7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? 

Salah satunya ilusi jubah tembus pandang 

Tahukah kamu, kalau setiap manusia pernah dikendalikan oleh efek psikologis yang ada di dalam tubuhnya? Bahkan, beberapa efek psikologis ini cukup kuat sampai-sampai bisa menggeser logika dan empati kita. Seiring berjalannya waktu, sains telah menemukan beberapa fakta tentang efek-efek psikologis yang sering kita temui.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak tujuh efek psikologis yang paling aneh dan menakutkan di bawah ini.

1. Masa depan yang lebih senggang   

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? pexels.com/Ketut Subiyanto

Kalian pasti pernah merasa kalau pada satu hari tertentu pekerjaan kalian sangat banyak. Kalian pun menunda beberapa pekerjaan untuk diselesaikan besok karena merasa kalau esok hari tidak akan sesibuk hari ini. Namun keesokan harinya, kalian justru sama sibuknya dengan hari kemarin.

Khayalan kalau masa depan memiliki lebih banyak waktu luang disebut "masa depan yang senggang" atau future time slack. Istilah ini sendiri diciptakan pada tahun 2005 oleh Gal Zauberman dan John G. Lynch, Jr dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: General.

Singkatnya, para subjek dalam penelitian tersebut percaya kalau mereka akan memiliki lebih banyak waktu luang di kemudian hari. Setelah mendapat efek psikologis ini, seseorang mungkin akan "terpaksa" bekerja keras pada hari tertentu agar bisa menikmati waktu luang di kemudian hari. Sayangnya, hal ini justru menciptakan khayalan future time slack.

Pada kenyataannya, hidup manusia memang tidak dapat diprediksi dan akan selalu dipenuhi dengan kesibukan.

2. Respons Pavlovian 

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? unsplash.com/Eloise Ambursley

Kita mungkin tidak dapat mempercayai orang asing yang kita temui di jalan. Namun pada tahun 2018, para peneliti menemukan fakta kalau kita akan mempercayai orang asing jika mereka menyerupai seseorang yang kita kenal atau mirip dengan artis yang kita sukai.

Sebaliknya, orang asing yang menyerupai mantan pasangan atau mirip dengan sosok penjahat dalam film-film Hollywood akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari kita. Anehnya, tidak ada pemicu khusus dari efek psikologis ini.

Sebagaimana dijelaskan dalam Live Science, para peneliti menggambarkan fenomena bias ini sebagai respons "Pavlovian." Mereka berpendapat kalau kita dapat menilai orang asing, minimal lewat kemiripannya dengan pengalaman masa lalu kita, entah itu pengalaman yang baik atau buruk.

3. Pengalihan yang mengurangi keindahan 

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? varldenshistoria.se

Hari ini, lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci digantung di dinding kosong Museum Louvre, Paris, Prancis. Kita mungkin berpikir kalau kanvas ikonik tersebut sengaja ditaruh di sana agar bisa dilihat oleh banyak orang. Namun, ada alasan yang lebih minimalis untuk hal itu.

Para ilmuwan mulai memahami sesuatu yang telah diaplikasikan oleh museum seni selama beberapa dekade, yakni bahwa gangguan dapat mengalihkan keindahan. Tak hanya ilmuwan, seorang filsuf terkenal juga setuju dengan efek psikologis ini.

Mengutip dari Smithsonian Magazine, Immanuel Kant — seorang filsuf berpengaruh dari Jerman — pernah mengatakan kalau kecantikan bukanlah ciri khas dari objek tertentu, tetapi lebih menjadi suatu hal yang subjektif bagi mereka yang melihatnya.

Dengan kata lain, detail-detail keindahan yang dapat kita deteksi dalam sebuah lukisan atau benda lainnya bergantung pada seberapa sadar pikiran kita pada saat itu. Oleh karena itu, untuk memahami keindahan dari suatu objek dibutuhkan pikiran yang fokus agar tidak teralihkan.

Dalam kasus Mona Lisa, sebuah gangguan atau pengalihan akan memblokir pikiran kita, sehingga kita hanya akan melihat 15 persen lebih sedikit dari seluruh keindahannya. Oleh karena itu, kanvas Mona Lisa sengaja diletakkan di sebuah tembok yang kosong dan tidak berisi lukisan lain agar orang-orang dapat fokus dan menikmati keindahannya.

Baca Juga: 8 Efek Psikologis yang Kamu Rasakan Sehari-hari tapi Tak Kamu Sadari

4. Psikologi terbalik

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? parenting.firstcry.com

Seperti yang telah ketahui, orang tua seringkali menggunakan reverse psychology atau psikologi terbalik untuk mendidik anak-anaknya. Jeff Greenberg, seorang profesor psikologi dari Universitas Arizona, menyebut fenomena ini sebagai "reaktansi" yang terjadi ketika kita merasa kalau orang lain sedang mengancam atau membatasi pilihan kita.

Dalam hal ini, kita dapat membuat seseorang berpikir kalau kita akan mengambil sesuatu yang berharga dari mereka. Misalnya, anak-anak merasa kalau sayuran itu tidak enak. Di sini, kebebasan untuk memilih menjadi sesuatu yang sangat berharga.

Ketika orang tua melarang anaknya untuk memakan sayuran, pilihan tersebut pun terhapus. Sayuran jadi terlihat lebih memikat dan memakannya akan mengembalikan kemampuan anak-anak untuk kembali membuat pilihan baru.

Sayangnya, psikologi terbalik bukanlah trik manipulasi yang kuat karena sangat tergantung pada usia dan reaktivitas orang tersebut. Beberapa anak mungkin sadar dengan trik ini, sedangkan yang lainnya mungkin terlalu pintar untuk ditipu. Hal yang sama juga berlaku pada orang dewasa.

Melansir dari Live Science, sebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau orang dewasa yang ramah dan memiliki sifat tenang cenderung sulit dimanipulasi. Di sisi lain, mereka yang memiliki sifat pemarah atau emosional dapat menjadi sasaran yang empuk untuk psikologi terbalik.

5. Ilusi jubah tembus pandang 

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? reshot.com

Kalian pasti pernah mengamati orang lain ketika berada di keramaian, kan? Karena merasa tidak diawasi oleh mereka, kalian pun merasa nyaman dan terus mengamati mereka.

Menurut ilmu psikologi, efek ini disebut ilusi jubah tembus pandang (invisibility cloak illusion) dan sering terjadi ketika kita sedang menunggu antrean, bekerja dengan rekan-rekan di kantor, atau naik bus dengan orang asing.

Namun, tahukah kamu kalau orang-orang yang kita perhatikan ternyata memperhatikan kita juga? Meski mengejutkan, hal ini terbukti dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada tahun 2016 

Untuk beberapa alasan, ilusi jubah tembus pandang membuat kita percaya kalau hanya kita lah satu-satunya pihak yang menyerap informasi dari orang-orang di sekitar kita, layaknya mengenakan jubah tembus pandang. Yang benar adalah, hampir semua orang yang berada di satu ruangan juga memperhatikan sekelilingnya dengan cara dan persepsi yang hampir sama.

6. The Dark Factor dan skalanya

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? collections.ushmm.org

Pada tahun 2018, para peneliti menemukan fakta kalau mereka dapat mengukur sisi gelap seseorang secara akurat. Sisi gelap atau faktor-D (dark factor) sendiri didasarkan pada fakta kalau semua penjahat sadis, psikopat, dan narsisme memiliki "intisari kegelapan" di dalam diri mereka.

Paling tidak, meskipun ada beberapa perbedaan, ketiga jenis manusia ini cenderung untuk mementingkan diri mereka terlebih dahulu dengan mengorbankan orang lain. Para peneliti pun merumuskan cara yang efektif untuk mengukur faktor-D, di mana mereka menemukan sembilan sifat gelap yang ada di dalam diri manusia.

Mengutip dari laman Live Science, mereka menggunakan tiga studi dengan ribuan subjek untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang sifat-sifat seperti narsisme, Machiavellianisme, psikopati, egoisme, sadisme dan dengki.

Data ini kemudian dianalisis agar para peneliti dapat menghitung dan melihat sifat apa saja yang terkumpul dalam satu orang. Mereka kemudian merancang sebuah tes untuk mengukur faktor-D dengan membuat skenario apakah seseorang akan pergi ke sisi gelap mereka selama situasi yang secara etis "abu-abu."

7. Mengapa para seksis sulit berubah 

7 Efek Psikologis Paling Aneh dan Menakutkan, Pernah Mengalaminya? vanityfair.com

Sebagian besar dari kita pasti dapat merasakan dampak destruktif dari diskriminasi gender, pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di sekitar kita. Jika kita melihat dari kacamata historis, kita akan tahu kalau perilaku seksisme lahir dari "standar emas" maskulinitas yang beracun (toxic masculinity).

Lebih lanjut, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Counseling Psychology mengonfirmasi kalau tekanan untuk berpegang teguh pada tuntutan maskulinitas tradisional dapat menjadi masalah mental bagi para seksis.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 20.000 pria, para peneliti menemukan fakta kalau ada tiga sifat yang mendorong seorang pria untuk menyakiti wanita. Tiga sifat itu termasuk dominasi atas wanita, kemandirian yang luar biasa, dan dorongan untuk menjadi seorang playboy.

Tentunya, ketiga sifat di atas memperlihatkan perilaku sosial yang disfungsional dan kondisi mental yang rapuh. Parahnya lagi, sifat-sifat yang berbahaya ini akan memicu kekerasan dan situasi tidak menyenangkan lainnya, di mana lambat laun hal tersebut akan membuat seorang seksis semakin terisolasi dari masyarakat modern.

Namun ironisnya, kebanyakan pria seksis tidak akan berubah. Dalam prosesnya, mereka mungkin akan mencari pembenaran yang bertentangan dengan norma sosial untuk membuktikan kalau pria yang ideal itu adalah pria yang mandiri dan kurang emosional.

Ketika ia semakin terisolasi dan terdesak, pria seksis akan cenderung untuk "menghancurkan" orang lain disekitarnya (terutama wanita) dan mencari pria yang berpikiran sama dengannya untuk membuktikan kalau hal yang mereka lakukan itu benar. Jelas sekali kalau efek ini adalah sebuah "lingkaran setan" yang sulit untuk dihapuskan.

Ada reaksi psikologis yang mungkin terdengar familier buatmu? Bagaimana, apakah kalian pernah melihat atau merasakan salah satunya?

Baca Juga: 10 Efek Psikologis Unik yang Bisa Kamu Rasakan tiap Hari

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya