Stasiun Antariksa Internasional Mengalami Kebocoran Udara

Kira-kira apa ya penyebabnya?

Sebuah insiden nahas terjadi di fasilitas penelitian antariksa yang dikelola secara internasional. Stasiun antariksa internasional atau yang lebih dikenal sebagai ISS (International Space Station) dilaporkan mengalami kebocoran udara di antara bagiannya.

Seperti dilansir dari laman The Telegraph, kebocoran pada satu titik bagian dari stasiun antariksa internasional itu kemungkinan disebabkan terjadinya tabrakan dengan sampah antariksa, atau pecahan batu sisa meteorit yang tengah melintas dengan kelajuan cukup tinggi.

1. Kebocoran udara tersebut pertama kali terdeteksi dari data sensor tekanan udara stasiun yang megalami penurunan tekanan

https://www.youtube.com/embed/09MvogmodfE

Ruang kontrol penerbangan yang berada di Houston dan Moskow pertama kali mendeteksi adanya penurunan tekanan pada hari Rabu (29/8) malam waktu setempat. Terdeteksinya penurunan tekanan itu tak lepas dari adanya pengiriman sinyal peringatan sensor tekanan udara yang berada di stasiun antariksa itu.

Pada saat kebocoran itu terjadi, dilaporkan bahwa para astronot yang tengah melakukan penelitian di stasiun antariksa itu sedang tidur.

Setelah mealui upaya pencarian, akhirnya pada Kamis (30/8) waktu setempat, para astronot telah berhasil menemukan sebuah lubang dengan ukuran sebesar 2 milimeter yang terletak di bagian stasiun Rusia.

Kebocoran itu terjadi di badan pesawat Soyuz milik Rusia, yang sebelumnya telah digunakan untuk membawa tiga orang awak astronot ke stasiun antariksa internasional itu.

Meskipun ukuran kebocoran itu cukup kecil yakni sekitar 2 mm, namun dapat menjadi suatu masalah yang sangat fatal apabila tidak segera ditemukan. Jika lubang seukuran tersebut dibiarkan, maka stasiun antariksa internasional itu akan kehabisan persediaan udara bersih mereka dalam kurun waktu 18 hari kemudian.

Beruntung bahwa kebocoran udara itu bisa lekas terdeteksi. Sehingga bisa dilakukan tindakan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kebocoran telah diatasi dengan menggunakan perekat dari bahan khusus yang digunakan untuk mengantisipasi kebocoran pesawat antariksa

https://www.youtube.com/embed/L58C8_5pnBg

Setelah mendapatkan laporan peringatan mengenai terjadinya penurunan tekanan udara pada stasiun antariksa itu, para astronot kemudian segera berupaya untuk membereskan masalah yang ada di 'tempat tinggal' mereka itu.

Untuk menangani masalah terjadinya kebocoran tekanan udara, para astronot telah menutup lubang itu menggunakan perekat khusus, yang senantiasa dipersiapkan untuk mengantisipasi masalah kebocoran pesawat antariksa.

"Tadi malam, kontrol misi stasiun antariksa internasional menemukan adanya peringatan penurunan tekanan udara. Dan kemudian pada pagi harinya, para kru telah berkumpul di bagian stasiun Rusia untuk menyelesaikan masalah penyebab terjadinya penurunan tekanan itu," demikian menurut penjelasan dari juru bicara European Space Agency (ESA) seperti diturunkan oleh The Telegraph.

3. Keenam kru stasiun antariksa itu berada dalam keadaan baik-baik saja

Stasiun Antariksa Internasional Mengalami Kebocoran Udarapixabay.com/ skeeze

Seperti diberitakan oleh BBC, menurut ruang kontrol yang ada di Houston dan Moskow, kini seluruh 6 orang kru yang menempati Stasiun Antariksa Internasional itu berada dalam keadaan baik-baik saja.

Ekspedisi 56 Stasiun Antariksa itu dihuni oleh enam orang astronot dari beberapa Negara. Dikutip dari laman Space, kru itu terdiri dari astronot NASA yakni Drew Feustel, Serena Auñón-Chancellor dan Ricky Arnold. Selain itu terdapat dua kosmonot asal Rusia Oleg Artemyev dan Sergei Prokopyev beserta satu astronot dari Jerman Alexander Gerst.

"Setelah proses penambalan itu selesai, serangkaian pemeriksaan dan pengecekan kebocoran tambahan akan dilakukan. (Kini) semua sistem stasiun antariksa itu berada dalam keadaan yang stabil. Seluruh awak yang berada di dalam Stasiun Antariksa itu kini tidak berada dalam keadaan yang membahayakan, dan upaya untuk melakukan perbaikan jangka panjang masih akan tetap dilanjutkan," demikian menurut penjelasan yang dikeluarkan oleh NASA seperti dikutip dari laman ABC News.

Satelit-satelit dan ataupun stasiun antariksa memang cukup rawan mengalami tumbukan, dengan pecahan-pecahan kerikil baik dari sampah antariksa maupun dari sisa-sisa asteroid yang melayang di antariksa.

Menurut rencana yang telah dijadwalkan, pesawat antariksa milik Rusia, Soyuz akan kembali ke Bumi pada akhir tahun 2018 ini dengan membawa serta tiga orang krunya.

Subagiyo Photo Verified Writer Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya