Pertolongan Pertama Tersambar Petir, Jangan Salah Penanganan

Tidak setiap hari kamu membaca atau melihat berita seseorang tersambar petir. Namun, baru saja terjadi peristiwa seorang pria meninggal dunia akibat tersambar petir saat pertandingan bola berlangsung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (10/2/2024) sore.
Korban yang berinisial R (35), warga asal Kabupaten Subang, meninggal setelah dievakuasi ke rumah sakit.
Petir tidak hanya dahsyat, tetapi juga berbahaya. Dilansir National Geographic, sekitar 2.000 orang tewas di dunia akibat sambaran petir setiap tahunnya.
Ratusan orang lainnya selamat, tetapi menderita berbagai gejala yang bertahan lama, termasuk kehilangan ingatan, pusing, lemas, mati rasa, dan kondisi lainnya yang memengaruhi kualitas hidup. Tersambar petir dapat menyebabkan serangan jantung dan luka bakar parah, tetapi diperkirakan 9 dari setiap 10 orang bertahan hidup.
Walaupun tergolong jarang, tetapi sambaran petir bisa terjadi dan penting untuk mengetahui pertolongan pertama apa saja yang bisa dilakukan jika kamu berada dalam situasi ini.
Langkah-langkah pertolongan pertama tersambar petir

Jika kamu berada dalam situasi luar biasa dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban sambaran petir, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ikuti segera langkah-langkah di bawah ini untuk membantu menyelamatkan nyawa seseorang yang tersambar petir:
1. Segera hubungi pertolongan medis darurat
Berikan petunjuk arah ke lokasi kamu dan informasi tentang orang tersebut. Aman menggunakan telepon seluler atau telepon nirkabel saat badai.
Orang yang tersambar petir mungkin mengalami serangan jantung, sehingga resusitasi jantung paru (RJP/CPR) yang segera dan agresif akan sangat meningkatkan kelangsungan hidup korban.
2. Menilai situasi di sekitarmu
Keamanan adalah prioritas. Waspadai bahaya petir yang terus berlanjut baik terhadap orang yang tersambar maupun diri kamu.
Kalau kamu berada di area yang berisiko tinggi (misalnya dekat pohon yang terisolasi atau di lapangan terbuka), kamu bisa berada dalam bahaya. Jika memungkinkan, pindahlah ke lokasi yang lebih aman.
Orang yang tersambar petir tidak membawa muatan listrik dan dapat ditangani dengan aman.
Jarang sekali seseorang yang selamat dari sambaran petir mengalami patah tulang parah yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau komplikasi pendarahan hebat, kecuali orang tersebut terjatuh atau terlempar dalam jarak yang jauh.
Oleh karena itu, mungkin lebih aman untuk memindahkan korban untuk mengurangi risiko paparan petir lebih lanjut. Jangan memindahkan korban yang mengalami pendarahan atau tampak mengalami patah tulang.
3. Respons
Petir sering kali menyebabkan serangan jantung. Periksa apakah korban bernapas dan cek detak jantungnya. Tempat terbaik untuk memeriksa denyut nadi adalah arteri karotis di leher dan arteri femoralis di selangkangan.
Apabila korban bernapas dengan normal, cari kemungkinan cedera lainnya. Petir dapat menyebabkan luka bakar, syok, dan terkadang trauma tumpul.
Rawat setiap cedera yang kamu temukan dengan pertolongan pertama dasar sampai bantuan medis tiba.
Jika area tersebut dingin dan basah, meletakkan lapisan pelindung seperti jaket, selimut, atau lembaran plastik di antara orang tersebut dan tanah dapat membantu mengurangi hipotermia.
4. CPR
Jika orang yang tersambar petir tidak bernapas, segera mulai bantuan napas dari mulut ke mulut.
Jika denyut nadinya tidak teraba, segera mulai kompresi dada (CPR). Lanjutkan upaya ini sampai bantuan tiba.
Ketahui cara melakukan CPR yang benar di sini.
Apakah orang yang tersambar petir bisa bertahan hidup?

Kenyataannya, dilansir Firstaidpro, sekitar 90 persen orang yang terluka akibat sambaran petir masih bisa bertahan hidup. Namun, mereka yang mengalaminya sering kali mengalami cedera serius dan masalah kesehatan berkepanjangan.
Karena sambaran petir melibatkan energi yang sangat besar, sambaran petir dapat menyebabkan beberapa cedera yang serius.
Petir menjalar ke seluruh tubuh dalam waktu sepersekian detik, tetapi durasinya masih cukup lama untuk menyebabkan luka bakar parah di seluruh tubuh, termasuk organ dalam atau vena dan arteri yang dilewati arus listrik.
Energi listrik juga dapat menimbulkan kerusakan pada otak dan sistem saraf. Ini bisa dapat merusak otot, mematahkan tulang, mematikan jantung (menyebabkan serangan jantung), dan memicu kejang.
Ketidaksadaran adalah hal biasa, dan korban yang tetap sadar sering kali mengalami disorientasi dan kebingungan.
Bahkan, tersambar petir bisa menyebabkan kelumpuhan jangka pendek.
Paru-paru bisa rusak jika udara di dalamnya mengembang dengan cepat, dan pendengaran bisa rusak karena sambaran petir—yang benar-benar memekakkan telinga.
Selain itu, kerusakan sekunder akibat sambaran petir—misalnya pecahan atau serpihan dari pohon yang meledak dan kebakaran yang dipicu oleh sambaran petir—berpotensi fatal.