5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!

Petis tercipta karena adanya muatan listrik di awan

Petir merupakan fenomana alam yang pasti pernah kamu lihat sebelumnya karena memang cukup sering dijumpai saat hujan turun. Keberadaan petir sering kali membuat banyak orang merasa takut karena kilatannya yang mengandung listrik dan bisa menyambar sewaktu-waktu, sehingga bisa menyebabkan bahaya yang serius.

Sebetulnya petir merupakan proses pelepasan muatan listrik dari awan, sehingga tak heran jika kemunculan petir biasanya akan selalu berasal dari awan. Fenomena alam ini biasanya akan memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan dan berbahaya apabila sampai menyambar objek tertentu. Simaklah beberapa fakta berikut ini seputar petir agar kamu bisa semakin mengenal keberadaannya.

1. Proses kemunculan petir di awan

5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!ilustrasi petir (pexels.com/Morteza Akhnia)

Awan bisa disebut sebagai media dari terbentuknya awan, sehingga kamu bisa menemukan bahwa kemunculan petir biasanya akan didahului dengan kemunculan awan. Proses pembentukan petir ini tentu saja berasal dari dalam awan dan bukan tanpa alasan, sebab ada muatan listrik di dalamnya yang saling terkonsentrasi hingga menyebabkan kilatan cahaya yang terang.

Dilansir National Weather Service, udara berperan sebagai penyekat antara muatan positif dan negatif yang ada di awan, serta antara awan dan tanah, sehingga membentuk adanya muatan-muatan tertentu dalam pelepasan listrik secara alami. Biasanya memang proses pembentukan listrik ini terjadi di dalam awan badai atau cumulonimbus karena adanya partikel-partikel air dan es yang saling bertabrakan, sehingga menghasilkan muatan listrik secara otomatis.

2. Petir bisa terjadi tanpa adanya hujan

5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!ilustrasi petir (pexels.com/Anton Kudryashov)

Selama ini mungkin banyak orang yang mengira bahwa kemunculan petir hanya terjadi pada saat hujan tiba saja, padahal tidak demikian. Petir sebetulnya tidak harus muncul pada saat hujan melanda, sebab kemunculannya memang sulit diprediksi dan bisa terjadi bahkan tanpa adanya hujan atau pun badai sama sekali.

Dilansir National Weather Service, petir sering menyambar meski tidak sedang hujan lebat dan bahkan dapat terjadi hingga 10 mil jauhnya dari curah hujan. Biasanya ada beberapa kondisi di mana memungkinkan terjadinya petir tanpa hujan, seperti misalnya dry lightning yang terjadi selama musim panas, petir di dalam awan vulkanik, petir di badai debu, petir saat badai salju, hingga petir dalam awan Straitform yang biasanya hanya akan menghasilkan hujan ringan saja.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Tersambar Petir, Jangan Salah Penanganan

3. Petir memiliki kecepatan yang sangat cepat

5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!ilustrasi petir (pexels.com/Gerhard)

Pada saat kamu tidak sengaja melihat kemunculan petir mungkin akan membuatmu sedikit terkejut dengan hal tersebut. Apalagi kemunculan petir biasanya memang terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang sangat cepat, sehingga membuat banyak orang sering terkejut dengan kemunculannya tersebut dan penasaran dengan kecepatan yang dimiliki petir.

Dilansir Met Office, sebetulnya petir yang terlihat ternyata bergerak dengan kecepatan cahaya, namun sambarannya tetap bergerak denga kecepatan yang relatif lebih smooth, yaitu sekitar 270 ribu meter per jam. Meski begitu, tetap saja ini merupakan kecepatan yang luar biasa dan jika dianalogikan ternyata kamu hanya membutuhkan waktu 55 menit untuk melakukan perjalanan ke Bulan dengan kecepatan tersebut.

4. Rata-rata petir memiliki panjang 3 hingga 4 kilometer

5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!ilustrasi petir (pexels.com/Nur Andi Ravsanjani Gusma)

Jika dilihat dari bawah memang sambaran petir terlihat pendek karena memang terjadi dari jarak yang jauh dan hanya sekilas saja. Namun, sebetulnya ukuran panjang yang dimiliki petir ternyata tidak sependek seperti yang dikira, apalagi dengan kemunculannya yang terjadi secara tiba-tiba.

Dilansir Live Science, rata-rata petir yang muncul bisa mencapai sekitar 2 hingga 3 mil atau sekitar 3,2 hingga 4,8 kilometer pada saat muncul. Namun, tentu saja ini bisa berbeda-beda pada setiap kejadiannya, bahkan yang terpanjang sepanjang sejarah pernah tercatat memiliki panjang sekitar 800 kilometer dalam satu kali kilatan.

5. Petir bisa menyambar manusia karena energi yang ada di sekitarnya

5 Fakta Keberadaan Petir di Awan, Tak Hanya saat Hujan!ilustrasi petir (pexels.com/Tom Nolan)

Pada saat terjadi petir besar tertentunya semua orang dianjurkan untuk menjauh karena bisa berpotensi tersambar. Namun, mungkin masih banyak orang yang bingung mengapa manusia juga bisa menjadi objek sambaran dari petir apabila memang beraktivitas di luar selama fenomena tersebut terjadi.

Dilansir National Weather Service, pada saat petir menyambar pohon atau benda bergerak memang sebagian besar energinya akan keluar dari sambaran petir tersebut ke dalam atau pun sepanjang permukaan tanah, sehingga membuat siapa pun yang ada di dekatnya menjadi ikut tersambar. Selain itu, banyak orang yang sering kali memakai benda-benda yang mengandung logam atau pun air, sehingga berpotensi tersambar petir.

Kemunculan petir memang akan selalu membuat banyak orang merasa takut dengan risiko yang ada. Oleh sebab itu, harus ekstra berhati-hati jika berada di tempat yang sedang mengalami petir besar. Cari segera tempat yang aman untuk berlindung!

Baca Juga: 7 Hal yang Terjadi Jika Tubuh Disambar Petir

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Hello!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya