindar dari pandangan predator. Terlebih lagi, karena gerakannya yang sangat lambat tersebut, bulunya bisa ditumbuhi alga yang membuatnya semakin menyatu dengan lingkungan sekitar.
Tidak hanya itu, lho! Juga masih terdapat hewan-hewan kecil lain, seperti kutu, tungau, nyamuk, hingga ngengat yang tinggal di bulu kungkang. Di antar hewan-hewan tersebut, ngengat memiliki peran yang penting, yakni menyuburkan alga dan membantu tanaman ini tumbuh dengan baik.