5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!

Manusia berpotensi tertular dari hewan penderita cacingan

Infestasi cacing pada hewan peliharaan kesayangan, seperti kucing atau anjing, merupakan salah satu kasus yang sering diremehkan. Padahal, parasit yang satu ini bisa menyebakan banyak kondisi berbahaya yang seringkali tidak disadari oleh pemilik hewan.

Keberadaan parasit tersebut bisa mengganggu kerja normal tubuh. Akibatnya, kualitas kesehatan kucing atau anjing kesayangan menurun dan bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu, jangan pernah menyepelekan kondisi cacingan karena berbagai alasan berikut ini, ya!

1. Mengurangi penyerapan nutrisi

5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!ilustrasi hewan anjing (pexels.com/Steshka Willems)

Pernah bertanya mengapa kucing atau anjing sudah banyak makan tetapi badannya tetap kurus atau hanya perutnya yang besar? Bila kamu belum rutin memberikan obat cacing, bisa jadi cacing adalah penyebabnya.

Cornell Feline Health Center melansir, cacing yang berparasit di dalam usus kucing akan mengambil nutrisi untuk bertahan hidup. Akibatnya, kucing jadi kekurangan zat gizi dan tidak bisa tumbuh optimal.

Jumlah nutrisi yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh juga menyebabkan terganggunya pertumbuhan rambut, seperti dilansir VCA Hospitals. Akibatnya, rambut kucing dan anjing jadi kusam dan mudah rontok.

2. Menyebabkan penurunan kondisi tubuh

5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Kristina Yadykina)

Mungkin kamu pernah menemui kucing atau anjing yang mengeluarkan cacing bersama kotorannya tetap terlihat baik-baik saja. Kondisi ini membuatmu jadi menganggap infestasi cacing bukanlah sesuatu yang harus ditanggapi secara serius.

Padahal, jumlah cacing dalam tubuh akan terus bertambah apabila tidak segera diobati. Berbagai dampak buruk pun mengancam keselamatan hewan kesayangan.

Dilansir Cornell Feline Health Center, cacingan dapat menyebabkan batuk, diare, muntah, hilang nafsu makan, anemia, bahkan hingga kematian. Oleh karena itu, sebaiknya tindakan pencegahan segera diambil sebelum gejala-gejala tersebut terjadi.

Baca Juga: Kucing 101: Ciri-ciri Kucing Dehidrasi yang Harus Kamu Perhatikan

3. Berpotensi menimbulkan kebocoran usus dan gagal jantung

5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Alvan Nee)

Keberadaan cacing dalam tubuh hewan kesayangan akan menyebabkan banyak kejadian fatal yang mengancam keselamatan. Cornell Feline Health Center melaporkan, cacing gilig yang terlalu banyak dapat menyebabkan kebocoran usus.

Selain itu, ada jenis cacing jantung yang disebut Dirofilaria immitis yang sering menyerang anjing. Dilansir VCA Hospitals, cacing tersebut dapat memblokade aliran darah dari dan menuju jantung sehingga menyebabkan terjadinya berbagai kegagalan fungsi organ dan meningkatkan potensi kematian.

4. Bisa menularkan ke kucing atau anjing lain

5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!ilustrasi kucing sedang grooming (unsplash.com/Juan Gomez)

Rute penularan cacing pada hewan kesayangan bisa beragam. Dilansir VCA Hospitals, hewan bisa mengalami infestasi cacing gilig bila menelan telur cacing tersebut, yang mungkin mereka dapatkan dari lingkungan. Khusus untuk cacing pita kucing dan anjing, penularannya melalui pinjal yang tidak sengaja tertelan saat grooming.

Begitu masuk ke dalam tubuh, cacing akan berkembang biak dengan tahapan tertentu dan mulai merugikan inangnya. Jika tidak segera diberikan terapi, maka kesehatan hewan kesayangan akan terganggu.

5. Menular pada manusia

5 Penyebab Cacingan pada Kucing dan Anjing, Jangan Disepelekan!ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Katya Wolf)

Kasus cacingan pada hewan kesayangan ternyata tidak hanya merugikan bagi hewan tersebut, tetapi juga untuk manusia, terutama bagi pemilik hewan karena tinggal di lingkungan yang sama. Dilansir CDC, faktanya jenis cacing gilig Toxocara canis yang menginfeksi anjing dan Toxocara cati yang menginfeksi kucing juga bisa menimbulkan penyakit pada tubuh manusia atau bersifat zoonosis.

Penularan biasa terjadi bila makan saat tangan masih kotor setelah bermain dengan hewan kesayangan. Telur cacing yang ukurannya mikroskopis bisa menempel pada jari-jari tangan dan ikut tertelan bersama makanan.

Kabar baiknya, kondisi cacingan tersebut bisa dicegah atau diterapi dengan pemberian obat cacing secara rutin atau sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk mengonsultasikan kondisi tersebut ke dokter hewan agar mendapatkan penanganan terbaik, ya!

Baca Juga: 7 Tanda Anjing Peliharaan Mengalami Alergi, Tangani Segera

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya