Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Reptil dengan Usia Terpanjang di Dunia, Ada yang Sampai 150 Tahun

ilustrasi reptil (pexels.com/ Nilina)
ilustrasi reptil (pexels.com/ Nilina)
Intinya sih...
  • Kura-kura Galapagos dapat hidup hingga 170 tahun, dengan cangkang sebagai mekanisme pertahanan dari predator alami.
  • Komodo dragon memiliki daya tahan hidup luar biasa di habitat yang keras, meski terancam oleh hilangnya habitat dan perubahan iklim.
  • American crocodile, Alligator snapping turtle, Caiman, dan Tuatara juga memiliki masa hidup panjang dengan mekanisme bertahan hidup unik.

Beberapa hewan memang dikenal memiliki usia hidup yang panjang, bahkan lebih panjang dari usia hidup manusia. Dari sejumlah spesies di dunia, kelompok reptil ternyata memiliki rata-rata masa hidup yang lebih panjang jika dibandingkan dengan banyak spesies hewan lainnya. Beberapa spesies reptil bahkan dapat hidup selama lebih dari satu abad. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam reptil yang memiliki masa hidup paling panjang di dunia dan bagaimana mereka memiliki mekanisme bertahan hidup yang luar biasa, hingga mampu melalui berbagai perubahan alam dan kehidupan di dunia. Yuk, kita simak!

1. Kura-kura Galapagos

Ilustrasi kura-kura galapagos (pexels.com/ William Warby)
Ilustrasi kura-kura galapagos (pexels.com/ William Warby)

Kura-kura Galapagos adalah salah satu reptil dengan umur terpanjang yang ada di planet ini. Beberapa individu dari spesies ini tercatat dapat hidup hingga lebih dari 170 tahun. Kalau dibandingkan dengan manusia, bisa jadi kura-kura ini sudah melewati dua atau tiga generasi, ya. Seperti namanya, kura-kura ini bisa ditemukan di Kepulauan Galapagos. Kura-kura Galapagos mudah dikenali karena tubuhnya yang besar dan cangkangnya yang keras, yang ternyata inilah yang menjadi mekanisme pertahanan hidupnya dengan menjadikan cangkang tersebut perlindungan dari predator alami.

Kura-kura Galapagos juga memiliki metabolisme yang sangat lambat, yang menjadi salah satu alasan utama mereka dapat bertahan hidup lebih lama. Menariknya, fisiologi tersebut juga didukung oleh faktor eksternal berupa kondisi ekosistem yang stabil di kepulauan Galapagos sendiri, sehingga menjadikan spesies kura-kura tersebut berpeluang untuk berumur panjang.

Sayangnya, spesies ini sempat menghadapi ancaman besar dari eksploitasi manusia dan spesies invasif. Karena berbagai hal, peruburuan manusia terhadap spesies ini pernah terjadi. Untungnya, perlindungan yang lebih baik dan upaya konservasi telah dilakukan, dan beberapa individu bahkan berhasil mencapai usia yang luar biasa. Dengan dinobatkannya sebagai salah satu hewan dengan masa hidup terpanjang di dunia, kura-kura Galapagos layak dijadikan simbol ketahanan hidup di alam liar yang tak tergoyahkan.

2. Komodo dragon

Ilustrasi komodo (pexels.com/ James Mirakian)
Ilustrasi komodo (pexels.com/ James Mirakian)

Komodo dragon rasanya nyaris masuk dalam berbagai nominasi hewan yang unik dan tangguh, ya. Dikenal sebaga predator terbesar di dunia reptil, hewan ini bisa hidup hingga 30 tahun atau lebih. Beberapa individu komodo drafon bahkan ada yang tercatat mencapai usia lebih dari 50 tahun dalam penangkaran. Komodo dragon bisa ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, termasuk Pulau Komodo. Reptil ini juga dikenal dengan ukurannya yang besar dan kemampuan berburu mangsa besar seperti rusa dan babi hutan. Dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 3 meter, komodo dragon adalah pemangsa puncak di ekosistemnya.

Meski memiliki masa hidup yang lebih pendek dibandingkan kura-kura Galapagos, komodo dragon ternyata memiliki daya tahan hidup yang luar biasa dalam kondisi alam yang keras. Mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat baik, serta kemampuan untuk hidup di habitat yang keras dan kering. Keberadaan komodo dragon di alam liar memang semakin terancam oleh hilangnya habitat dan perubahan iklim, ya. Namun pemerintah Indonesia dibantu dengan dunia terus mengupayakan konservasi yang intensif demi keberlangsungan hidup mereka di alam.

3. American crocodile

ilustrasi buaya (pexels.com/ Rene Ferrer)
ilustrasi buaya (pexels.com/ Rene Ferrer)

American crocodile adalah spesies buaya yang hidup di pesisir dan daerah rawa Amerika Tengah, Karibia, dan sebagian Amerika Utara. Spesies buaya yang satu ini bisa hidup sampai usia 65 tahun atau lebih di alam liar, dan bertahan hidup lebih lama lagi di penangkaran. Buaya Amerika adalah salah satu predator air yang paling tangguh, dengan ukuran yang bisa mencapai 5 hingga 6 meter. Mereka memiliki kemampuan berenang yang luar biasa dan dapat bertahan hidup di berbagai kondisi, termasuk air asin dan air tawar.

Masa hidup buaya Amerika yang panjang juga didorong oleh kecerdasan dan strategi berburu yang sangat efektif. Makanan utama reptil ini adalah ikan, mamalia, dan burung, yang bisa mereka buru dengan cara yang sangat terampil. Meski masa hidup American crocodile terbilang panjang, spesies ini juga menghadapi ancaman dari perusakan habitat dan perburuan liar seperti halnya hewan-hewan lain. Untuk saat ini berbagai upaya konservasi untuk menjaga populasi mereka terus dilaksanakan agar spesies ini dapat terus hidup di alam liar dalam waktu yang lebih lama.

4. Alligator snapping turtle

Ilustrasi alligator snapping turtle (pexels.com/ Ben Jackson)
Ilustrasi alligator snapping turtle (pexels.com/ Ben Jackson)

Alligator snapping turtle, atau dikenal dengan nama ilmiah Macrochelys temminckii, adalah spesies kura-kura air tawar yang ditemukan di sungai dan danau di Amerika Serikat. Hewan ini dikenal memiliki cangkang yang keras dan berbentuk seperti punggung buaya, dan inilah yang menjadi mekanisme perlindungan terhadap predator. Alligator snapping turtle dapat hidup hingga usia 70 hingga 100 tahun. Selain memiliki mekanisme perlindungan diri, reptil ini juga memiliki mekanisme berburu yang unik, yaitu dengan menggunakan lidahnya yang berbentuk seperti cacing untuk menarik mangsa.

Meski masa hidupnya panjang, alligator snapping turtle menghadapi ancaman dari hilangnya habitat alami mereka. Spesies ini sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan dan sering terperangkap dalam jaring ikan atau terkena polusi air. Konservasi untuk spesies ini penting agar mereka dapat terus bertahan hidup di alam liar. Terlebih habitat air tawar di Amerika sendiri memang seringkali terancam oleh eksploitasi manusia.

5. Caiman

ilustrasi caiman (pexels.com/ Steven Paton)
ilustrasi caiman (pexels.com/ Steven Paton)

Caiman adalah kelompok buaya kecil yang hidup di wilayah tropis Amerika Tengah dan Selatan. Caiman memiliki masa hidup yang cukup panjang, dengan beberapa spesies yang dapat hidup hingga 50 tahun atau lebih. Caiman memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, tergantung dari jenisnya. Meskipun begitu, mereka tetap menjadi predator yang tangguh di habitatnya. Caiman berburu di perairan dan sering kali menjadi pemangsa puncak di ekosistem rawa dan sungai tempat mereka tinggal.

Meskipun umurnya lebih pendek dibandingkan dengan American crocodile, caiman memiliki daya tahan hidup yang sangat tinggi. Mereka mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang keras, bahkan di daerah yang sering dilanda banjir atau musim kemarau panjang. Caiman juga sering berperan penting dalam keseimbangan ekosistem tempat mereka berada dengan membantu mengendalikan populasi ikan dan hewan kecil lainnya.

6. Tuatara

ilustrasi tuartara (pixabay.com/ Nel Botha)
ilustrasi tuartara (pixabay.com/ Nel Botha)

Tuatara adalah reptil langka yang cuma bisa ditemukan di Selandia Baru. Meski tidak seterkenal beberapa reptil lainnya, tuatara memiliki masa hidup yang luar biasa panjang, bahkan bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Spesies ini dikenal karena penampilannya yang primitif, sekilas tampak seperti dinosaurus, ya. Selain itu, tuatara ternyata adalah satu-satunya anggota keluarga Sphenodontidae yang masih ada. Tuatara memiliki metabolisme yang sangat lambat, yang memungkinkan mereka hidup dalam waktu yang sangat lama. Keberadaan tuatara kini sangat terancam, karena perusakan habitat dan predator invasif yang menghancurkan populasi mereka. Pemerintah Selandia Baru yang dikenal peduli terhadap ekosistem dan alam negaranya, terus melakukan usaha konservasi agar tuatara dapat terus bertahan hidup seperti spesies-spesies lainnya.

Reptil-reptil di atas telah menunjukkan kepada kita betapa luar biasanya Tuhan menciptakan mekanisme alami dan keragaman makhluk hidup. Masa hidup yang panjang tidak hanya menjadi bukti ketahanan mereka terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga menjaga peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Sebagai manusia, kita bisa  menunjang keberlangsungan alam sekitar dengan membantu konservasi dan perlindungan terhadap habitat alami. Agar ke depannya, hewan-hewan ini tak cuma jadi sejarah yang hanya bisa dilihat di buku-buku, tetapi bisa dilihat secara langsung oleh anak cucu kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us