5 Rusa dengan Kemampuan Unik, Ada yang Menggonggong Layaknya Anjing

Secara fisik, rusa yang dalam bahasa Inggris disebut musk deer ini memiliki tubuh yang kecil seukuran anjing. Jenis rusa ini tidak memiliki tanduk, namun rusa jantan memiliki gigi taring atas yang panjang dan tajam. Semakin tua usia rusa, semakin panjang pula taringnya. Taring mereka membuat rusa kesturi dijuluki sebagai 'rusa vampir'. 

Rusa kesturi dikenal dengan aroma musk yang bisa ditemukan pada produk kosmetik, pewangi, dan pembersih, seperti parfum, pewangi pakaian, dan sabun. Musk merupakan hasil sekresi dari kelenjar rusa kesturi jantan yang disebut 'pod'. World Wild Life melansir bahwa hasil sekresi ini juga digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Asia Timur untuk penyakit yang berkaitan dengan jantung, pernapasan, dan saraf.

Rusa kesturi termasuk hewan penyendiri dan pemalu. Dilansir AZ Animals terdapat tujuh spesies rusa kesturi, yang seluruhnya kerap diburu manusia untuk memperoleh musk mereka. Beberapa negara seperti Korea dan China melarang perburuan rusa kesturi akibat perburuan yang berlebihan. Dilansir New Hampshire PBS, beberapa spesies seperti rusa kesturi Himalaya (Moschus leucogaster) dan rusa kesturi Alpen (Moschus chrysogaster), masuk dalam daftar hewan yang terancam punah (endangered animals).

Di Indonesia, rusa muntjac dikenal sebagai kijang dan umum ditemukan di berbagai wilayah Asia. Jenis rusa ini memiliki beberapa fitur unik yang cukup mencolok dibanding jenis rusa lainnya. Tak hanya memiliki tubuh seukuran anjing, ciri khas lain rusa muntjac adalah suaranya yang juga mirip seperti suara anjing. 

Rusa muntjac dapat menggonggong layaknya seekor anjing dengan suara yang cukup kencang. Vokalisasi mereka yang unik ini membuat mereka dijuluki sebagai 'rusa menggonggong'. Hewan bertanduk kecil ini juga memiliki gigi taring yang cukup besar. Discover Wildlife melansir bahwa muntjac jantan dewasa memiliki taring dengan ukuran mencapai 6 cm.

Dilansir The Wildlife Trust sedikitnya ada tujuh spesies rusa muntjac yang telah teridentifikasi. Beberapa spesies seperti muntjac China yang bernama latin Muntiacus reevesi memiliki dua set kelenjar di wajahnya yang terlihat seperti tonjolan dan lubang kecil. Satu set kelenjar terletak di antara garis tanduk yang berbentuk V, dan lainnya ada di dekat mata. Kelenjar tersebut berfungsi sebagai alat pengenal dan komunikasi yang akan terlihat jelas saat digunakan, karena bergerak mengembang dan mengempis.

Berbeda dari jenis rusa lainnya, rusa piebald adalah rusa dengan kelainan genetik piebald. Dilansir World Deer kelainan genetika ini ditemukan pada jenis rusa ekor putih. Rusa piebald terlihat mencolok karena memiliki sejumlah banyak bulu berwarna putih. Berbeda dari rusa albino, rusa piebald masih memiliki bulu berwarna coklat. Rusa ini cukup langka dan dilarang untuk diburu.

Selain warna bulu, kelompok rusa ini memiliki beberapa kelainan fisik lain berupa deformasi. Setiap rusa piebald dapat memiliki deformasi yang berbeda-beda. Deformasi yang bisa ditemukan pada rusa piebald seperti kaki yang bengkok atau memendek, rahang yang lebih pendek, deformasi pada organ dalam, rangka yang tak selaras, cacat pada kuku, hingga hidung yang bengkok ke bawah. Deformasi pada organ dalam dapat menimbulkan kematian pada rusa, sementara deformasi fisik lain bisa membuat rusa piebald terlihat seperti spesies rusa lain atau bahkan hewan lain. 

Keberadaan rusa piebald juga mengandung mitos yang dipercayai beberapa kelompok. Suku Indian menghormati rusa piebald karena hewan ini dianggap sebagai perwujudan dari roh yang bertransformasi dari dan ke dunia awah. Sementara itu, beberapa pemburu akan menghentikan perburuan mereka jika melihat rusa ini. Sebagian lain percaya bahwa membunuh rusa piebald akan mendatangkan sial hingga kutuk. 

Rusa air China merupakan rusa air asal Korea dan China. Rusa ini memiliki beberapa perbedaan dibandingkan jenis rusa air lainnya. Rusa air China memiliki telinga yang membulat, seperti telinga boneka teddy bear, berbeda dari jenis rusa lain yang memiliki telinga panjang yang meruncing.

Mirip seperti rusa kesturi, rusa air China tak memiliki tanduk, namun memiliki sepasang gigi taring panjang dan tajam yang berfungsi untuk melindungi diri. Taring rusa jantan lebih panjang dari rusa betina. Uniknya, dilansir ANIMALIA rusa jantan dapat menarik mundur taringnya ke belakang saat makan, dan menegakkan taring ke depan saat akan bersaing dengan pejantan lain.

Sesuai dengan namanya, rusa air China hidup di area yang dekat dengan sumber air seperti rawa, kolam, sungai, dan lahan-lahan basah. Dilansir One Earth, rusa bernama ilmiah Hydropotes inermis ini mampu berenang hingga tujuh kilometer tanpa istirahat. Rusa ini juga sangat cepat beradaptasi, mampu bertahan hidup di musim dingin, dan dengan mudah dapat berpindah dari pulau ke pulau. 

Secara fisik, rusa pudu sangat mencolok karena ukuran tubuhnya yang sangat mungil. Rusa yang ditetapkan sebagai jenis rusa terkecil di dunia ini terbagi atas dua kelompok yaitu rusa pudu utara atau northern pudu dan rusa pudu selatan atau southern pudu. Dilansir Chester Zoo, southern pudu merupakan rusa terkecil nomor dua di dunia, dengan tinggi mencapai 38 cm. Sementara itu, northern pudu adalah rusa terkecil di dunia dengan tinggi hanya mencapai 35 cm.  

Saat baru lahir, anak rusa pudu selatan memiliki tiga baris bintik-bintik cerah di tubuhnya. Rusa bernama ilmiah Pudu puda ini, dilansir Oakland Zoo, akan kehilangan bintik tersebut ketika berusia delapan minggu. Pudu selatan jantan memiliki sepasang tanduk kecil mirip paku. Tanduk ini akan lepas di akhir musim kawin, dan tumbuh lagi di tahun berikutnya.  

Rusa pudu utara dewasa hanya memiliki berat antara 8 -- 10 kg. Jenis rusa bernama ilmiah Pudu mephistophiles ini memiliki warna bulu yang lebih gelap, mulai dari coklat tua hingga hitam. Berbeda dari rusa pudu selatan, anak rusa pudu utara tidak memiliki bintik cerah ketika lahir.

Corak dan warna bulu yang unik, suara yang mirip hewan lain, bergigi pedang, mampu berenang, hingga memiliki kelenjar yang menghasilkan aroma musk membuat rusa-rusa ini semakin mudah untuk dikagumi. Sayangnya, keunikan tersebut dapat membawa petaka pada rusa karena perburuan maupun sakit penyakit.