7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahui

Sang monster lautan yang hidup di Era Pliosen  

Megalodon (Carcharocles megalodon) alias "The Meg" hidup sekitar 23 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu. Ia adalah salah satu predator terbesar dan terkuat yang pernah hidup di lautan. Sekilas, wujud sang "gigi besar" ini mirip dengan hiu modern. Namun, ada perbedaan di antara mereka. Beberapa perbedaannya, juga faktanya, akan dibahas di bawah ini.

Berikut tujuh fakta mengejutkan tentang megalodon yang wajib kamu ketahui.

1. Sang predator puncak di lautan

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuiforbes.com

Menurut FossilEra, seekor megalodon biasa memiliki berat sekitar 12 hingga 60 ton, dengan panjang kira-kira 11 hingga 13 meter. Dalam kasus langka, seekor megalodon bisa memiliki berat hingga 70 ton dan mencapai panjang hingga 20 meter. Bayangkan saja seekor ikan seukuran bus dengan gigi setajam silet dan kalian akan mendapatkan bayangan tentangnya.

Sebagai perbandingan, Kronosaurus dan Liopleurodon yang hidup pada zaman Mesozoikum hanya memiliki berat maksimal 40 ton. Sedangkan hiu putih besar hanya memiliki berat sekitar 520 kg sampai  1,1 ton. Tentu saja, hal ini membuat megalodon sebagai mesin pembunuh yang brutal.

Tidak seperti hiu lain yang menyerang jaringan lunak mangsanya, megalodon mampu menggigit mangsanya hingga ke tulang. Para ilmuwan juga percaya kalau megalodon berenang dalam kelompok, membuat mereka menjadi lebih kuat dan sulit untuk dibunuh.

2. Sering memburu paus bungkuk

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuiwashington.edu

Semakin besar ukuran seekor hewan, maka semakin besar pula nafsu makannya. Hal yang sama juga berlaku pada megalodon. Seperti dijelaskan dalam Natural History Museum, mereka sering memburu mangsa dengan berbagai ukuran, mulai dari lumba-lumba, penyu, hiu lainnya hingga paus bungkuk.

Mengingat rahangnya yang kuat dan bisa mencapai ukuran 3,4 meter, kekuatan gigitan megalodon bisa mencapai 180.000 Newton. Tak heran kalau bekas gigitan mereka sering ditemukan di fosil paus. Sebagai perbandingan, hiu putih besar juga dapat menyerang paus bungkuk, tetapi cenderung mengincar mangsa yang lebih "rapuh" dan mudah diburu.

3. Mereka tersebar di seluruh dunia

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuiocean.si.edu

Selama masa kejayaannya, megalodon hidup di seluruh pelosok dunia. Fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, Puerto Rico, Kuba, Jamaika, Kepulauan Canary, Australia, Selandia Baru, Jepang, Malta, Grenadines, dan India. Selain itu, mereka juga memiliki umur panjang sekitar 20 sampai 40 tahun.

Megalodon adalah hewan homeotermik, yang berarti mereka dapat mempertahankan suhu tubuh secara stabil terlepas dari lingkungan mereka. Namun, temuan baru-baru ini membuktikan kalau mereka akan pergi ke dekat pantai untuk melahirkan.

Para peneliti dari Universitas Florida mengonfirmasi kalau mereka telah menemukan fosil dari bibit megalodon di Panama. Meskipun bayi megalodon yang baru lahir berukuran besar, rata-rata 2,1 hingga 4 meter, mereka masih rentan terhadap predator seperti hiu lainnya.

Baca Juga: 7 Spesies Ikan Hiu Paling Menakutkan di Dunia, Siap Menerjangmu!

4. Mereka sangat cepat

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuiiflscience.com

Megalodon tidak hanya besar, ​tapi juga sangat cepat. Pada tahun 1926, peneliti M. Leriche menemukan kolom vertebral dari seekor megalodon. Dari sinilah, para peneliti megalodon dapat mengetahui lebih jauh tentang perilaku hiu raksasa ini.

Karena bentuk tulang belakangnya yang unik, megalodon mampu mengunci mangsanya dengan rahangnya yang kuat, kemudian terus menariknya sampai daging mereka robek. Selain itu, mereka juga mampu mencapai kecepatan sampai 22 kilometer per jam.

Dr. David Jacoby dari Zoological Society of London, bahkan menyebut megalodon sebagai apex predator yang sangat besar dan pernah menjelajah lautan dengan kecepatan yang tak tertandingi oleh spesies hiu yang hidup saat ini.

5. Mereka sering mati kelaparan

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuilivescience.com

Tidak ada bukti pasti mengapa megalodon bisa punah. Namun, para peneliti yakin kalau nafsu makan mereka lah yang menjadi salah satu alasannya. Sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, permukaan laut berubah dengan cepat dan itu berdampak besar pada sumber makanan megalodon.

Melansir Laboratory News, sekitar sepertiga dari semua mamalia laut besar punah pada saat itu, di mana sisanya akan dikonsumsi oleh predator laut yang lebih kecil dan gesit. Di tengah persaingan yang semakin ketat, megalodon membutuhkan banyak makanan hanya untuk menjaga suhu tubuh mereka.

Populasi megalodon mencapai puncaknya selama pertengahan Zaman Miosen, sekitar 23 hingga 5,3 juta tahun lalu. Mereka ditemukan di dekat Eropa, Amerika Utara, dan Samudra Hindia. Namun menjelang awal kepunahannya, selama Zaman Pliosen 2,6 juta tahun yang lalu, mereka mulai melakukan perjalanan lebih jauh ke pantai Amerika Selatan, Asia, dan Australia.

6. Pernah dianggap sebagai naga

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuiforbes.com

Pada abad ke-17, naturalis asal Denmark, Nicolas Steno, menemukan fosil gigi megalodon. Pada saat itu, fosil megalodon sering disebut sebagai "batu lidah" dan diyakini berasal dari lidah naga atau ular besar yang pernah hidup di Eropa. Secara luas, orang-orang Eropa percaya kalau naga akan kehilangan ujung lidahnya melalui pertempuran atau kematian.

Ketika Steno mengungkapkan kalau fosil ini adalah gigi megalodon, bukan ujung lidah naga, itu adalah awal dari hilangnya mitos bahwa naga pernah eksis. Sebaliknya, itu menjadi bukti kalau seekor monster purba pernah hidup di lautan.

7. Penampakan terbarunya, fakta atau hoaks?

7 Fakta Mengejutkan tentang Megalodon yang Wajib Kamu Ketahuibusinessinsider.com

Di Bumi, ada lima samudra besar yang menutupi 71 persen permukaannya dan menampung lebih dari 1,3 miliar kilometer kubik air. Dengan ukuran sebesar itu, tidak mengherankan jika manusia hanya memetakan kurang dari sepuluh persen lautan dengan teknologi sonar. Umat manusia mungkin tidak tahu apa yang sedang bersembunyi di dasar terdalam lautan.

Pada tahun 1918, naturalis Australia, David G. Stead, mengobrol dengan orang-orang yang sedang memancing di dekat Pulau Broughten, New South Wales. Mereka memberi tahu kepadanya kalau hiu seukuran paus biru telah muncul dan melahap semua pot lobster mereka.

Sedangkan pada tahun 1928 dan 1933, penampakan hiu "mengerikan" yang panjangnya lebih dari 12 meter dilaporkan di lepas pantai Rangiora, Selandia Baru. Terlepas dari beberapa laporan tersebut (juga hoaks yang sempat beredar akhir-akhir ini), para ahli masih yakin kalau megalodon sudah punah 2,6 juta tahun yang lalu.

Selali lagi, perlu diingat kalau megalodon bukan leluhur dari hiu putih besar (Carcharodon carcharias) melainkan kerabatnya. Jadi, bagaimana pendapat kalian tentang hiu raksasa ini?

Baca Juga: 6 Spesies Hiu Ganas yang Ada di Indonesia, Hati-Hati terhadap Mereka!

Shandy Pradana Photo Verified Writer Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya