Sejarah Asal Roller Coaster, Dulunya Berupa Seluncuran Es

Dikatakan oleh howstuffworks.com bahwa ide roller coaster datang dari Rusia di abad 15, 16 dan 17. Kala itu luncuran es di sana sangat populer dan dimainkan oleh banyak anak.

Mereka membuatnya menggunakan kayu atau blok es dengan pasir sebagai titik pendaratannya. Dari sini konsep awal roller coaster mulai terbentuk.

Karena terkenal, wahana luncuran es ini pun dibawa ke Prancis, namun di sana terjadi masalah. Balok es luncuran tersebut terlalu cepat meleleh karena iklim Prancis yang lebih hangat ketimbang Rusia. Sebagai solusinya, orang Prancis pun mendapatkan ide untuk menggunakan lilin dan bahkan menambahkan roda untuk menggantikan es.

Di awal-awal perkembangan, orang-orang masih tidak begitu memperhatikan masalah keselamatan penumpang roller coaster. Tidak ada catatan berapa banyak yang terluka akibat naik roller coaster pada zaman tersebut, namun ada catatan bahwa peminat roller coaster berkat korban tabrak lari mobil.

Dalam sejarah, roller coaster pertama di dunia yang pernah tercatat bernama Russes a Belleville (Pegunungan Belleville Rusia). Roller coaster ini sudah menggunakan kereta yang terpasang di lajurnya. Semenjak saat itu, roller coaster terus dikembangkan dan diperkenalkan lewat jalur yang lebih rumit dengan kelokan dan putaran.

Nama roller coaster pertama Amerika adalah Mauch Chunk Switchback Railway. Roller coaster ini dibangun di pegunungan Pennsylvania. Jalurnya merupakan bekas jalur kereta yang digunakan untuk mengirim batu bara, diubah menjadi tur wisata.

Cukup membayar lima sen, turis sudah bisa menikmati wisata melihat gunung sambil merasakan keseruan turunan landai. Hal ini terus dipertahankan hingga sekarang.

Perusahaan troli Amerika melihat adanya pasar besar dari roller coaster hingga mereka pun mulai mendirikan taman hiburan. Yang terkenal saat itu adalah taman hiburan Coney Island. Dikatakan di taman hiburan ini terdapat jalur bernama Switchbak Railway dan begitu terkenalnya, roller coaster ini mampu meraup keuntungan hingga US$1.600 (atau sekitar Rp22 juta menggunakan kurs sekarang) dalam waktu tiga minggu.

Saat Perang Dunia II, produksi roller coaster benar-benar menurun sehingga industri taman hiburan pun mati. Barulah pada 1970 dan 1980, roller coaster kembali dicanangkan di taman hiburan.

Memasuki era ini, roller coaster telah dikembangkan hingga memiliki lajur tabung baja. Ada pula lajur lengkungan pembuka botol. Semua hal tersebut terus dikembangkan hingga kita mengenal roller coaster di zaman sekarang.

Itulah sejarah munculnya roller coaster ke dunia. Memang sekarang kita sedang tidak bisa mengendarainya, karena sedang masa pandemik. Namun setidaknya, kamu sekarang sudah mengetahui sejarah awal mulanya. Sudah kangen naik roller coaster?