Ada bagian masyarakat yang termasuk dalam budak fashion. Mereka akan melakukan apapun agar bisa bergaya setrendi mungkin, tidak peduli apapun risikonya. Padahal tidak semua barang trendi selalu baik.
Ada kalanya apa yang dikenakan malah berbahaya bagi tubuh. Sebagai contoh sepatu berhak tinggi. Lebih dari itu, di masa lalu ada beberapa tren fashion yang ternyata jauh lebih berbahaya daripada sekadar high heels. Berikut ini adalah beberapa di antaranya!
Jika kamu melihat sepatu hak tinggi sangat menyiksa, maka kamu belum mengetahui yang satu ini. Pada abad ke-15 di Italia, terdapat tren yang mana para perempuan akan mengenakan sepatu dengan hak, atau lebih tepatnya sol, yang tinggi. Kalau kamu mau tahu, chopine terbuat dari kayu yang mana tingginya bisa mencapai 50cm.
Tudor ruff adalah benda yang berada di leher ini. Beda jauh dengan yang dipakai anjing atau kucingmu, tudor ruff tidak memiliki fungsi apa-apa.
Walaupun ikonik, aksesori tersebut dikatakan sangat menyiksa, karena mencekik pemakainya. Untuk desain yang lebih menarik, tudor ruff dipasangkan dengan berlian hingga emas.
Tidak seperti yang lainnya, ini adalah sepatu yang sebenarnya sudah tidak masuk akal untuk dikenakan. Ukurannya terlalu kecil untuk kaki.
Namun demi tradisi dan budaya, para perempuan di Tiongkok kuno mengikat kaki hingga mengubah bentuk kakinya dengan tujuan kaki mereka bisa masuk di sepatu teratai tersebut. Silakan dilihat sendiri seperti apa bentuk sepatu itu.
Aksesori ini dipergunakan untuk menunjukkan seseorang yang menjaga penampilannya. Faktanya di era Edwardian di Eropa, kerah ini malah dapat membunuh seseorang.
Itu karena aksesori tersebut memotong dan menyumbat aliran darah di leher. Berita kasus ini pernah dilaporkan di New York Times pada 1888.
Ada kala di mana Eropa mengalami masa orang-orangnya mengalami kebotakan karena wabah sifilis. Solusi kala itu adalah dengan menggunakan wig dan itu menjadi tren mengingat para pejabat juga mengenakannya.
Masalahnya bersamaan dengan tren itu, sebaran kutu dan hama juga ikut merebak yang mana bersemayam dalam rambut palsu tersebut. Tak hanya itu, ada risiko besar pula rambut tersebut terbakar mengingat pada masa itu penerangan masih menggunakan lilin.
Di awal abad 20, ada tren yang membuat para perempuan menggunakan rok sempit. Bukan rok pendek. Memaksa para perempuan untuk melangkah kecil dan perlahan, ternyata rok ini membawa beberapa petaka. Beberapa perempuan mengalami kecelakaan, yang mana mereka terjatuh dan meninggal dunia.
Inilah barang fashion yang terkenal di Eropa pada abad pertengahan. Korset bertujuan untuk membentuk tubuh perempuan agar tampak sempurna, namun ada pengorbanan besar yang harus dibayar.
Dengan menyeratkan badan di area perut, korset dapat membuat mereka yang menggunakannya tercekik, tulang rusuknya retak, hingga pendarahan internal. Catatan: korset di zaman itu jauh lebih menyiksa daripada saat ini.
Crinoline adalah rok yang seperti sangkar burung. Ia punya kerangka sehingga rok bisa tampak mengembang. Rok ini menjadi masalah karena di zaman itu, banyak terdapat kasus para perempuan yang menggunakannya kebakaran karena terlalu dekat dengan perapian. Isu lain dari crinoline adalah rok ini mudah terjerat oleh mesin atau kereta kuda.
Fashion disaster, sebutan yang tepat sepertinya untuk tren fashion di daftar ini. Sekiranya kamu jadi model dan disuruh mengenakan ini, apakah kamu mau?