Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Buaya muara, salah satu reptil terbesar (commons.wikimedia.org/Eric Lopes)

Intinya sih...

  • Ada reptil raksasa seperti anaconda, buaya muara, dan penyu belimbing
  • Anaconda dapat mencapai panjang 9 meter dan bobot 250 kg, buaya muara bisa mencapai 7 meter dan berbobot 1 ton, serta penyu belimbing memiliki panjang 2.7 meter dan bobot hingga 1 ton
  • Komodo adalah kadal terbesar dengan panjang maksimal 3.13 meter dan bobot 166 kg, sementara tuatara merupakan spesies Rhynchocephalia terbesar dengan panjang maksimal 80 cm dan bobot sekitar 1.3 kg

Kalau membahas hewan berukuran besar, mungkin kamu akan langsung memikirkan mamalia seperti gajah, paus, atau badak. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat mamalia memang terkenal akan ukuran raksasanya. Tapi tunggu dulu, nyatanya reptil yang bersisik juga tak kalah besar dari mamalia, lho. Tak cuma itu, bahkan beberapa reptil jauh lebih besar dari berbagai spesies mamalia.

Jenis reptil berukuran besar juga ada banyak, mulai dari ular, buaya, sampai kura-kura raksasa. Selain besar, mereka juga memiliki keunikan dan hal menarik yang tidak dimiliki oleh hewan lain. Oleh karena itu, mari kita bahas reptil-reptil terbesar berdasarkan jenisnya. Nah, simak dengan baik artikel ini agar kamu lebih mengenal dan berhenti meremehkan reptil!

1. Ular terbesar: anaconda

Anaconda (commons.wikimedia.org/Rufus46)

Saat ini, ada dua spesies anaconda yang menyandang gelar sebagai ular terbesar di dunia. Pertama, Eunectes murinus (anaconda hijau) menjadi kandidat kuat dengan panjang mencapai 9 meter dan bobot maksimal di angka 250 kilogram, jelas laman National Zoo. Kemudian, ada juga Eunectes akayima (anaconda hijau utara) yang panjang maksimalnya mencapai 7 meter dan bobotnya ada di angka 500 kilogram. Sayangnya, ukuran tersebut tidak resmi dan masih diperdebatkan.

Tapi yang jelas anaconda merupakan ular semi akuatik yang hanya bisa ditemukan di Amerika Selatan. Biasanya, ular raksasa ini sering terlihat berenang di dasar sungai, bersembunyi di tanaman air, dan berkelana di daerah lembap. Tubuh ular ini gemuk, gerakannya lambat, dan makanan utamanya mencakup ikan, reptil, dan mamalia. Untungnya, anaconda tidak agresif dan jarang menyerang manusia.

2. Buaya terbesar: buaya muara

Buaya muara (commons.wikimedia.org/Ilham.nurwansah)

Crocodylus porosus atau buaya muara menyandang dua gelar sekaligus, yaitu sebagai reptil terbesar dan buaya terbesar. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat panjang maksimalnya mencapai 7 meter dan bobotnya bisa mencapai 1 ton. Walau besar ia memiliki refleks, gerakan berenang, dan terkaman yang gesit. Hewan ini juga cukup lincah, bahkan ia bisa melompat keluar dari air.

Buaya muara merupakan reptil yang cukup berbahaya. Dilansir ScienceDirect, hewan ini sering menyerang hingga memakan manusia. Biasanya, serangan tersebut sering terjadi di habitat utamanya, yaitu sungai, rawa, danau, laut, atau area payau. Jadi, kamu harus berhati-hati jika memasuki habitat hewan ini. Jangan sembarangan mengganggu, mengusik, atau berenang di air.

3. Kura-kura terbesar: penyu belimbing

Penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Jordan Beard)

Laman DinoAnimals menjelaskan kalau Dermochelys coriacea atau penyu belimbing merupakan kura-kura terbesar di dunia. Saking besarnya, ia sanggup mengalahkan kura-kura raksasa lain, seperti penyu hijau, kura-kura galapagos, dan kura-kura aldabra raksasa. Jika diukur, hewan berwarna hitam ini punya panjang maksimal 2,7 meter dan bobot di angka 700 kilogram sampai 1 ton.

Sebagai spesies penyu, hewan ini merupakan hewan akuatik yang secara penuh hidup di laut. Ia memang bisa bernafas di darat, namun penyu belimbing hanya akan naik ke daratan saat hendak bertelur. Di laut, ia bisa menyelam hingga kedalaman 1 kilometer dan mampu memakan apapun, mulai dari ikan, krustasea, hingga moluska. Penyebarannya juga luas di mana hewan ini bisa dijumpai di Amerika, Afrika, sampai Asia.

4. Kadal terbesar: komodo

Komodo (commons.wikimedia.org/Jean van der Sluijs)

Hewan dengan nama ilmiah Varanus komodoensis ini merupakan kadal terbesar dengan panjang maksimal 3,13 meter dan bobot di angka 166 kilogram. Selain besar, hewan ini juga berbisa yang mana bisanya mampu melumpuhkan mamalia berukuran besar. Tapi jangan salah, walau besar ternyata komodo cukup lincah, lho. Tercatat, ia bisa memanjat, berlari, bahkan kadal ini juga bisa berenang di sungai, danau, sampai laut.

Sayangnya, populasi komodo mulai menurun dan ia masuk ke kategori endangered atau terancam. Karena hal tersebut, hewan ini masuk kategori terancam punah dan ia dilindungi oleh pemerintah. Dilansir iNaturalist, ia juga merupakan hewan endemik Indonesia dan hanya bisa ditemukan di Kepualauan Nusa Tenggara. Terakhir, komodo sangat ganas dan bisa memakan apapun, mulai dari ular, kadal, ikan, serangga, rusa, banteng, hingga bangkai.

5. Rhynchocephalia terbesar: tuatara

Tuatara (commons.wikimedia.org/Pseudopanax)

Sekilas, reptil endemik Selandia Baru ini memang terlihat seperti kadal. Tapi kamu tak boleh tertipu, nyatanya hewan ini bukan kadal, lho. Jika melihat taksonominya, kadal berasal dari ordo Squamata. Di sisi lain, tuatara berasal dari ordo Rhynchocephalia yang artinya kekerabatan keduanya cukup jauh. Dalam hal ini, kekerabatan kadal lebih dekat ke ular daripada ke tuatara.

Tuatara merupakan satu-satunya spesies Rhynchocephalia yang masih hidup. Alhasil, hewan dengan nama ilmiah Sphenodon punctatus ini menjadi spesies terbesar dari jenisnya dengan panjang maksimal 80 centimeter dan bobot sekitar 1,3 kilogram. Tutara memiliki badan agak gemuk, kaki pendek, dan kepala membulat. Dilansir San Diego Zoo Animals & Plants, makanan kesukaannya adalah serangga, telur burung, dan hewan berukuran kecil.

Walau sering dikira sebagai hewan berukuran kecil, ternyata ada juga reptil berukuran raksasa. Ada yang panjangnya mencapai 9 meter, bahkan ada yang bobotnya mencapai 1 ton. Uniknya, tiap jenis reptil juga memiliki spesies terbesarnya masing-masing. Nah, tiap spesies juga memiliki keunikan yang tak dimiliki spesies lain. Bayangkan saja, ada reptil raksasa yang bisa berenang, melompat, dan ada juga yang berbisa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team