Benarkah Anjing Bisa Cemburu? Ini Faktanya

- Anjing bisa merasakan cemburu saat pemilik memberikan perhatian pada objek lain, menunjukkan perilaku cemburu yang mirip dengan manusia.
- Penelitian dari University of California San Diego menunjukkan bahwa anjing memiliki bentuk dasar rasa cemburu terhadap ikatan sosial yang penting bagi mereka.
- Perilaku cemburu pada anjing dapat diminimalisir melalui pelatihan konsisten dan manajemen perilaku, serta dipengaruhi oleh faktor usia, ras, dan kepribadian individu anjing.
Banyak pemilik anjing yang melaporkan bahwa hewan peliharaannya terlihat cemburu pada saat perhatian diberikan kepada orang lain atau pun hewan yang ada di sekitarnya. Perilaku tersebut biasanya ditunjukkan melalui menggonggong, menyela interaksi, hingga menunjukkan sikap posesif, sehingga hal ini dianggap mirip seperti emosi manusia pada saat merasa cemburu.
Banyak orang yang pada akhirnya penasaran apakah memang anjing benar-benar bisa merasakan cemburu seperti halnya manusia atau hal ini justru hanya penafsiran manusia terhadap perilaku hewan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini terkait perilaku anjing yang seolah menunjukkan kecemburuan.
1. Studi ilmiah terkait kecemburuan pada anjing

Dilansir Nature, ada penelitian dari university of California San Diego yang menunjukkan bahwa anjing ternyata memiliki perilaku cemburu pada saat pemiliknya memberikan perhatian lebih kepada objek lain. Pada eksperimen tersebut anjing berusaha untuk menyela, mendorong, atau bahkan menunjukkan rasa tidak senang pada saat perhatian pemiliknya tidak tertuju pada mereka.
Studi ini seolah mengindikasikan bahwa anjing mungkin saja memiliki bentuk dasar dari rasa cemburu yang sebetulnya tidak berbeda jauh dari bayi manusia. Walau mungkin tidak bisa disamaratakan secara penuh dengan emosi kompleks yang dimiliki oleh manusia, namun nyatanya tetap dianggap sebagai perlindungan terhadap ikatan sosial yang sangat penting bagi mereka.
2. Cemburu berkaitan dengan ikatan emosional

Anjing yang memiliki ikatan kuat dengan pemilik yang biasanya akan lebih sering menunjukkan tanda-tanda cemburu apabila merasa tersaingi. Perilaku tersebut bisa muncul pada saat perhatian dari pemiliknya justru teralihkan pada hewan peliharaan lain, bayi, atau bahkan pasangan barunya.
Hal ini seolah menunjukkan bahwa rasa cemburu pada anjing lebih berkaitan pada kebutuhan akan perhatian dan juga rasa aman, jika dibandingkan dengan emosi negatif yang kompleks seperti halnya pada manusia. Dilansir PetHelpful, perilaku tersebut bukan hanya reaksi yang spontan, melainkan merupakan bagian dari cara anjing untuk mempertahankan hubungan yang mereka anggap penting.
3. Respons cemburu dapat dilatih dan dikendalikan

Walau mungkin terlihat alami, namun nyatanya perilaku cemburu pada anjing dapat diminimalisir melalui pelatihan yang konsisten dan juga teknik manajemen perilaku. Jika pemiliknya dapat membiasakan anjing untuk menerima kehadiran orang atau hewan lain tanpa merasa tersisih, maka potensi munculnya cemburu dapat di hindari.
Dilansir Doggoneproblems, pemilik biasanya disarankan untuk tetap memberikan perhatian secara merata agar dapat memperkuat rasa percaya, serta menghindari perilaku cemburu yang mungkin ditunjukkan oleh anjing. Hal ini penting agar anjing bisa belajar bahwa perhatian tidak harus diperoleh melalui cara yang negatif atau kompetitif.
4. Tidak semua anjing menunjukkan perilaku cemburu

Berbagai faktor seperti usia, ras, pengalaman hidup, hingga kepribadian individu anjing ternyata bisa sangat memengaruhi seberapa besar mereka menunjukkan respons terhadap kecemburuan. Dilansir Richmond Family Magazine, ada anjing yang mungkin cenderung lebih santai dan toleran terhadap kehadiran makhluk lain, namun ada pula yang cenderung lebih protektif terhadap perhatian dari pemiliknya.
Hal yang satu ini seolah menunjukkan bahwa meski perilaku cemburu mungkin ada, namun nyatanya tidak semua anjing bisa mengalami hal tersebut dengan intensitas yang sama. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik anjing untuk bisa memahami karakter dari masing-masing anjing dan menyesuaikan pendekatannya agar dapat menjaga keseimbangan emosi yang dimilikinya.
Perilaku cemburu pada anjing bukan hanya sekadar fiksi atau antropomorfisme, melainkan didukung oleh sejumlah bukti ilmiah. Walau memang rasa cemburu tersebut tidak sekompleks emosi yang dimiliki manusia, namun respon itu mencerminkan pentingnya sosial bagi anjing dan bagaimana cara mereka dalam bereaksi ketika merasa terancam. Jadi, cemburu pada anjing ternyata memang nyata dan hal tersebut menunjukkan keunikan terhadap hubungan antara manusia dan hewan tersebut.