8 Fakta Menarik Eris, Si Dwarf Planet Terbesar di Tata Surya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Eris adalah dwarf planet yang terletak di balik Sabuk Kuiper, khususnya di wilayah yang dikenal sebagai cakram yang berserakan. Pernah diklaim sebagai planet ke-10 di sistem tata surya, berikut ini 8 fakta menarik dwarf planet terbesar Eris.
1. Ditemukan pada tahun 2003
Eris pertama kali terlihat pada 21 Oktober 2003 lewat teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar dan teleskop 8m Gemini di Mauna Kea, Hawaii oleh ME Brown, CA Trujillo, dan D. Rabinowitz. Sejak pertama kali terlihat, Eris tak terlihat hingga 15 bulan kemudian, hingga akhirnya terlihat lagi pada Januari 2005.
Selain tim Brown, penemu lainnya adalah Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii, dan David Rabinowitz dari Universitas Yale.
2. Pernah diklaim sebagai planet ke-10
Sejak ditemukan, penyebutan objek ini sebagai planet menjadi perdebatan. Meskipun Eris dipercaya sebagai bagian dari Sabuk Kuiper, tapi karena ukuran diameternya yang besar saat ditemukan, antariksawan berani melabelinya sebagai planet ke- 10, setelah Pluto di nomor sembilan pada Juli 2005.
Namun dengan kebijakan baru, pada 24 Agustus 2006, para ilmuwan Persatuan Astronomi Internasional akhirnya sepakat memutuskan status Eris adalah sebagai planet katai atau dwarf planet.
3. Objek terjauh dari matahari
Eris adalah planet katai atau planet kerdil (dwarf planet) dengan orbit eksentrik yang memiliki jarak antara 37,77 AU hingga 97,56 AU dari matahari. Eris berjarak hampir 15 miliar kilometer (sembilan miliar mil) atau sekitar tiga kali jarak pluto dari matahari. Dibanding bumi, jaraknya 97 kali dibanding jarak bumi-matahari.
Baca Juga: 5 Planet dengan Percepatan Gravitasi Paling Tinggi, Apa Efeknya?
4. Ukurannya lebih besar dari pluto
Editor’s picks
Dengan diameter 2.326 km dan massa 27%, tentu saja Eris memiliki ukuran lebih besar dari pluto. Pluto sendiri memiliki diameter 1.188 km.
5. Mempunyai satu satelit
Eris memiliki satu satelit yang berdiameter 500 km disebut Dysnomia yang ditemukan pada 10 September 2005. Dysnomia memakan waktu hingga 16 hari untuk menyelesaikan sekali orbit.
6. Permukaan yang terdiri dari es
Dengan jaraknya yang jauh dari matahari, membuat atmosfer Eris membeku. Kemudian terlihat bersinar dan mencerminkan lebih banyak cahaya dibandingkan saat salju baru turun, hal itu berlangsung selama ratusan tahun dan ketika Eris semakin dekat dengan matahari, atmosfer kemudian mencair.
Suhu permukaan Eris diperkirakan sekitar -217 derajat Celsius sampai -243 derajat Celsius dan seperti pluto kemungkinan Eris terdiri dari es beku dan metana.
7. Membutuhkan waktu lama untuk berevolusi
Revolusi adalah peristiwa perputaran planet mengelilingi matahari. Lagi lagi karena jaraknya yang jauh dari matahari dan terletak di balik Sabuk Kuiper, Eris membutuhkan waktu 557 tahun bumi untuk menyelesaikan sekali mengorbit matahari.
8. Pernah berganti nama
Pada saat penemuannya objek ini bernama Xena, karena dikira akan menjadi planet ke-10 sebelum pluto dikeluarkan dari kategori planet, kemudian diganti menjadi Eris yang disah kan oleh IAU. Nama Eris diusulkan oleh salah satu penemunya, Michael Brown.
Nama Eris berasal dari nama dewi di mitologi Yunani yang merepresentasikan perpecahan dan perselisihan atau ketidak harmonisan. Hal ini tak lepas dari munculnya perselisihan yang untuk menentukan apakah Eris layak dikategorikan sebagai planet. Bahkan nama 'Eris' sendiri baru diberikan 1,5 tahun setelahnya.
Baca Juga: 9 Fakta Menarik Seputar Matahari dan Planet di Tata Surya, Sudah Tahu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.