Platipus Gak Punya Puting, Kok Bisa Menyusui Anaknya?

- Platipus betina menyusui tanpa puting, susunya merembes dari kelenjar di bawah kulit dan dijangkau oleh bayi platipus langsung dari perut ibunya.
- Susu platipus memiliki sifat antibakteri yang kuat, melindungi puggles dari infeksi dan menarik minat ilmuwan untuk penelitian obat antibiotik di masa depan.
- Platipus membuktikan mamalia bisa beradaptasi dengan cara unik, baik dalam cara mereka menyusui maupun kemungkinan kontribusi dalam dunia kesehatan.
Platipus adalah salah satu hewan paling unik di dunia. Sebagai mamalia yang bertelur, mereka punya cara menyusui yang nggak biasa. Gimana nggak? Mereka nggak punya puting! Terus, gimana caranya bayi platipus bisa minum susu dari ibunya?
Platipus memang beda dari mamalia lain, termasuk dalam cara mereka menyusui. Alih-alih menyusui langsung lewat puting seperti mamalia lain, platipus punya mekanisme sendiri yang bikin ilmuwan tercengang. Yuk, simak gimana cara platipus tetap bisa memberi makan anaknya tanpa puting!
1. Susu platipus keluar lewat pori-pori kulit perutnya

Platipus betina nggak punya puting, tapi mereka tetap bisa menyusui anaknya dengan cara yang unik. Susunya merembes keluar dari kelenjar di bawah kulit, lalu mengalir di lipatan tubuhnya. Bayi platipus, atau puggle, akan menjilati susu itu langsung dari perut ibunya.
Mekanisme ini mirip dengan keringat, tapi isinya penuh nutrisi buat pertumbuhan puggle. Proses ini juga memungkinkan susu tersebar luas, jadi lebih mudah dijangkau oleh anak-anaknya. Meskipun terkesan aneh, cara ini terbukti efektif selama jutaan tahun.
Para ilmuwan percaya bahwa cara ini bisa jadi bentuk adaptasi unik platipus sebagai mamalia semi-akuatik. Dengan tidak memiliki puting, mereka menghindari risiko puting terpapar air dan terkena infeksi. Hal ini menunjukkan bagaimana alam selalu punya cara unik untuk memastikan kelangsungan hidup spesiesnya.
2. Puggle tumbuh di sarang dan bergantung sepenuhnya pada susu

Setelah menetas, puggle tetap bersembunyi di sarang bawah tanah yang lembap dan hangat. Mereka nggak bisa langsung keluar karena tubuhnya masih lemah dan belum berbulu. Satu-satunya sumber makanan mereka hanyalah susu yang keluar dari kulit perut ibu mereka.
Mereka bakal bertahan di dalam sarang selama sekitar empat bulan penuh. Sepanjang waktu itu, mereka menyusu tanpa henti sambil perlahan berkembang jadi lebih kuat. Begitu cukup besar, barulah mereka berani menjelajah dunia luar dan belajar berburu sendiri.
Sarang yang dibangun platipus betina pun punya peran penting dalam pertumbuhan puggle. Dengan lingkungan yang aman dan tersembunyi, mereka bisa tumbuh tanpa gangguan predator. Ini membuktikan bahwa strategi bertahan hidup platipus nggak hanya terletak pada cara menyusuinya, tapi juga tempat tinggalnya.
3. Susu platipus melindungi bayi dari serangan bakteri

Uniknya, susu platipus bukan cuma bergizi, tapi juga punya sifat antibakteri yang kuat. Para ilmuwan menemukan bahwa ada protein khusus dalam susu ini yang bisa membunuh kuman dan melindungi puggles dari infeksi.
Karena susu ini langsung terpapar lingkungan terbuka di perut ibunya, risiko kontaminasi jadi lebih tinggi. Untungnya, zat antimikroba alami dalam susu membantu menjaga kesehatan bayi platipus selama masa menyusui. Penemuan ini bahkan bikin ilmuwan tertarik meneliti manfaatnya untuk obat antibiotik di masa depan!
Keunikan ini membuat platipus menjadi bahan penelitian yang menarik di dunia medis. Jika zat antimikroba dalam susunya bisa dikembangkan, bukan nggak mungkin suatu hari nanti akan ada obat baru yang terinspirasi dari hewan unik ini. Siapa sangka, selain menggemaskan dan aneh, platipus juga bisa berkontribusi dalam dunia kesehatan?
Platipus membuktikan bahwa mamalia bisa beradaptasi dengan cara yang luar biasa. Meskipun nggak punya puting, mereka tetap bisa merawat anak-anaknya dengan cara yang unik dan efektif. Siapa sangka kalau salah satu mamalia paling aneh di dunia ini juga punya sistem menyusui yang super inovatif?