Seekor tawon Eropa yang akan menyerang sarang lebah madu. (commons.wikimedia.org/J. Iigero dan I. Barrios)
Rivalitas antara dua hewan yang satu ini bisa dibilang unik lantaran satu pihak berusaha bertahan dari agresi pihak lainnya. Adalah lebah dan tawon, sajian rivalitas alam dimana koloni lebah yang berukuran lebih kecil harus berusaha bertahan atas serangan dari kawanan tawon yang jauh lebih superior.
Dilansir Smithsonian Magazine, tawon (khususnya tawon Asia) terkenal dengan kemampuan invasifnya yang bisa memusnahkan satu koloni lebah dalam semalam. Biasanya, tawon akan membunuh ratu lebah terlebih dahulu sebelum menghabisi lebah-lebah lain dan membawa larva lebah untuk diberi makan kepada anak-anak tawon.
Lebah bukannya tanpa perlawanan. Dengan sengatnya yang jadi alat pertahanan terakhir untuk melawan tawon, beberapa musuh invasifnya tersebut bisa mati jika tersengat oleh kawanan lebah. Meskipun begitu, dalam kebanyakan kasus koloni lebah tidak bisa bertahan dari serangan tawon yang dapat membunuh mereka dengan sangat cepat.
Itulah kelima kelompok hewan yang memiliki rivalitas abadi dan tak jarang menjadikan nyawa masing-masing sebagai taruhannya. Rivalitas mereka bisa dibilang terjadi karena memang hukum alam—yaitu yang kuat lah yang akan menang—menjadi tuntutan mereka agar bisa bertahan hidup di habitatnya masing-masing.