Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cahaya matahari (pixabay.com/winterseitler)

Cahaya tak cuma penting untuk penerangan, tapi juga punya banyak sifat unik yang sering kita manfaatkan tanpa sadar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya sering berinteraksi dengan berbagai sifat-sifat cahaya. Sebut saja ketika melihat bayangan, pelangi, atau cahaya yang dibiaskan lewat kaca.

Nah, biar makin paham, yuk, bahas satu per satu sifat-sifat cahaya dan contohnya secara lengkap dan mudah dipahami! Dengan mengenal berbagai sifat ini, kamu bisa lebih mengerti bagaimana cahaya bekerja dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Dapat merambat lurus

Ilustrasi senter (pixabay.com/stux)

Salah satu sifat utama cahaya adalah kemampuannya merambat dalam garis lurus. Ini berarti cahaya akan bergerak lurus dari sumbernya selama tidak ada penghalang di jalurnya.

Sifat ini bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat sinar matahari masuk melalui celah-celah kecil di jendela atau genteng, berkas cahayanya akan tampak seperti garis lurus yang jelas.

Dalam kondisi gelap, kamu juga bisa mencoba menyalakan senter atau laser pointer. Kamu akan melihat berkas cahaya yang keluar dari alat tersebut membentuk garis lurus menuju satu titik. Inilah bukti nyata bahwa cahaya tidak membelok sendiri, melainkan tetap pada jalur lurusnya sampai terhalang atau mengalami perubahan medium.

Sifat cahaya ini sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan dan telah dimanfaatkan pada berbagai alat dan teknologi. Berikut beberapa contohnya:

  • Lampu kendaraan bermotor membantu pengemudi melihat jalan secara langsung dan fokus dengan cahaya yang dirancang merambat lurus ke depan
  • Senter memberi pencahayaan terarah dalam kegelapan sehingga memudahkan melihat objek tertentu
  • Laser pointer berguna dalam presentasi atau pengukuran karena cahaya yang lurus dan fokus menunjuk titik secara akurat.
  • Periskop di kapal selam memanfaatkan pantulan cahaya lurus untuk melihat objek yang berada di atas permukaan laut
  • Proyektor film atau LCD menyampaikan cahaya dan gambar dari lensa ke layar datar dengan garis lurus, sehingga gambar tetap fokus dan tajam
  • Lubang kecil di ruangan gelap saat sinar matahari masuk melalui celah, terlihat garis cahaya lurus menuju lantai atau dinding.

2. Dapat menembus benda bening

ilustrasi kolam renang (pixabay.com/Mariakray)

Cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening atau transparan seperti kaca, air, dan plastik jernih. Artinya, ketika cahaya mengenai benda-benda tersebut, cahaya akan terus merambat melewatinya tanpa banyak dipantulkan atau diserap. Sifat ini memungkinkan kita bisa melihat objek di balik benda transparan karena cahaya tetap melanjutkan perjalanannya dan sampai ke mata kita.

Fenomena ini bisa kamu temukan dalam banyak hal di sekitar kita. Misalnya, cahaya matahari yang menembus jendela kaca dan menerangi ruangan atau sorot senter yang bisa menembus botol air bening. Hal ini terjadi karena benda transparan memiliki partikel yang tersusun sedemikian rupa sehingga tidak menghambat jalannya cahaya.

Sebaliknya, ketika cahaya mengenai benda buram seperti tembok atau tubuh kita, cahaya tidak bisa menembus dan malah membentuk bayangan. Karena itu, kita tidak akan bisa melihat ke dalam ruangan yang tertutup tembok meskipun ada cahaya di sekitarnya. Berikut beberapa contoh pemanfaatan sifat cahaya yang dapat menembus benda bening:

  • Cahaya matahari menembus jendela kaca untuk menerangi ruangan di siang hari
  • Kacamata dan lensa kamera memanfaatkan sifat ini agar cahaya bisa sampai ke mata atau sensor kamera
  • Air kolam renang yang jernih memungkinkan kita melihat dasar kolam atau benda di dalam air
  • Aquarium kaca memungkinkan kita melihat ikan dan tumbuhan air dari luar
  • Lampu LED transparan yang dirancang dengan penutup bening agar cahaya keluar maksimal
  • Greenhouse (rumah kaca) yang menggunakan kaca bening agar sinar matahari bisa masuk dan membantu proses fotosintesis tanaman.

3. Dapat dipantulkan

ilustrasi cahaya yang dipantulkan pada CD (pexels.com/Matias Mango)

Salah satu sifat penting cahaya adalah kemampuannya untuk dipantulkan ketika mengenai permukaan benda tertentu, terutama yang tidak tembus cahaya. Proses ini disebut pemantulan cahaya dan bisa terjadi dalam dua bentuk yaitu pemantulan teratur (spesular) dan pemantulan baur (difus).

Pemantulan teratur terjadi ketika cahaya mengenai permukaan yang datar, licin, dan rata seperti cermin atau air yang tenang. Dalam kondisi ini, cahaya dipantulkan ke satu arah tertentu sehingga bisa membentuk bayangan atau pantulan yang jelas. Misalnya saat kita bercermin atau melihat pantulan gunung di permukaan danau.

Sementara itu, pemantulan baur terjadi ketika cahaya mengenai permukaan kasar atau tidak rata, seperti dinding atau jalan berbatu. Pantulan cahayanya menyebar ke berbagai arah sehingga tidak membentuk bayangan yang jelas, tetapi tetap membuat permukaan itu terlihat terang.

Kemampuan cahaya untuk memantul inilah yang memungkinkan kita melihat benda di sekeliling kita. Itu karena cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda tersebut masuk ke mata kita. Tanpa pemantulan, kita tidak akan bisa melihat apa pun, meskipun ada sumber cahaya. Berikut beberapa contoh pemanfaatan sifat cahaya yang dapat dipantulkan:

  • Cermin datar di rumah atau kendaraan memantulkan cahaya secara teratur sehingga kita bisa melihat bayangan kita atau kondisi di belakang kendaraan
  • Air danau yang tenang memantulkan gambar pegunungan atau langit dengan jelas di permukaannya
  • Rambu lalu lintas reflektif yang memantulkan cahaya lampu kendaraan agar tetap terlihat di malam hari
  • Lampu senter yang diarahkan ke dinding memantul secara baur sehingga bisa menerangi seluruh ruangan
  • Permukaan CD atau DVD yang memantulkan cahaya dan menampilkan pola warna pelangi akibat pantulan teratur.

4. Dapat dibiaskan

ilustrasi cahaya dapat dibiaskan pada sedotan (freepik.com/user6170755)

Pembiasan cahaya adalah fenomena yang terjadi ketika cahaya bergerak dari satu medium ke medium lainnya yang memiliki kepadatan berbeda, misalnya dari udara ke air. Mengingat perbedaan kecepatan cahaya saat melewati dua medium yang berbeda, cahaya akan mengalami pembelokan atau refraksi.

Proses ini menyebabkan cahaya membelok dan mengubah arah perjalanannya. Fenomena pembiasan ini dapat dilihat dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari dan sering dimanfaatkan dalam berbagai alat optik. Berikut adalah beberapa contoh pembiasan cahaya yang dapat kamu temui:

  • Sedotan yang diletakkan dalam gelas berisi air akan terlihat bengkok karena cahaya yang bergerak dari udara ke air mengalami pembiasan
  • Ketika melihat ke kolam yang jernih, dasarnya tampak lebih dekat karena pembiasan cahaya dari air ke udara
  • Tongkat yang dimasukkan ke dalam air tampak patah karena cahaya yang dibelokkan saat melewati permukaan air.

5. Dapat diuraikan

Pelangi di atas bukit (Pixabay.com/Pexels)

Cahaya memiliki sifat yang dapat diuraikan atau disebut dengan dispersi cahaya. Dispersi cahaya adalah fenomena di mana cahaya putih yang sebenarnya merupakan campuran dari berbagai warna, dipecah menjadi spektrum warna berbeda saat melewati suatu medium. Proses ini terjadi karena setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda dan bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam medium tersebut.

Salah satu contoh fenomena ini adalah pelangi. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air hujan, cahaya tersebut akan dibelokkan atau dibiaskan, kemudian dipantulkan di dalam tetesan air, dan akhirnya keluar dari tetesan air dalam berbagai warna yang membentuk pelangi. Proses dispersi terjadi secara alami di atmosfer dan di berbagai media lain, seperti prisma kaca.

Hal ini juga menjelaskan kenapa kita bisa melihat warna-warna berbeda saat cahaya melewati material transparan atau reflektif tertentu. Berikut adalah beberapa contoh cahaya dapat diuraikan yang dapat kamu temui:

  • Setelah hujan, cahaya matahari yang melewati tetesan air hujan akan terurai menjadi berbagai warna spektrum yang membentuk pelangi
  • Ketika cahaya putih disinari ke dalam prisma, cahaya tersebut akan terpecah menjadi warna-warna spektrum yang jelas seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
  • Ketika sinar senter diarahkan ke dalam air, cahaya tersebut akan terurai menjadi beberapa warna berbeda, mirip dengan fenomena pelangi yang terbentuk di air.

Itulah berbagai sifat-sifat cahaya dan contohnya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan ini bisa menambah wawasan kamu tentang fenomena alam yang menarik, ya.

Referensi 

"The Basic Nature of Light". Photon terrace. Diakses Mei 2025.
S. Rositawaty & Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Siti Zubaidah, dkk. 2017. Buku Guru ILMU PENGETAHUAN ALAM. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Editorial Team