Suffolk, Domba Domestik Inggris di Story of Seasons: Grand Bazaar

Suffolk adalah domba domestik yang berasal dari Inggris dan Irlandia. Mereka dikembangkan sejak akhir abad ke-18 sehingga menjadi salah satu ras domba tertua di sana. Meski tahun-tahun telah berlalu, domba ini masih populer hingga 2025. Mungkin juga dalam waktu yang lebih lama.

Ciri khasnya gampang dikenali. Tubuhnya berbulu putih, tetapi wajah dan kakinya berwarna hitam. Posturnya besar dan gagah. Itulah sebabnya suffolk sering dipilih sebagai domba pedaging karena pertumbuhannya yang cepat.

Meski lebih terkenal sebagai domba pedaging, wol suffolk juga dipakai dalam industri tekstil. Benang yang dihasilkan biasanya dicampur dengan wol lain karena seratnya relatif pendek. Jadi, suffolk itu seperti paket lengkap. Mereka bisa menghasilkan wol untuk sandang sekaligus menjadi sumber daging yang berkualitas.

Pertumbuhan suffolk supercepat dan efisiensi makannya tinggi. Dalam banyak penelitian, mereka terbukti bisa mengubah pakan menjadi bobot badan lebih baik dibanding beberapa ras lain. Peternak sering menggunakan suffolk sebagai pejantan terminal untuk disilangkan dengan domba lain agar anaknya lebih cepat besar.

Selain itu, para ilmuwan sudah lama mempelajari genetika suffolk. Hasil berbagai riset menunjukkan, sifat seperti bobot lahir, pertumbuhan, hingga kualitas karkas bisa diwariskan cukup konsisten. Artinya, kalau dikelola dengan baik, suffolk bisa jadi mesin penghasil daging yang stabil untuk peternakan.

Suffolk bukan cuma terkenal di Inggris, melainkan juga sudah menyebar ke Amerika, Eropa, hingga Asia. Popularitasnya naik karena banyak peternak mencari domba yang bisa cepat gemuk, tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu, dan mudah beradaptasi. Tak heran, di banyak negara, suffolk menjadi salah satu ras favorit untuk produksi daging.

Daging suffolk dikenal memiliki kualitas karkas yang baik. Ia rendah lemak, tetapi tetap empuk. Itu membuatnya banyak dicari dalam industri kuliner berbasis daging domba. Sementara itu, wol suffolk tetap bermanfaat meski bukan kualitas premium seperti merino. Biasanya digunakan untuk karpet, selimut, atau campuran kain. Dari segi ekonomi, suffolk memberi manfaat ganda bagi peternak karena dagingnya bisa dijual untuk pasar utama saat wolnya bisa digunakan untuk nilai tambah.

Dalam Story of Seasons: Grand Bazaar, suffolk hadir sebagai domba spesial yang bisa dibeli setelah progres tertentu. Fungsi utamanya tentu saja menghasilkan wol yang bisa dipotong, dijual, atau dipakai untuk membuat benda lain. Suffolk di game biasanya lebih mahal, tetapi hasilnya juga sepadan.

Menariknya, game ini membuat perawatan suffolk terasa sederhana dan menyenangkan. Pemainnya cukup memberi mereka makan, menjaga kebahagiaan, dan menggunakan gunting wol saat waktunya panen. Meski tidak serumit beternak di dunia nyata, kehadiran suffolk di permainan ini tetap mengajarkan dasar-dasar, yang meliputi kesabaran merawat hewan, kedisiplinan menjaga rutinitas, dan ketekunan memanen hasil ternak dengan bijak.

Suffolk pun kini bertambah unik karena bisa berada di dua dunia. Di dunia nyata, mereka adalah domba penting dengan nilai ekonomi tinggi, terutama untuk daging yang berkualitas. Di dunia game, mereka jadi teman sekaligus sumber keuntungan bagi peternakan virtual.

Jadi, saat merawat suffolk di Story of Seasons: Grand Bazaar, ingatlah hewan ini benar-benar ada dan punya peran besar dalam industri peternakan global. Dengan mengetahui sejarah hingga manfaatnya, bermain game bukan lagi persoalan hiburan, melainkan juga belajar biologi dan agrikultur itu sendiri. Menarik, kan?