Perjalanan Sepatu Panjat Tebing yang Historis

Sepatu panjat tebing adalah senjata utama seorang pemanjat. Sesuatu yang tidak kalah pentingnya dari magnesium karbonat, dan satu hal yang abstrak: keberanian. Tapi pernahkah kamu memikirkan dari mana asal sol karet sepatu panjat tebing yang lengket dan mampu mencengkram berbagai jenis rintangan bebatuan itu?
Sejarah sepatu panjat tebing adalah sebuah perjalanan inovasi, berbagai kegagalan, hingga sebuah keberhasilan dari jerih payah yang panjang. Mari kita telusuri perjalanan sepatu panjat tebing yang hari ini bisa membuat kita memanjat ketinggian berpuluh-puluh meter!
1. Memanjat tebing dengan bertelanjang kaki (Sekitar abad 19)
Pada awal abad ke-19, mungkin belum ada di orang-orang bahwa suatu hari di masa depan peradaban manusia akan menciptakan sepatu panjat tebing dengan berbagai inovasi dan kemajuan teknologi. Pada zaman itu, manusia memanjat tebing dengan menggunakan alat paling natural, yaitu kaki mereka sendiri. Akhir tahun 1800an, para pendaki dan pemanjat cukup percaya untuk bertelanjang kaki menerjang berbagai rintangan pada saat memanjat tebing.
Perlahan mereka pun beralih menggunakan sepatu kulit yang berat yang sebetulnya hanya berguna untuk melindungi kaki mereka dari bebatuan. Tentunya sepatu ini masih cocok digunakan ketika mendaki gunung. Namun, sangat sulit jika digunakan untuk pemanjatan yang bersifat teknis dan membutuhkan pijakan yang presisi. Hal ini lah yang mendorong manusia di masa depan untuk berinovasi melahirkan berbagai sepatu panjat tebing.