5 Proyek Antariksa yang Paling Dinanti di Masa Depan, Apa Saja?

- Program Artemis II NASA akan mengirim astronot mengelilingi bulan tanpa mendarat, untuk menguji sistem dan teknologi yang akan dipakai dalam misi pendaratan selanjutnya.
- Mars Sample Return bertujuan membawa pulang sampel tanah dan batuan dari Mars ke Bumi, untuk mengungkap sejarah geologi Mars dan jejak kehidupan masa lalu.
- Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) akan mempelajari tiga bulan terbesar Jupiter yang diyakini memiliki lautan air di bawah permukaan es mereka, dengan tujuan mengungkap tanda-tanda habitabilitas dan membantu kita memahami lebih dalam tentang sistem planet raksasa.
Manusia tidak pernah berhenti bermimpi untuk menjelajahi luar angkasa. Dari pendaratan di Bulan, hingga pengiriman teleskop luar angkasa super canggih, setiap langkah kecil yang kita ambil membawa harapan besar akan masa depan yang lebih luas, baik itu dalam sains, teknologi, maupun pemahaman kita terhadap alam semesta. Kini sejumlah proyek ambisius tengah dikembangkan oleh lembaga antariksa dunia, dengan tujuan melampaui batas-batas eksplorasi saat ini.
Dalam waktu dekat, kita akan menyaksikan misi-misi luar biasa yang bukan hanya menjanjikan penemuan ilmiah baru, tetapi juga membuka peluang untuk kehidupan di luar Bumi. Dari lembaga antariksa besar seperti NASA dan ESA, ini lah lima proyek antariksa yang paling dinanti dan berpotensi mengubah arah peradaban manusia.
1. Artemis II

Setelah lebih dari 50 tahun sejak misi Apollo terakhir, program Artemis milik NASA akhirnya membawa kembali ambisi manusia untuk menjelajahi Bulan. Artemis II jadi langkah besar berikutnya setelah keberhasilan Artemis I yang tanpa awak. Kali ini, Artemis II akan mengirim empat astronot mengelilingi bulan, tanpa mendarat, untuk menguji sistem dan teknologi yang akan dipakai dalam misi pendaratan selanjutnya.
Mengutip AmericaSpace, misi ini direncanakan meluncur pada Februari 2026 dan akan menjadi penerbangan berawak pertama yang menggunakan roket Space Launch System (SLS) dan wahana antariksa Orion. Para astronot akan mengorbit Bulan selama sekitar 10 hari untuk menguji kontrol manual, sistem pendukung kehidupan, dan kemampuan komunikasi di luar orbit rendah Bumi. Ini penting untuk memastikan semuanya aman sebelum manusia benar-benar menginjakkan kaki di permukaan Bulan.
Nah baru setelah itu Artemis III akan meluncur, ditargetkan sekitar tahun 2027. Misi ini akan menjadi misi bersejarah karena setelah sekian lama NASA mengirim manusia untuk mendarat ke Bulan. Dan Artemis III akan bekerja sama dengan sistem pendaratan bulan buatan SpaceX, yaitu Starship Human Landing System.
2. Mars Sample Return

Mars Sample Return (MSR) bertujuan untuk membawa pulang sampel tanah dan batuan dari Mars ke Bumi. Misi ini merupakan kelanjutan dari kerja keras rover Perseverance yang sudah sejak 2021 mengumpulkan dan menyimpan sampel di permukaan Mars. Targetnya? Mengungkap sejarah geologi Mars dan mungkin, menemukan jejak kehidupan masa lalu.
Rencananya NASA dan ESA akan bekerja sama dalam serangkaian misi kompleks yang melibatkan pengiriman kendaraan baru ke Mars, pengambilan sampel, lalu peluncuran kembali dari permukaan Mars ke orbit, hingga akhirnya kembali ke Bumi. Ini adalah upaya pertama manusia dalam mengembalikan material dari planet lain, dan tingkat kesulitannya tentu sangat tinggi.
Kalau berhasi, sampel-sampel dari Mars ini bisa menjawab banyak pertanyaan besar. Misalnya, apakah Mars pernah memiliki kehidupan mikroba? Bagaimana evolusi iklim dan geologinya? Dan seberapa besar kemungkinan Mars bisa dihuni di masa depan? Misi ini akan membuka babak baru dalam studi astrobiologi dan sejarah tata surya.
3. Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE)

Jupiter Icy Moons Explorer atau disingkat JUICE ini adalah misi dari European Space Agency (ESA) yang diluncurkan pada tahun 2023 dan dijadwalkan tiba di sistem Jupiter pada tahun 2031. Fokus utamanya adalah mempelajari tiga bulan terbesar Jupiter, Ganymede, Europa, dan Callisto yang diyakini memiliki lautan air di bawah permukaan es mereka.
Selama perjalanan dan pengorbitannya nanti, JUICE akan melakukan pengamatan dari dekat terhadap struktur es, atmosfer, dan aktivitas geologis bulan-bulan tersebut. Terutama Ganymede yang akan menjadi bulan pertama yang diorbitkan oleh sebuah wahana luar angkasa. Penelitian JUICE berpotensi mengungkap tanda-tanda habitabilitas dan membantu kita memahami lebih dalam tentang sistem planet raksasa.
Meskipun perjalanannya panjang, JUICE adalah misi antariksa paling menjanjikan untuk dekade ini. Dengan kombinasi kamera, radar penembus es, spektrometer, dan alat pengukur medan magnet, JUICE akan memberi gambaran yang belum pernah kita lihat sebelumnya tentang dunia asing yang mungkin menyimpan kehidupan di luar Bumi.
4. Dragonfly

Dragonfly adalah misi ambisius NASA yang dijadwalkan meluncur pada tahun 2028 menuju bulan terbesar Saturnus, Titan. Uniknya, wahana ini berbentuk seperti drone seukuran mobil dengan delapan baling-baling dan akan terbang melintasi berbagai lokasi di Titan.
Titan dianggap sebagai tempat paling menarik di tata surya karena punya atmosfer tebal dan danau metana cair. Dragonfly akan menganalisis komposisi kimia di sana, mengebor permukaan, dan mencari molekul organik kompleks yang bisa menjadi cikal bakal kehidupan. Dengan mobilitas tinggi dan alat ilmiah canggih, Dragonfly bisa menjelajahi banyak tempat yang sulit dijangkau oleh rover biasa.
5. Nancy Grace Roman Space Telescope

Nancy Grace Roman Space Telescope, atau sering disebut Roman Telescope, adalah proyek besar NASA yang kemungkinan meluncur pada tahun 2026. Roman Telescope disebut-sebut sebagai ‘ibu’ teleskop Hubble, dengan bidang pandang 100 kali lebih luas. Itu berarti, dalam satu jepretan, ia bisa menangkap pemandangan langit yang jauh lebih luas dan detail daripada Hubble.
Tujuan utamanya untuk memahami energi gelap, materi gelap, dan eksoplanet. Roman akan dilengkapi dengan cermin utama 2,4 meter dan dua instrumen, yaitu Wide Field Instrument (WFI) dan Coronagraph Instrument yang bisa memblokir cahaya bintang agar bisa melihat planet yang mengorbit sekitarnya. Ini akan membantu astronom mengamati sistem tata surya secara langsung.
Selain itu, Roman juga akan membuat survey skala besar tentang struktur dan evolusi alam semesta. Hasilnya akan sangat berharga untuk memperdalam informasi kita tentang alam semesta saat ini.
Dengan berbagai teknologi baru dan ambisi besar yang dibawa masing-masing proyek, masa depan antariksa terlihat makin menjanjikan. Mereka menjadi ujung tombak manusia untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan besar, mulai dari asal-usul kehidupan, hingga kemungkinan kehidupan di luar Bumi. Semoga tulisan ini bermanfaat!