5 Reptil Unik Endemik Indonesia Bagian Timur, Gak Ada di Tempat Lain!

- Death adder, ular unik dengan adaptasi khusus di rerumputan kering dan lantai hutan.
- Kadal panana, reptil omnivor dengan ciri fisik tak biasa dan habitat di hutan, padang rumput, dan semak-semak.
- Sanca pohon hijau, ular dilindungi dengan warna hijau yang bisa berkamuflase di pepohonan.
Sebagai negara tropis, tidak mengherankan jika Indonesia dihuni oleh berbagai jenis hewan. Di antara banyaknya hewan, reptil merupakan salah satu yang penyebarannya paling luas dan populasinya paling melimpah. Mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur semua bisa dihuni oleh hewan bersisik tersebut.
Uniknya, beberapa daerah seperti Indonesia bagian timur ternyata memiliki spesies reptil endemik, lho. Sebagai reptil endemik, mereka gak bisa ditemukan di wilayah lain, populasinya sempit, dan memiliki adaptasi khusus untuk hidup di Indonesia timur. Nah, apa kamu penasaran tentang reptil endemik Indonesia timur? Jika iya, mari kita bahas beberapa reptil unik endemik Indonesia timur di artikel ini!
1. Death adder

Ular yang berasal dari genus Acanthophis ini jadi ular yang sangat unik. Ia punya tubuh yang pendek, gemuk, kepala segitiga, bertaring panjang. dan melengkung. Ciri fisik tersebut serupa dengan ular dari famili Viperidae. Uniknya, death adder merupakan ular dari famili Elapidae. Artinya, kekerabatan ular ini sangat dekat dengan ular welang, kobra, mamba hitam, dan ular laut.
Kemungkinan, bentuk tubuh tersebut merupakan adaptasi untuk berkamuflase di rerumputan kering dan lantai hutan. Laman iNaturalist juga menjelaskan kalau terdapat delapan spesies death adder di dunia dan dua diantaranya dapat ditemukan di Indonesia timur. Kedua spesies tersebut adalah Acanthophis laevis dan Acanthophis rugosus yang dapat ditemukan di Papua. Seperti Elapidae lain, ular ini termasuk ular berbisa tinggi yang berbahaya.
2. Kadal panana

Tak cuma ular, berbagai jenis kadal seperti kadal panana juga hidup di Indonesia timur. Tercatat, ada dua spesies panana di Indonesia, yaitu Tiliqua gigas dan Tiliqua scincoides. Penyebaran mereka mencakup daerah Papua, Maluku, Ambon, Sulawesi, dan Halmahera. Soal habitat, kadal panana biasanya menghuni hutan, padang rumput, dan semak-semak.
Dilansir Animalia, reptil ini mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm. Tubuhnya juga tak biasa dengan lidah berwarna biru, kepala besar, ekor pendek, dan badan yang gemuk. Selain itu, kaki hewan ini sangat kecil, bahkan hampir tak terlihat dan ia sering dikira sebagai ular. Terakhir, kadal panana merupakan omnivor dan sering memakan dedaunan, rumput, serangga, hingga moluska.
3. Sanca pohon hijau

Morelia viridis atau sanca pohon hijau merupakan ular sepanjang 1,5 meter yang mengnuni tanah Papua. Ia termasuk ular tidak berbisa dan tidak berbahaya, tapi giginya tajam, besar, dan bisa merobek daging manusia. Sanca pohon hijau termasuk hewan yang dilindungi. Nah, hal tersebut tertera pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tahun 2018.
Selain warna hijau, sebenarnya ular ini punya variasi lain, seperti kuning, merah, dan jingga. Uniknya, warna-warna tersebut hanya nampak pada individu muda dan saat dewasa warnanya berubah menjadi hijau terang. Mengandalkan warna hijaunya, sanca pohon hijau bisa berkamuflase dengan baik di pepohonan. Saat berkamuflase, sanca pohon hijau akan berdiam diri seakan-akan menyatu dengan dedaunan.
4. Biawak hijau

Dilansir Animal Diversity Web, biawak hijau merupakan biawak berukuran kecil dengan panjang maksimal sekitar 1,4 meter. Sesuai namanya, hewan dengan nama ilmiah Varanus prasinus ini punya tubuh berwarna hijau terang yang sangat menawan. Nah, warna hijaunya digunakan untuk berkamuflase di pepohonan, dedaunan, dan semak-semak.
Di Indonesia, kadal ini bisa ditemukan di Papua, namun ada beberapa kesaksian yang menyatakan kalau biawak hijau juga menghuni beberapa daerah di Australia. Soal makanan, biawak hijau hanya bisa memakan hewan kecil. Serangga, arthropoda, burung, mamalia, dan reptil kecil merupakan makanan utamanya. Saat berburu, reptil ini mengandalkan giginya yang tajam dan kecepatannya yang tinggi.
5. Soa layar

Soa layar atau Hydrosaurus merupakan kadal unik yang punya layar di ekor. Soa layar punya lima spesies. Pertama, empat spesies menghuni Papua, Maluku, Halmahera, dan Sulawesi. Kemudian, spesies terakhir dapat ditemukan di Filipina. Dilansir AnimalScene, soa layar merupakan herbivor yang suka memakan material tumbuhan. Soa layar punya gaya hidup semi akuatik dan arboreal. Ia kerap terlihat di atas pohon, namun dalam beberapa kesempatan kadal ini juga terlihat berjemur, berkelana, atau berenang di sungai.
Gak kalah dari daerah lain di Indonesia, ternyata Indonesia timur jadi rumah bagi berbagai spesies reptil endemik. Mereka juga unik, ada yang berbisa, berwarna cerah, bahkan ada yang pandai berenang. Sebagai hewan endemik, reptil-reptil tersebut harus dilindungi. Jadi, kamu gak boleh menangkap, memburu, atau memelihara mereka secara ilegal dan sembarangan.