Sekilas Mirip, Kenali Perbedaan Rakun dan Anjing Rakun

Anjing rakun memiliki tanda wajah yang sama seperti rakun, dengan bulu hitam di sekitar mata, moncong tipis, dan hidung kecil berwarna hitam. Bentuk wajah mereka juga hampir sama dengan rakun.

Perbedaannya, anjing rakun memiliki telinga yang besar dan bulat, sementara rakun memiliki telinga yang lebih sempit dan membulat di ujungnya. Selain itu, anjing rakun memiliki bulu berwarna coklat tua, hitam, dan abu-abu kecoklatan yang menutupi sebagian besar warna tubuhnya. Sementara, rakun pada dasarnya berwarna abu-abu, dan memiliki campuran warna hitam dan abu-abu muda di bulunya.

Anjing rakun memiliki ekor lebat dengan warna solid dan gelap. Sedangkan, ekor rakun lebat dengan pola hitam melingkar di sepanjang ekornya.

Anjing rakun lebih kecil dari rakun, tetapi rata-rata lebih berat. Anjing rakun memiliki berat hingga 10 kg dengan tinggi 30 cm, dan panjangnya 66 cm. 

Sementara, rakun memiliki berat hingga 8,6 kg, tingginya 30 cm, dan panjangnya 71 cm. Menariknya, rakun memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dibandingkan anjing rakun. Rakun juga tumbuh lebih panjang daripada anjing rakun secara keseluruhan karena tubuh dan ekornya yang panjang.

Anjing rakun berasal dari Asia Timur. Mereka adalah hewan endemik Jepang yang habitat utamanya adalah hutan beriklim sedang dan padang rumput, tetapi anjing rakun juga dapat ditemukan di daerah perkotaan dan lahan pertanian. Anjing rakun diperkenalkan ke Eropa dan Rusia pada awal tahun 1900-an untuk perdagangan bulu dan sekarang menjadi spesies invasif di sana.

Rakun adalah mamalia asli Amerika Utara. Habitat rakun utamanya adalah area berhutan di dekat sungai, kolam, dan rawa. Namun, rakun sangat mudah beradaptasi dan dapat hidup di area pertanian dan dekat dengan pembangunan manusia.

Selama musim dingin, anjing rakun akan bersembunyi di dalam liang untuk berhibernasi hingga musim semi tiba. Selama hibernasi, tingkat metabolisme tubuhnya menurun sebesar 25 persen. Sementara, rakun tidak berhibernasi, tetapi aktivitasnya menurun hingga makanan tersedia kembali.

Anjing rakun adalah karnivora yang makanannya terdiri dari daging. Anjing rakun paling senang memakan hewan kecil, seperti burung, serangga, ular, tikus, dan katak. Mereka pandai berenang sehingga mampu menangkap ikan, kepiting, dan katak di sungai.

Rakun adalah hewan omnivora yang memakan apa saja, termasuk buah, kacang-kacangan, ikan, telur, dan banyak lagi. Sebelum makan, rakun biasanya akan mencuci makanan dan tangannya.

Kehamilan rakun berlangsung selama 65 hari dan akan melahirkan 2 hingga 5 bayi. Hanya induk yang berperan merawat bayinya. Sementara, kehamilan pada anjing rakun berlangsung selama 61 hingga 70 hari dan akan melahirkan 6 hingga 7 anak. Anjing rakun jantan turut berperan dalam merawat anaknya.

Di alam liar, rakun dapat bertahan hidup sekitar lima tahun. Namun, dengan makanan yang melimpah dan tempat berlindung yang tepat, mereka mampu bertahan hidup hingga lebih dari sepuluh tahun. Sayangnya, 50 persen rakun mati sebelum mereka berusia satu tahun karena penyakit, kelaparan, predator, atau campur tangan manusia. 

Diperkirakan, anjing rakun bisa hidup hingga usia 7,5 tahun di alam liar. Sementara, di penangkaran, mereka bisa hidup lebih dari 14 tahun.

Sekilas, rakun dan anjing rakun agak sulit dibedakan. Namun, jika kamu melihat lebih detail, kamu akan bisa membedakan keduanya dengan mudah. Terlebih, terlepas dari penampilannya yang mirip, kedua hewan ini tidak saling terkait dan memilki pola hidup yang cukup berbeda.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada Juni 2024. Raccoon Dog Vs Raccoon: What Are the Differences?
A-Z Animals. Diakses pada Juni 2024. What Are Raccoon Dogs?
OrkinCanada. Diakses pada Juni 2024. The Average Lifespan Of A Raccoon
SoftSchool.com. Diakses pada Juni 2024. Raccoon vs. Raccoon dog