Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Polusi Cahaya, Banyak Ditemukan di Perkotaan!

ilustrasi polusi cahaya (unsplash.com/Lena Kristin Müller)
ilustrasi polusi cahaya (unsplash.com/Lena Kristin Müller)

Pernahkah kamu merasa langit malam di kota semakin sulit untuk dinikmati karena terlalu terang? Atau mungkin kamu pernah melihat lampu jalan yang menyilaukan dan membuat mata tidak nyaman saat berkendara? Fenomena ini merupakan dampak dari polusi cahaya karena banyaknya perkembangan teknologi pencahayaan buatan.

Polusi cahaya bukan sekadar gangguan visual, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia, ekosistem, dan konsumsi energi. Banyak yang mengira bahwa semakin terang suatu tempat, maka semakin baik. Padahal, tidak semua cahaya bermanfaat jika tidak digunakan dengan bijak. Terdapat beberapa jenis polusi cahaya yang memiliki karakteristik dan dampaknya masing-masing. Ingin mengetahui apa saja jenisnya? Yuk, simak informasinya di bawah!

1.Urban Sky Glow

ilustrasi polusi cahaya urban sky glow (unsplash.com/Nicolao Negrello)
ilustrasi polusi cahaya urban sky glow (unsplash.com/Nicolao Negrello)

Dilansir laman DarkSky Texas, urban sky glow adalah fenomena di mana cahaya buatan dari perkotaan memantul ke atmosfer sehingga menciptakan lapisan cahaya terang yang menghalangi pemandangan langit malam. Efek ini paling banyak terlihat di kota-kota besar, di mana jumlah lampu jalan, billboard, dan pencahayaan gedung sangat berlimpah. Akibatnya, bintang-bintang yang seharusnya terlihat jelas di langit menjadi redup atau bahkan tidak terlihat sama sekali.

Fenomena ini tidak hanya mengurangi keindahan langit malam, tetapi juga mengganggu ritme biologis hewan nokturnal yang bergantung pada kegelapan untuk berburu dan beraktivitas. Selain itu, urban sky glow juga berkontribusi pada pemborosan energi karena banyak cahaya yang dipancarkan ke langit, tanpa manfaat langsung bagi manusia.

2.Light Trespass

ilustrasi polusi cahaya light trespass (unsplash.com/Francois Le Nguyen)
ilustrasi polusi cahaya light trespass (unsplash.com/Francois Le Nguyen)

Dilansir laman BLT Direct, light trespass terjadi ketika cahaya dari satu sumber menerangi area yang seharusnya tidak terkena cahaya tersebut, seperti lampu jalan yang masuk ke dalam rumah atau apartemen di malam hari. Bayangkan saat kamu ingin tidur, tetapi sinar lampu dari luar terus masuk melalui jendela, mengganggu kenyamanan dan kualitas tidurmu.

Polusi cahaya jenis ini sering kali tidak disengaja, tetapi dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dalam hal gangguan tidur dan peningkatan stres. Selain itu, hewan juga dapat mengalami disorientasi akibat pencahayaan yang tidak alami ini, terutama burung migran yang mengandalkan cahaya alami untuk navigasi.

3.Over-Illumination

ilustrasi polusi cahaya over-illumination (unsplash.com/Jesse Collins)
ilustrasi polusi cahaya over-illumination (unsplash.com/Jesse Collins)

Dilansir laman CharterSills, over-illumination adalah penggunaan cahaya yang berlebihan atau tidak perlu yang sering terjadi pada gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan jalan raya. Banyak gedung yang tetap menyalakan lampu sepanjang malam meskipun tidak ada aktivitas, hanya untuk alasan estetika atau keamanan. Hal ini menyebabkan pemborosan energi yang signifikan dan berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dari pembangkit listrik.

Selain itu, pencahayaan berlebih juga dapat mengganggu ritme kehidupan manusia yang menyebabkan kelelahan dan gangguan kesehatan lainnya. Dalam jangka panjang, penggunaan cahaya yang tidak terkendali dapat menyebabkan biaya listrik yang membengkak dan dampak lingkungan yang lebih besar.

4.Glare

ilustrasi polusi cahaya glare (unsplash.com/Jacek Dylag)
ilustrasi polusi cahaya glare (unsplash.com/Jacek Dylag)

Dilansir laman National Geographic Society, glare adalah polusi cahaya yang disebabkan oleh cahaya yang terlalu terang atau langsung mengenai mata, sehingga mengurangi kenyamanan visual dan dapat membahayakan keselamatan. Contoh paling umum adalah lampu mobil yang terlalu terang dan menyilaukan pengendara lain atau lampu jalan yang tidak dipasang dengan sudut yang tepat.

Glare dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: disability glare, discomfort glare, dan blinding glare. Disability glare mengurangi kemampuan melihat karena cahaya yang terlalu terang, sementara discomfort glare menyebabkan ketidaknyamanan tanpa mengurangi visibilitas. Blinding glare, seperti namanya, dapat membuat seseorang kehilangan penglihatan sesaat, yang sangat berbahaya terutama saat berkendara di malam hari

5.Light Clutter

ilustrasi polusi cahaya light clutter (unsplash.com/Griffin Wooldridge)
ilustrasi polusi cahaya light clutter (unsplash.com/Griffin Wooldridge)

Dilansir laman Blanco County Friends of the Night Sky, light clutter adalah ketidakteraturan atau kelebihan cahaya dari berbagai sumber yang lokasinya berdekatan sehingga menciptakan suasana yang terlalu terang dan membingungkan. Contoh light clutter yang sering ditemui adalah jalan raya dengan banyak papan reklame elektronik yang terang benderang atau kawasan perkotaan yang penuh dengan lampu warna-warni yang tidak teratur.

Polusi cahaya jenis ini dapat mengganggu konsentrasi pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Selain itu, terlalu banyak cahaya dalam satu area juga dapat mengurangi efektivitas pencahayaan, karena mata manusia lebih sulit menyesuaikan diri dalam kondisi cahaya yang berlebihan.

Polusi cahaya adalah masalah yang semakin mendapat perhatian karena dampaknya yang luas terhadap lingkungan, kesehatan, dan efisiensi energi. Meskipun sering kali dianggap sepele, dampak dari pencahayaan berlebih bisa sangat merugikan jika tidak dikendalikan dengan baik. Mulai dari langit malam yang semakin sulit dinikmati, hingga gangguan kesehatan akibat cahaya yang tidak teratur, polusi cahaya menjadi tantangan yang harus diatasi dengan solusi yang tepat. Dengan menerapkan desain pencahayaan yang lebih efisien dan menghindari penggunaan cahaya berlebih, dampak negatif dari polusi cahaya dapat dihindari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us