Ini Proses Pembentukan Pelangi, Biar Gak Bingung Lagi!

Apa yang terjadi jika hujan berhenti? Jawabannya bisa beragam. Mulai dari banjir, jalanan becek, pohon tumbang, sampai rumah rusak. Semuanya terkesan berdampak negatif, ya. Namun, ada satu hal indah yang pasti terjadi ketika selesainya hujan, yakni pelangi!
Pelangi memang memanjakan mata. Gradasi warnanya yang terlukis di langit berhasil mengalihkan pandangan dalam sekejap. Meski demikian, tampaknya tidak banyak yang tahu proses pembentukan pelangi. Kamu mungkin salah satunya, ya? Maka, untuk bisa lebih paham tentang pelangi simak penjelasan berikut!
Syarat terciptanya pelangi

Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan, kata A.T Mahmud dalam lagu anak fenomenal, "Pelangi". Lirik tersebut tentu tidaklah salah. Hanya saja pelangi tidak tercipta begitu saja. Ada proses fisika di baliknya. Dilansir eartheclipse, agar dapat tercipta pelangi, setidaknya ada tiga kondisi yang harus dipenuhi:
- Kondisi langit harus terdapat rintik air hujan
- Ada sinar matahari yang terlihat usai berhentinya hujan
- Waktu kemunculan dan lokasi pengamat harus berada di antara matahari dan hujan
Jika ketiga itu terpenuhi, maka dapat dipastikan pelangi akan muncul di hadapan manusia. Lantas, bagaimana proses terbentuknya pelangi?
Proses terbentuknya pelangi

Dilansir Popsci, pelangi terbentuk akibat keberadaan sinar matahari yang dipengaruhi kondisi atmosfer. Secara sederhana, tetesan hujan ibarat cermin. Jika cermin disoroti cahaya senter, maka cermin akan membelokan cahaya tersebut ke penjuru ruangan. Ini terjadi pula di langit.
Ketika sinar matahari melewati tetesan hujan, maka tetesan hujan akan membelokkan cahaya. Saat keluar dari tetesan itu, cahaya akan terpisah menjadi beberapa gelombang. Gelombang-gelombang itu yang kemudian memunculkan gradasi warna berbeda yang kita sebut pelangi. Warna-warna tersebut antara lain:
- Merah
- Oranye
- Kuning
- Hijau
- Biru
- Nila
- Ungu
Jika terbentuk karena ada sinar matahari dan tetesan air, apakah pelangi dapat terbentuk di bukan waktu selesainya hujan? Jawabannya bisa, asalkan memenuhi tiga persyaratan di bagian sebelumnya. Maka, jangan heran jika pelangi kerap terbentuk di air terjun atau pesisir pantai. Hal ini terjadi karena di dua wilayah itu terdapat percikan air yang diiringi sinar matahari.
Urutan warna dan bentuk lengkung pelangi

Mengutip Science abc dan rmets, ada proses fisika yang rumit untuk menjelaskan urutan warna dan posisi lengkung pelangi. Kerumitan itu berkaitan dengan panjang gelombang cahaya dan sudut kemiringannya.
Sinar matahari memang berwarna putih, tetapi di balik itu terdapat banyak panjang gelombang atau warna cahaya. Adanya warna ini baru terbentuk ketika tetesan hujan membelokkan cahaya. Jadi, saat cahaya keluar dari tetesan air, semua dipisahkan berdasarkan panjang gelombangnya: merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Urutan gradasi tersebut disebabkan karena tiap warna memiliki panjang gelombang berbeda. Warna di posisi pertama atau teratas memiliki gelombang terpanjang. Sedangkan warna di posisi paling bawah memiliki gelombang terpendek. Oleh karena itulah merah berada di paling atas dan ungu berada di paling bawah.
Selain itu, rupanya pelangi tidak hanya memunculkan 7 warna tersebut saja. Ada warna-warna lain yang ditampakkan. Namun, warna ini tidak dapat terlihat oleh mata telanjang manusia. Butuh alat khusus agar dapat melihatnya.
Demikian proses terbentuknya pelangi. Jadi, pelangi tercipta bukan karena ada orang yang menaruh harta karun atau mitos lainnya, ya. Ada penjelasan fisika di balik proses itu semua.
Penulis: Muhammad Fakhriansyah