Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Beluk ketupa, salah satu burung hantu yang ada di Indonesia (inaturalist.org/jenwei1)

Intinya sih...

  • Burung hantu adalah hewan nokturnal yang aktif di malam hari
  • Beberapa jenis burung hantu asli Indonesia antara lain beluk ketupa, punggok, serak jawa, alap-alap, dan celepuk
  • Burung hantu memiliki penyebaran luas di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing

Saat malam menjelang biasanya kegiatan manusia akan mulai berakhir, orang-orang akan menutup rumah mereka dan pergi beristirahat. Namun berkebalikan dari manusia ternyata malam hari jadi waktu di mana banyak hewan yang justru memulai aktivitasnya. Gelap dan sunyinya malam jadi kesempatan yang sempurna bagi hewan untuk berburu dan mengendap-endap mencari makanan.

Salah satu hewan yang sangat identik dengan aktivitas malam adalah burung hantu, burung hantu sendiri merupakan sebutan bagi burung dari ordo strigiformes. Burung ini sangat terkenal karena bentuk tubuhnya yang khas, kebiasaannya untuk berburu dan beraktivitas di malam hari dan suaranya yang keras di malam hari.

Ia adalah burung predator yang sangat handal dan mampu terbang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Burung hantu juga punya penyebaran yang luas bahkan dapat ditemukan di Indonesia. Artikel ini akan membahas lima jenis burung hantu asli Indonesia yang mungkin belum kamu tahu!

1. Beluk ketupa

Beluk ketupa (inaturalist.org/hongwy)

Beluk ketupa atau Ketupa ketupu jadi salah satu burung hantu yang paling mudah dikenali, dua jambul di atas matanya jadi ciri khas burung ini. Tubuhnya yang berwarna cokelat dan ukurannya yang terbilang besar juga jadi salah satu pembedanya dengan burung hantu lain. Tak cuma itu, matanya juga terbilang unik karena bentuknya yang bulat, besar dan berwarna jingga.

Dilansir Avibase, burung ini punya penyebaran yang cukup luas, ia bisa ditemui di beberapa negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, India, dan Singapura. Dahulu beluk ketupa juga mendiami Australia, namun populasinya di sana sudah lama punah.

Burung ini biasanya mendiami hutan, daerah pinggir sungai, taman, bahkan area pemukiman. Seperti burung hantu lainnya beluk ketupa juga merupakan karnivora, makanan utamanya mencakup ikan, reptil, amfibi, serangga, burung lain, bahkan bangkai.

2. Burung hantu punggok

Burung hantu punggok (inaturalist.org/matthewkwan)

Melansir Birds of Singapore burung hantu punggok atau Strix seloputo sering ditemukan di daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura dan Filipina. Namun uniknya burung hantu ini tidak dapat ditemukan di Pulau Kalimantan. Habitatnya juga mirip dengan spesies burung hantu lain, yaitu hutan, daerah berkayu dan taman. Burung hantu punggok juga punya tiga subspesies, yaitu Strix seloputo seloputo, Strix seloputo baweana dan Strix seloputo wiepkeni.

Hewan ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang terlihat gemuk, kepalanya yang bulat dan matanya yang besar. Burung ini terbilang punya ukuran yang cukup besar dengan panjang maksimal yang mencapai 48 cm. Ia juga memiliki beberapa kombinasi warna di tubuhnya, putih, cokelat tua, cokelat muda, dan kekuningan dapat terlihat di sekujur tubuh burung ini.

Wajah burung ini juga unik dan mudah dikenali karena ia punya wajah dan mata yang dikeliling bulu berwarna cokelat muda sementara bagian belakang dan samping kepalanya berwarna cokelat tua.

3. Serak jawa

Serak jawa (inaturalist.org/fatahabib92)

Tyto javanica atau serak jawa punya bentuk kepala yang unik dan sangat mudah dikenali, ia juga jadi salah satu burung hantu yang penyebarannya paling luas. Cukup sekilas saja pasti semua orang dapat mengenali burung ini dari warna putih dan cokelatnya. Wajahnya juga sangat khas dengan hadirnya garis berbentuk hati dan mata kecil berwarna hitam. Bintik-bintik hitam dan abu-abu juga tersebar secara acak di bagian perut dan sayap burung ini.

Laman Thai National Parks menerangkan kalau serak jawa adalah hewan nokturnal yang punya indra pendengaran sangat tajam. Khususnya pada keadaan malam yang sangat gelap di mana ia tidak mampu melihat jelas pendengarannya sangat berguna untuk mendengar pergerakan mangsa dan predator.

Makanan burung ini juga cukup bervariasi, namun sebagian besar porsi makanannya terdiri dari hewan pengerat dan burung yang ukurannya lebih kecil. Serak jawa juga dibagi ke beberapa subspesies, yaitu Tyto javanica javanica, Tyto javanica delicatula, Tyto javanica sumbaensis, Tyto javanica meeki, Tyto javanica stertens, Tyto javanica crassirostris, dan Tyto javanica interposita.

4. Burung hantu alap-alap

Burung hantu alap-alap (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Burung hantu alap-alap merupakan sebutan bagi burung hantu yang berasal dari genus Ninox. Penyebaran burung hantu ini juga luas dan ada beberapa spesies yang menghuni bumi nusantara. Dilansir iNaturalist, beberapa spesies burung hantu alap-alap yang dapat ditemukan di Indonesia adalah Ninox fusca, Ninox rotiensis, Ninox plesseni, Ninox burhani, Ninox hypogramma, Ninox squamipila, dan Ninox forbesi. Kebanyakan spesies tersebut ada di hutan-hutan ndonesia bagian timur seperti di Halmahera, Pulau Seram, Togian, dan Tanimbar.

Setiap burung hantu punya kepala dan wajah yang unik, hal ini tentunya juga berlaku bagi burung hantu alap-alap. Ia punya kepala bulat berwarna kehitaman yang dihiasi pola X berwarna putih yang melintang dari bagian bawah sampai atas wajah. Tubuh burung hantu ini sendiri dominan dihiasi warna cokelat muda, cokelat tua, putih, dan kekuningan. Kombinasi warna tersebut memudahkan burung hantu alap-alap untuk berkamuflase di pepohonan dan bebatuan saat malam hari.

5. Celepuk

Celepuk (inaturalist.org/wawan)

Celepuk punya badan yang mungil jika dibandingkan dengan burung hantu lain seperti serak jawa atau beluk ketupa. Laman The Owl Pages menerangkan kalau celepuk punya badan kecil, sayap yang bulat dan beberapa spesies punya jambul di atas mata. Celepuk sendiri sebenarnya bukan sebutan untuk satu spesies melainkan sebutan untuk semua spesies burung hantu yang berasal dari genus Otus. Setidaknya genus ini memiliki 59 spesies yang diantaranya adalah Otus gurneyi, Otus balli, Otus mirus, dan Otus rutilus.

Ukuran kecilnya juga tidak bisa dipandang sebagai kelemahan karena dengan ukurannya yang mungil celepuk mampu terbang dengan cepat dan lincah. Dengan ukurannya yang kecil celepuk juga mampu berkamuflase di tempat-tempat yang sempit seperti sela-sela tebing, di dalam lubang kayu atau di sela-sela ranting yang sempit. Burung hantu ini juga menunjukan seksual dimorfisme di mana individu betina punya ukuran yang lebih besar dari individu jantan. 

Jika mendengar nama burung hantu mungkin kamu akan terbayang dengan burung menyeramkan dengan suara yang mengerikan di malam hari. Tapi nyatanya stigma tersebut tidak benar karena burung hantu sebenarnya adalah hewan yang menggemaskan.

Kepalanya yang bulat, tubuhnya yang berisi dan matanya yang besar terlihat imut jika dibandingkan dengan burung lain. Sayangnya kerusakan habitat dan perburuan liar sangat mengancam populasi burung ini, karenanya kamu tak boleh mengusik habitat burung hantu dan membunuh burung hantu jika melihatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team