5 Predator Alami Tikus, Membantu Petani Padi Secara Tak Langsung!

- Tikus adalah hama yang merugikan petani padi karena memakan tanaman dan menyebarkan penyakit.
- Ular, burung hantu, biawak, burung elang, dan kucing hutan merupakan predator alami tikus yang membantu membasmi populasi tikus liar.
- Petani harus menjaga populasi predator alami tikus agar tidak punah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerugian pertanian.
Tikus adalah hewan pengerat yang punya ketahanan tubuh luar biasa, karenanya ia dapat hidup di berbagai tempat. Hutan, kebun, sawah, daerah pinggir sungai, area pemukiman, sampai selokan yang kotor bisa jadi rumah bagi hewan kecil tersebut. Karena itu tikus juga sering berjumpa dengan manusia dan jadi hewan yang cukup merugikan. Mamalia kecil tersebut jadi hewan yang kotor dan mampu menyebarkan berbagai jenis penyakit. Tak jarang tikus juga memakan tanaman pertanian seperti padi sehingga sering menimbulkan gagal panen.
Tentunya hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena meledaknya populasi tikus bisa berakibat buruk dan sangat merugikan bagi manusia dan lingkungan. Sebenenarnya alam sudah menyediakan pembasmi tikus alami dalam bentuk hewan predator. Biawak, ular, burung elang, burung hantu, dan kucing hutan adalah beberapa hewan yang punya peran untuk membasmi tikus. Mari kita mengenal lebih dalam mengenai kelima predator tikus tersebut lewat artikel ini!
1. Ular

Ular adalah reptil predator yang punya banyak variasi makanan dan dia mampu memakan berbagai jenis hewan. Tikus, burung, kadal, serangga, ikan, burung, cacing, bahkan sesama ular bisa ia makan dengan lahap. Mereka juga kerap mendiami area kebun, area pertanian, hutan, sawah, sampai pemukiman sehingga bisa menjadi pembasmi tikus alami yang ampuh. Bahkan laman Ecologyasia dan Terminix menjelaskan kalau ada jenis ular dengan nama rat snake atau ular tikus yang sangat suka berburu tikus, lho.
Ular tikus sebenarnya bukanlah satu spesies ular melainkan sebutan untuk beberapa jenis ular tidak berbisa yang berasal dari famili colubridae. Ular-ular tersebut punya gerakan yang gesit sehingga sangat cocok untuk mengejar tikus yang juga sangat cepat. Mereka juga sering terlihat di kebun dan area persawahan sehingga secara tidak langsung ular-ular ini membantu petani untuk membasmi hama tikus dan burung yang sangat merugikan. Jadi kamu tidak boleh membunuh ular yang ada di sawah karena ular merupakan salah satu sahabat petani dan punya peran penting di alam.
2. Burung hantu

Tak cuma reptil, burung predator juga sangat lihai dalam berburu hewan pengerat seperti tikus, lho. Salah satu burung yang jadi predator alami tikus adalah burung hantu, burung yang sering beraktivitas di malam hari ini punya kemampuan alami untuk berburu di hewan pengerat tersebut. Burung hantu punya bulu yang mampu meredam suara sehingga tikus-tikus tak akan menyadari kedatangan burung ini. Penglihatan burung hantu juga sangat baik dan kepalanya mampu berputar sampai 270 derajat yang memungkinkan burung ini untuk melihat tikus dimanapun mereka berada.
Tak cuma membasmi tikus, burung hantu berukuran kecil juga bisa jadi predator alami bagi serangga yang merugikan petani, jelas Victor Pets. Karena merupakan hewan nokturnal kegiatan berburu yang dilakukan burung hantu juga tak akan mengganggu kegiatan petani di siang hari. Bahkan penggunaan burung hantu sebagai pembasmi alami tikus sudah dilakukan oleh para petani, lho. Di beberapa daerah seperti Jawa Barat para petani sengaja membuat sarang atau rumah burung hantu di tengah sawah. Hal ini dilakukan supaya burung hantu mau hidup di area sawah dan akhirnya membasmi tikus yang ada di sekitar.
3. Biawak

Biawak adalah predator oportunis yang artinya ia akan memakan apapun yang bisa temukan dan tentunya tikus juga masuk dalam menu makanannya. Dilansir Animalia dan artikel di jurnal Biological Conservation, biawak biasanya memakan hewan pengerat seperti tikus, ular, burung, kepiting, kadal, kura-kura, telur, bahkan bangkai hewan. Karenanya selain jadi pengontrol populasi tikus kadal raksasa ini juga punya peran sebagai pengurai sampah yang ada di alam.
Kemampuan biawak dalam menangkap tikus juga tak perlu diragukan karena ia sanggup mengejar tikus dengan kecepatan dan kelincahannya. Tubuhnya yang langsing juga membuat reptil ini mampu masuk ke lubang tikus atau sela-sela batu di mana tikus bersembunyi. Selain membantu membasmi tikus di sawah terkadang biawak juga ditemukan di pemukiman sampai perkotaan sehingga ia juga bisa membasmi tikus yang sering masuk ke rumahmu. Kamu juga tak perlu takut dengan biawak, walau badannya besar sebenarnya biawak takut dengan manusia. Jika didekati biasanya hewan ini akan kabur dan tidak akan menyerang.
4. Burung elang

Burung hantu bukanlah satu-satunya burung yang merupakan predator dan pembasmi alami tikus. Burung elang juga jadi burung predator ganas yang menjadikan tikus sebagai salah satu buruannya. Berbagai sumber menjelaskan kalau burung raksasa ini sangat suka memakan mamalia seperti tikus, kelinci, tupai, rusa kecil, bahkan lemur. Tak cuma mamalia, elang juga sering memangsa hewan lain seperti ikan, ular, kadal, kepiting, biawak, bahkan burung jenis lain. Hal ini membuktikan kalau elang merupakan predator oportunis yang tidak pilih-pilih makanan.
Sebagai predator alami tikus tentunya elang sangat berjasa bagi manusia khususnya petani. Bahkan di Tiongkok, khususnya di daerah Xinjiang Uygur para petani sangat terbantu oleh kehadiran burung satu ini karena mampu membasmi populasi tikus dan hewan pengerat lain yang membludak dan merugikan. Tanpa adanya elang para petani tentunya akan mengalami kerugian besar karena terjadi gagal panen. Sayangnya populasi elang di beberapa daerah mulai menurun dan ia menjadi hewan yang langka dan dilindungi.
5. Kucing hutan

Tak hanya harus menghindar dari kejaran burung dan reptil, tikus-tikus yang ada di alam juga harus waspada akan ancaman mamalia lain. Kucing hutan yang kerap menghuni pegunungan, hutan, kebun, padang rumput, dan persawahan jadi salah satu mamalia predator yang harus dihindari oleh tikus. Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau hewan satu ini sangat suka memangsa vertebrata seperti tikus, tupai, burung, dan rusa. Ia juga merupakan predator penyergap yang akan mengendap-endap saat berburu mangsa.
Kebanyakan spesies kucing hutan juga merupakan pemanjat yang handal sehingga ia mampu menangkap tikus yang berkeliaran di atas pohon atau bersembunyi di lubang pohon. Gerakan kucing hutan juga lebih cepat dan lincah dari kucing domestik, hal ini membuatnya sanggup mengejar tikus kemanapun mereka pergi. Namun sangat disayangkan adanya kerusakan habitat, perburuan liar dan membludaknya populasi kucing domestik membuat banyak spesies kucing hutan menjadi terancam punah. Sekarang kucing hutan hanya bisa ditemukan di hutan lebat yang jarang dijamah manusia.
Tikus-tikus liar memang jadi momok yang menakutkan bagi banyak orang, tak hanya membuat petani merugi hewan satu ini juga jadi penyebar penyakit berbahaya. Karenanya banyak upaya yang dilakukan manusia demi membasmi hewan pengerat satu ini. Namun sebenarnya alam sudah menyediakan pembasmi tikus alami berupa hewan predator. Dengan kemampuan berburu yang hebat mereka mampu membuat populasi tikus liar jadi stabil dan secara tak langsung juga membantu manusia. Karenanya sudah jadi kewajiban kita untuk menjaga populasi hewan-hewan tersebut supaya tidak jatuh ke jurang kepunahan.