Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Reptil yang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Air dalam Jangka Waktu Lama

Thorny devil (commons.wikimedia.org/Stu's Images)
Intinya sih...
  • Beberapa spesies reptil mampu bertahan hidup tanpa air selama berbulan-bulan
  • Kura-kura gurun mampu menyimpan air di kandung kemihnya dan mengurangi metabolisme untuk bertahan hidup
  • Reptil lain seperti thorny devil, gila monster, kadal bertanduk, dan ular derik sidewinder juga memiliki adaptasi unik untuk bertahan tanpa air

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya hidup di tengah gurun yang kering, tanpa air setetes pun selama berbulan-bulan? Bagi manusia, ini jelas mustahil. Namun, di dunia hewan—khususnya reptil—ada sejumlah spesies yang mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrem tanpa perlu minum air dalam jangka waktu yang lama.

Adaptasi yang menakjubkan, memungkinkan mereka untuk menyimpan, menyerap, dan menghemat air dengan cara-cara yang tidak terpikirkan sebelumnya. Pada ulasan ini, terdapat lima jenis reptil yang memiliki kemampuan bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu lama. Dari spesies kura-kura hingga ular, tiap spesies memiliki cara unik untuk mengatasi kekeringan.

1. Kura-kura gurun

Kura-kura gurun (pexels.com/Kostiantyn Klymovets)

Kura-kura gurun adalah spesies yang mampu bertahan hidup tanpa air hingga satu tahun, berkat sistem penyimpanan dan efisiensi penggunaan air yang sangat efektif. Salah satu kunci kelangsungan hidupnya adalah kemampuannya menyimpan air di dalam kandung kemihnya, yang dapat digunakan kembali saat tidak ada sumber air eksternal.  

Kura-kura ini dapat bertahan hidup selama lebih dari setahun tanpa akses air. Melansir laman nps.gov, selama musim panas dan kering yang panjang, kura-kura ini menghabiskan waktunya di liang dan mengurangi metabolisme serta kehilangan air sambil mengonsumsi sedikit makanan. Strategi ini dapat melindunginya dari suhu yang ekstrem.

2. Thorny devil

Thorny devil (commons.wikimedia.org/Bäras)

Thorny devil merupakan reptil asli Australia yang telah berevolusi untuk hidup di salah satu ekosistem tergersang di dunia. Alih-alih minum langsung dari sumber air seperti hewan lain, kadal ini memanfaatkan struktur kulitnya untuk menyerap air. Melansir bushheritage, kulitnya memiliki alur higroskopis yang bisa mengalirkan air langsung ke mulut mereka.

Adaptasi ini memungkinkannya untuk tetap terhidrasi bahkan ketika tidak ada air yang tergenang di lingkungan sekitarnya. Embun yang telah mengembun di tubuh dari malam hari, dioptimalkan sepenuhnya oleh tubuhnya. Karena air sangat terbatas di habitatnya, sistem hidrasi pasif menjadi kunci untuk bertahan hidup.

3. Gila monster

Gila monster (unsplash.com/David Clode)

Gila monster adalah kadal beracun yang memiliki kemampuan bertahan tanpa air dalam jangka waktu lama. Melansir laman asu.edu, Gila monster dapat bertahan hidup selama 95 hari tanpa akses ke air. Rahasianya terletak pada kandung kemih Selama masa kekeringan, air dalam kandung kemih ini dapat diserap kembali ke dalam tubuhnya.

Molekul-molekul khusus di dalamnya hanya memungkinkan air yang berguna untuk diserap kembali. Selain adaptasi fisiologis, Gila monster juga mengadopsi strategi perilaku untuk menghemat air, seperti bersembunyi di liang tanah saat suhu sedang tinggi. Ia juga lebih aktif pada malam hari untuk menghindari penguapan yang berlebihan akibat panas matahari.

4. Kadal bertanduk

Kadal bertanduk (unsplash.com/Cynthia Beilmann)

Kadal bertanduk adalah spesies yang memiliki keunggulan dalam mengelola air di lingkungan yang kering. Tubuhnya dilapisi oleh sisik dengan saluran kapiler yang mampu menarik air dari permukaan tubuh dan mengarahkannya langsung ke mulut. Mekanisme ini memungkinkan kadal tersebut minum air dari embun pagi atau hujan ringan.

Tak hanya itu, kulitnya yang kedap air membantu mengurangi tingkat penguapan dan menjaga kelembapan tubuh. Adaptasi ini memungkinkan kadal bertanduk tetap aktif meski hidup di daerah yang sangat minim air. Ia tidak perlu mencari sumber air yang jelas karena sistem tubuhnya mampu mengekstrak air dari hampir semua bentuk kelembapan yang tersedia.

5. Ular derik sidewinder

Ular derik sidewinder (pexels.com/Miriam Fischer)

Ular derik sidewinder dikenal mampu bertahan hidup di lingkungan yang sangat kering. Kulitnya yang keras membantu mencegah penguapan air dari tubuh secara berlebihan. Ular ini juga memiliki perilaku unik, di mana ia dapat mengumpulkan air dari curah hujan singkat dengan membiarkannya mengalir di permukaan tubuh dan menjilatnya langsung. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, ular ini dapat mengambil air dari tubuh ular lain di dekatnya. Adaptasi perilaku ini memungkinkan sidewinder memaksimalkan setiap kesempatan kecil untuk mendapatkan air. Dalam habitat yang sangat tidak menentu dalam hal curah hujan, strategi ini menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.

Adaptasi luar biasa dari lima reptil ini menunjukkan bagaimana evolusi membentuk makhluk hidup bertahan dalam kondisi ekstrem yang bahkan sulit dibayangkan oleh manusia. Tanpa bergantung pada sumber air, mereka mengembangkan perilaku unik yang memungkinkan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang di gurun yang tandus. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us