Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Red-billed Streamertail, Burung Pencinta Makanan Manis

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Red-billed streamertail juga dikenal sebagai doctor bird, scissor-tail atau scissors tail himmbingbrid. Mereka berada dalam famili Trochilidae dan memiliki nama ilmiah Trochilus polytmus. Panjang tubuhnya hanya sekitar 10,5–30 sentimeter, beratnya 4,4–5,2 gram dan lebar kepakan sayapnya 17 sentimeter. Perpaduan warnanya adalah hijau, cokelat keabu-abuan, hitam dan putih.

Red-billed streamertail juga tampak menarik dengan paruh panjang yang berwarna merah. Terutama jantan yang ekornya sangat panjang, lho. Tertarik untuk tahu gaya hidupnya? Fakta berikut ini bisa membantumu!

1. Wilayah penyebaran red-billed stramertail

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Dick Daniels)

Penyebaran red-billed streamertail berada di Jamaika. Mereka menghuni sebagian besar pulau, tapi populasinya menurun di wilayah timur. Burung ini tidak lagi menghuni area pesisir paling timur laut yang kini dihuni oleh jenis burung kolibri lainnya. Animal Diversity menginformasikan bahwa habitat yang dihuninya berada di tepi hutan pegunungan.

Red-billed streamertail juga menghuni perkebunan dan tanaman. Biasanya ditemukan di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, tapi berkisar dari daerah pesisir hingga dataran tinggi.

2. Penyendiri dan sangat teritorial

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Dick Daniels)

Konsumsi nektar yang berkalori tinggi dan sangat manis berkontribusi terhadap ketatnya persaingan antar individu. Karenanya, jantan dan betina cenderung hidup menyendiri dan sangat teritorial. Red-billed streamertail akan agresif mempertahankan wilayahnya dari pengganggu termasuk serangga besar lainnya.

Saat mempertahankan wilayahnya, mereka terbang dan melakukan gerakan intimidasi. Red-billed streamertail bertengger di cabang tinggi untuk mengintai adanya penyusup. Ketika ada penyusup, jambul jantan tegak dan mengeluarkan suara 'zeet' bernada tinggi. Jantan dan betina punya cara tersendiri untuk mengusir pengganggu yang tidak ingin pergi.

3. Sangat suka makanan manis

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Sama seperti burung kolibri lainnya, red-billed streamertail punya konsumsi gula harian hingga setengah dari berat tubuhnya untuk memenuhi energinya. Sumber makanan utamanya adalah nektar yang sangat manis, berkalori tinggi dan berenergi tinggi. Itu diambil dari bunga berwarna cerah dan wangi dari berbagai pepohonan dan semak. Mereka menjilat nektar hingga 13 kali per detik, dalam posisi melayang saat sedang makan.

Selain nekter yang manis, red-billed streamertail juga melengkapi dietnya dengan serangga kecil. Biasanya betina lebih sering mengonsumsi serangga dibandingkan jantan. Sebab serangga bisa menyediakan protein yang diperlukan selama masa berkembang biak untuk memastikan perkembangan anak-anaknya.

4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Baik jantan dan betina menggunakan vokalisasi untuk berkomunikasi. Panggilannya terdengar tajam dan keras serta bernada tinggi seperti 'teeet-teeet' atau 'tee-tee-tee'. Panggilan lainnya berupa 'ting-ting', 'chink-chink' dan 'twink-twink-twink. Beberapa panggilan tersebut digunakan saat musim kawin dan ketika melindungi wilayahnya. Red-billed streamertail juga berkomunikasi dengan postur dan gerakan tubuh.

5. Hadir dalam cerpen James Bond, For Your Eyes Only karya Ian Fleming

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Ron Knight)

Berdasarkan informasi dari Animalia, red-billed streamertail ternyata hadir dalam cerita pendek James Bond, For Your Eyes Only karya Ian Fleming. Pada baris pertama dari judul serta koleksi tahun 1960, ada bagian yang mendeskripsikan burung ini sebagai burung terindah di Jamaika, bahkan di dunia. Nukilan tersebut berbunyi sebagai berikut:

'The most beautiful bird in Jamaica, and some say the most beautiful bird in the world, is the streamer-tail or doctor hummbingbird'.

6. Sistem perkawinan red-billed streamertail

Red-billed streamertail (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Sistem perkawinan red-billed streamertail adalah poligini di mana jantan kawin dengan banyak betina atau poligami di mana keduanya bisa kawin dengan banyak pasangan. Setelah melalui tahap-tahap pendekatan, mereka bisa kawin kapan pun selama sepanjang tahun. Akan tetapi, puncak perkembang biakannya terjadi dari bulan Januari hingga pertengahan bulan Mei.

Betina biasanya menempatkan dua telur di sarangnya yang berbentuk mangkok, terbuat dari serat tanaman dan lumut. Masa inkubasi telurnya berlangsung semalam 17--19 hari. Waktu menetasnya bersamaan, tapi ada juga kasus di mana ada perbedaan waktu selama 48 jam.

Red-billed streamertail ternyata sangat teritorial dan lebih suka menghabiskan waktunya sendirian. Mereka suka makanan manis, tapi juga melengkapi dietnya dengan serangga. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan tren populasinya tidak diketahui.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us