Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gambar St. Peter's Basilica (unsplash.com/Maxim Stuij)

Kepergian Paus Fransiskus di tanggal 21 April 2025 meninggalkan duka yang mendalam bagi penganut agama Katolik di seluruh dunia. Meski berstatus sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin negara Vatikan, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana, rendah hati, dan dekat dengan umat Katolik. Makanya gak heran, kepergiannya membuat banyak orang merasa sangat kehilangan.

Terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, Paus Fransiskus diangkat pada usia 76 tahun. Bagi banyak orang, usia tersebut sudah cukup sepuh. Namun nyatanya masih ada beberapa paus yang diangkat di usia yang jauh lebih tua. Berikut ini deretan paus termuda dan tertua dalam sejarah, terhitung saat mereka resmi diangkat.

Paus Termuda

1. Paus Yohanes XII - 18 tahun

gambar Paus Yohanes XII (commons.m.wikimedia.org/Artaud de Montor)

Memiliki nama asli Octavianus, Paus Yohanes XII terlahir dari keluarga bangsawan Roma pada tahun 937. Ayahnya adalah seorang adipati bernama Alberic II yang punya pengaruh besar pada gereja Katolik di masa itu. Pengaruh ini jugalah yang melatarbelakangi pengangkatan Octavianus sebagai paus ketika usianya masih 18 tahun. Setelah terpilih, dia kemudian mengganti namanya menjadi Yohanes XII.

Dilansir Britannica, masa kepemimpinan Yohanes XII sebagai paus sering mengundang kontroversi di kalangan masyarakat, termasuk soal gaya hidupnya yang mewah. Seiring waktu, hubungannya dengan Kaisar Roma, Otto I juga memburuk. Ia pun digulingkan pada tahun 963. Paus Yohanes XII kemudian berhasil mendapatkan jabatannya kembali. Namun, statusnya sebagai paus gak berlangsung lama. Ia meninggal secara misterius pada 14 Mei 964, yang secara otomatis mengakhiri jabatannya.

2. Paus Yohanes XI - 20 tahun

gambar Paus Yohanes XI (commons.m.wikimedia.org/J. William Gnecchi)

Lahir pada tahun 910, Paus Yohanes XI hidup di era di mana gereja gak memiliki banyak kendali atas Roma. Meski begitu, ibunya yang bernama Morazia, merupakan seorang perempuan bangsawan sekaligus senator Roma. Melalui pengaruhnya, Morazia memenjarakan paus yang berkuasa pada tahun 931. Ia kemudian memberikan jabatan paus pada putranya, Johannes XI, yang masih berusia 20 tahun.

Sayangnya, alih-alih melayani umat, Paus Yohanes XI justru lebih banyak mengabdikan diri pada ambisi sang ibu dalam dunia politik. Dilansir Pope History, paus muda ini gak menjabat dalam waktu lama. Setelah beberapa tahun, tepatnya pada 934, ia digulingkan oleh saudara tirinya yang bernama Alberic II. Gak cukup sampai disitu, Alberic II juga memenjarakan Paus Yohanes XI di Lantern hingga hari kematiannya pada Desember 935.

3. Paus Gregorius V - 24 tahun

gambar Paus Gregorius V (commons.m.wikimedia.org/Artaud de Montor | usher211120)

Terlahir dengan nama Bruno von Karnten, Paus Gregorius V sebetulnya bukan orang Roma asli. Ia lahir di Jerman pada tahun 972. Dilansir Britannica, meski gak memiliki ikatan langsung dengan Roma, Paus Gregorius V juga bukan orang sembarangan. Kakek dan sepupunya, Otto I dan Otto III, adalah Kaisar Roma yang berkuasa selama abad ke-10. Berbeda dengan bangsawan lain yang mengejar takhta, Bruno Von Karnten justru memilih melayani gereja sejak usianya masih sangat muda.

Ketika Paus Yohanes XV meninggal dunia pada tahun 996, gereja dengan cepat menyetujui pengangkatan Bruno von Karnten sebagai paus. Saat itu, ia menjadi paus di usia 24 tahun. Walau begitu, kepemimpinan Bruno Von Karnten juga diwarnai pergolakan. Sayangnya, sama seperti paus muda lain, Paus Gregorius V meninggal di usia muda, yakni 27 tahun, karena penyakit malaria.

Paus Tertua

1. Paus Klemens XII - 78 tahun

gambar Paus Klemens XII (commons.m.wikimedia.org/Agostino Masucci)

Paus Klemens XII adalah paus ke-246 yang menjabat dari tahun 1730 sampai tahun 1740. Dilansir Pope History, ia lahir di Florence pada tanggal 7 April 1652 dengan nama Lorenzo Corsini. Ketika diangkat sebagai paus pada 12 Juli 1930, usianya sudah mencapai 78 tahun. Selain usianya yang sepuh, Paus Klemens XII juga menderita penyakit glukoma yang membuatnya harus kehilangan penglihatan pada tahun 1732.

Masalah kesehatan dan usia tua gak lantas menjadi hambatan untuknya. Selama masa jabatannya, ia berusaha memperbaiki masalah keuangan dan mengisi kembali kas gereja yang kosong, melawan doktrin Prancis mengenai pembatasan kekuasaan kepausan, hingga mengutuk organisasi Freemasonry yang dianggap kafir dan melanggar hukum gereja. Paus Klemens XII meninggal dunia pada 7 Februari 1740 di usia 87 dan digantikan oleh Paus Benediktus XIV.

2. Paus Klemens X - 80 tahun

gambar Paus Klemens X (commons.m.wikimedia.org/Giovanni Battista Gaulli)

Beralih ke paus tertua yang pernah menjabat, ada Paus Klemens X yang menjadi pemimpin tertinggi agama Katolik pada periode tahun 1670 sampai 1676. Paus Klemens X lahir di Roma pada tanggal 12 Juli 1590 dengan nama Emilio Bonaventura Altieri. Dilansir Britannica, Emilio Bonaventura Altieri diangkat sebagai paus yang baru pada 29 April 1670, setelah Paus Klemens IX meninggal dunia. Ia memilih nama kepausan Klemens X sebagai bentuk penghormatan kepada pendahulunya.

Meski saat itu usianya sudah menginjak 80 tahun, Paus Klemens X teguh melawan Raja Louis XIV yang berusaha memperluas kekuasaan dan menguasai properti gereja. Selama masa jabatannya, dia juga memberikan bantuan pada Polandia untuk melawan invasi Turki. Sayangnya, meski dicintai oleh warga Eropa, masa kepausannya gak berlangsung lama. Pada tanggal 22 Juli 1676, Paus Klemens X meninggal dunia karena penyakit asam urat yang telah dideritanya sejak lama.

Untuk menjadi paus sendiri sebetulnya gak memiliki persyaratan khusus, apalagi batasan umur. Semua pria yang sudah dibaptis di agama Katolik bisa aja dipilih sebagai paus berikutnya. Namun sesuai tradisi gereja Katolik, hampir semua paus yang dipilih berasal dari kalangan kardinal atau pendeta senior. Hal ini sangat masuk akal, mengingat jadi pemimpin umat Katolik di seluruh dunia bukan tugas yang mudah, maka siapa pun yang dipilih jelas harus memiliki pengetahuan dan pengalaman agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team