Aturan Pemberian Obat Cacing pada Kucing, Tak Boleh Sembarangan!

Penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kitten

Tingkah lucu dan manja yang ditampilkan oleh kucing membuat hewan ini memiliki daya tarik tersendiri. Saat kamu memutuskan untuk memelihara kucing penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihannya. 

Kamu perlu memerhatikan kebersihan tubuh kucing dan kandang sebagai tempat buang air. Berbagai penyakit akan mudah menyerang anabul kamu, apabila tidak menjaga kebersihan dengan baik.

Salah satu penyakit yang dapat menyerang kucing adalah cacingan sehingga kamu perlu mewaspadainya. Penyakit ini dapat menyerang kucing karena adanya kontak telur cacing berada di kotoran, makanan, serta hewan buruan kucing. Telur ini akan masuk ke dalam tubuh kucing dan akan mengganggu kesehatan dan pencernaan kucing. Maka dari itu, penting bagi para majikan untuk mengetahui gejala yang muncul saat anabul mengalami cacingan dan obat cacing kucing yang harus diberikan saat mengalami penyakit tersebut.

Gejala kucing cacingan

Aturan Pemberian Obat Cacing pada Kucing, Tak Boleh Sembarangan!ilustrasi kucing sakit (freepik.com/freepik)

Parasit cacing akan masuk ke dalam tubuh kucing dan mengganggu pencernaan. Saat kucing mengalami kondisi ini akan muncul gejala yang parah yang bisa mengancam jiwa. Namun, cacingan ini juga bisa tidak bergejala.  

Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan apakah kucing kamu mengalami cacingan atau tidak. Dilansir PetMD, ciri-ciri kucing cacingan, di antaranya:

  • Muntah (cacing bisa muncul dalam muntahannya).
  • Diare dengan atau tanpa darah.
  • Kotoran yang hitam.
  • Berat badan yang menurun.
  • Perut membuncit.
  • Bulu mengalami kekusaman karena kondisi tubuh yang memburuk.

Ciri-ciri kucing cacingan ketika kondisi semakin memburuk terlihat dari:

  • Kelemahan
  • Dehidrasi
  • Tekanan darah rendah
  • Shock
  • Kematian 

Terdapat juga ciri-ciri khusus yang dialami oleh setiap jenis cacing, di antaranya:

  • Cacing gelang

Akan mengakibatkan gangguan kesehatan yang akan dialami, seperti:

  1. Batuk atau pneumonia muncul karena larva menembus paru-paru dan matang di saluran pernapasan.
  2. Muntah
  3. Diare
  4. Perut membesar
  5. Berat badan yang menurun
  6. Beberapa kasus yang parah terjadi obstruksi usus
  • Cacing tambang

Akan mengakibatkan berbagai kondisi kesehatan yang serius, di antaranya:

  1. Lesi kulit, terjadi apabila larva menembus kulit dan bermigrasi melalui jaringan.
  2. Batuk muncul karena larva menyerang paru-paru.
  3. Diare disertai darah.
  4. Kotoran berwarna gelap dan lembap.
  5. Berat badan menurun
  6. Nafsu makan yang buruk
  7. Akibat anemia bibir dan gusi pucat
  • Cacing cambuk

Secara umum tidak ada gejala yang terlihat, namun untuk beberapa kondisi yang sudah parah dapat memperlihatkan beberapa tanda, di antaranya:

  1. Diare usus besar disertai darah
  2. Berat badan menurun
  3. Dehidrasi anemia
  •  Cacing pita

Kucing mungkin tidak akan memperlihatkan gejala apa pun, namun di beberapa area tertentu terlihat butiran putih, di antaranya:

  1. Di sekitar anus
  2. Menempel pada bulu di sekitar daerah anus dan di bawah ekor.
  3. Kotoran Yang masuk di kotak kotoran

Selain itu, menurut Drh. Saptoaji Triaksono yang mengatakan bahwa gejala cacingan tidak akan terlihat pada  kucing dengan kondisi segar dan lincah. Berbeda dengan kucing yang sudah menunjukkan tanda-tanda klinis.  

Menurunnya kondisi fisik terjadi karena nutrisi pada tubuh kucing diserap oleh kucing yang terus bereproduksi.  Gejala yang sering muncul, di antaranya:

  1. Makan banyak tetapi tidak menjadi lemak atau massa otot.
  2. Perut terlihat besar dan penuh, tetapi bukan berisi cairan.
  3. Badan kurus karena kurangnya nutrisi yang masuk.
  4. Sempoyongan karena kekurangan darah.

Baca Juga: Apakah Anak Kucing Boleh Makan Makanan Kucing Dewasa?

Obat cacing kucing

Aturan Pemberian Obat Cacing pada Kucing, Tak Boleh Sembarangan!ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Salah satu cara untuk mengatasi cacingan pada kucing adalah memberikan obat cacing kucing. Pemberian obat cacing kucing harus dilakukan secara rutin agar kondisi ini dapat sembuh secara maksimal. 

Setiap beberapa bulan obat cacing harus rutin untuk diberikan agar mencegah infeksi baru dan terserang kembali. Namun, masih ada beberapa pemilik kucing yang belum tahu obat cacing dan aturan pemberian obat cacing pada cacing. Simak obat cacing dan aturan pemberiannya di  bawah ini:

1. Drontal Cat

Drontal cat  bekerja secara optimal untuk menghilangkan cacing di sistem pencernaan kucing. Obat ini mengandung Praziquantel dan Pyrantel embonate yang efektif untuk mengatasi cacingan dan diare. 

Obat tablet ini bisa kamu berikan sesuai berat badan kucing. Namun, Drontal Cat hanya bisa diberikan setelah kucing berusia 6 minggu. Kamu bisa mencampurkan obat ini dengan makanan basah jika sulit memberikannya secara langsung pada kucing. Hancurkan tablet Drontal Cat sesuai dosis, kemudian taburkan sedikit ke makanan basah. Begini penjelasan lengkapnya:

  1. Kucing dengan berat badan 2 kg diberikan ½ tablet.
  2. Kucing dengan berat badan 4 kg diberikan 1 tablet.
  3. Obat ini juga bisa diberikan pada anak kucing yang berusia 6, 8, 10, dan 12 minggu.
  4. Dianjurkan untuk kucing yang berusia 1 hingga 6 bulan.
  5. Diberikan setiap 3 bulan sekali saat kucing telah dewasa untuk mencegah risiko penyakit cacingan terjadi lagi.

2. Pet Derm

Berbagai jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh kucing dapat hilang dengan memberikan Pet Derm. kandungan bahan aktif dalam obat ini seperti praziquantel, pyrantel, dan febantel mampu menghancurkan kulit parasit., ascariasis dan cacing tambang, serta mengatasi parasit jenis Nematoda. 

Pemberian obat ini bisa dicampurkan ke dalam makanan basah kucing untuk memudahkannya. Obat Pet Derm ini dapat diberikan kepada kucing sesuai dengan berat badannya. Ikuti aturannya berikut ini:

  1. Kucing dengan berat badan per 10 kg dapat mengonsumsi 1 tablet.
  2. Kucing yang memiliki berat badan kurang dari 6 -10 kg diberikan 1 tablet.
  3. Kucing dengan berat badan kurang dari 2 - 5 kg diberikan ½ tablet.
  4. Kucing yang memiliki berat badan kurang dari 1 kg mengonsumsi ¼ tablet.

Jika kamu memiliki anak kucing, kamu tidak perlu memberikan obat ini, tunggu hingga kitten berumur 4 minggu agar bisa mengonsumsi obat ini. Setelah kucing diberikan obat cacing pertama, kamu perlu memberikannya lagi 1 minggu atau dua minggu setelahnya. Selain itu, pemberian obat cacing setiap tiga bulan sekali juga perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan. 

3. Albenworm

Albenworm memiliki dua jenis yaitu tablet dan sirup. Keduanya bisa kamu pilih sesuai dengan kemudahan dalam memberikannya. Berbagai jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh dan mengganggu kesehatan kucing akan hilang menggunakan obat ini.

Apabila, kucing kamu sedang hamil jangan berikan obat ini. Perhatikan aturan pemberian obat ini:

  1. Obat cacing ini diberikan dua kali sehari saat kondisi sedang sakit. 
  2. Untuk pencegahan diberikan lagi setiap 2 - 3 bulan sekali.
  3. Pada kucing dewasa dengan berat badan per 10 kg diberikan 2,5 ml atau 1,5 sendok teh.
  4. Anak kucing  dengan berat badan 1 - 5 kg diberikan 1/4 sendok teh. 

4. Wormix

Wormix merupakan obat tetes yang mudah diserap oleh lambung kucing. Obat ini akan mengatasi kucing kamu yang mengalami gangguan cacingan. Obat ini  bisa kamu berikan selama 3 hari berturut-turut dengan pemberian obat 2 - 3 jam sebelum makan.

  1. Obat cacing ini diberikan setiap 1 - 2 bulan sekali.
  2. Kucing dengan berat badan 0,5 kg - 1 kg diberikan 1 sdt.
  3. Kucing dengan berat badan 2 kg diberikan 10 ml atau 2 sdt.
  4. Kucing dengan berat badan hingga 3 kg diberikan 20 ml atau 3 sdt.
  5. Kucing dengan berat badan 4 kg diberikan 30 ml atau 1 botol.

5. Catyzole Drop

Berbagai jenis parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh kucing dapat terbunuh jika mengonsumsi Catyzole Drop. Obat ini termasuk efektif untuk diberikan kepada kucing yang sedang mengalami cacingan.

Obat ini mengandung mebendazole 650 mg dan levamisole 150 mg. Berikut aturan pemberian obat yang perlu kamu perhatikan:

  1. Obat cacing diberikan ini 3 kali sehari setiap 2 jam sebelum makan.
  2. Obat ini bisa diberikan setiap 1 - 2 bulan sekali sebagai upaya pencegahan.
  3. Berat badan 3 kg diberikan ½ sdt.
  4. Berat badan 6 kg diberikan 1 sdt.
  5. Berat badan 12 kg diberikan 15 ml atau 3 sdt.

Berikut aturan pemberian obat cacing pada kucing yang perlu para majikan ketahui. Pemberian obat ini untuk mencegah infeksi pada tubuh kucing. Semoga membantu.

Baca Juga: 6 Cara Menjinakkan Kucing Liar, Auto Adopsi Kucing Liar

Topik:

  • Rihanna Bunga
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya