Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
asiaone.com
asiaone.com

BEIJING, IDN Times - Pemerintah Tiongkok harus mengambil langkah konservasi hewan khas Tiongkok, trenggiling bersisik. Pasalnya berdasarkan penelitian, para ilmuwan menemukan jika populasi mamalia bersisik ini mengalami penurunan yang signifikan di Tiongkok Timur.

1. Hewan ini diburu untuk dimasak, dimakan dan digunakan sebagai obat tradisional

asiaone.com

Dikutip dari BBC, dan Independent, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedigs of the Royal Society B, trenggiling bersisik menjadi mamalia liar yang paling marak diperdagangan di dunia. Penelitian menemukan, jumlah populasi trenggiling bersisik ini telah menurun lebih dari 50 persen selama tiga dekade sejak tahun 1970an.

Hewan-hewan ini menjadi sasaran perburuan di Asia dan Afrika di mana dagingnya kerap dinikmati. Hewan ini juga digunakan dalam pengobatan tradisional. Begitu pun sisiknya.

2. Selama ini pemerintah Tiongkok menindak para pemburu liar trenggiling bersisik

asiaone.com

Saat ini, trenggiling bersisik sangat terbatas di Pegunungan Wuyi, Provinsi Fujian Utara. Padahal sebelumnya, hewan ini cukup banyak dan ditemukan di beberapa area. 

Para ilmuwan dari Beijing Forestry University mengatakan trenggiling bersisik itu pantas mendapatkan perhatian lebih dari elemen terkait. Selama ini, trenggiling bersisik itu telah masuk ke dalam daftar hewan liar tingkat dua yang dilindungi di Tiongkok.

Karena populasinya terus menyusut, para ilmuwan menyarankan agar pemerintah meningkatkan perlindungan ke level satu.

3. Lembaga konservasi alam internasional menyebutkan trenggiling Tiongkok masuk dalam daftar hewan yang sangat terancam punah

asiaone.com

Para ilmuwan menyerukan jaringan pemantauan di daerah-daerah sentra populasi trenggiling dan mendorong masyarakat setempat untuk mengambil bagian dalam proyek perlindungan trenggiling bersisik itu.

Trenggiling Tiongkok adalah dari empat spesies trenggiling yang ditemukan di Asia. Trenggiling jenis ini masuk ke dalam daftar hewan yang sangat terancam oleh Union for the Conservation of Nature.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team