Tak Hanya Bangau, 5 Burung Ini Punya Leher yang Gak Kalah Panjang

Flamingo memiliki beberapa ciri fisik yang unik. Mereka mempunyai kaki yang ramping, sayap yang lebar, ekor yang pendek serta leher yang sangat panjang. Saking panjangnya, burung yang satu ini sampai dapat membengkokkannya.

Melansir dari britannica, flamingo adalah burung yang hidup secara berkelompok. Mereka sering kali mengarungi perairan dengan jumlah yang sangat banyak. Dalam penerbangan, ratusan flamingo sering kali memamerkan pesona indah dari tubuh mereka. Dengan populasi yang sangat banyak, spesies burung ini tersebar luas di seluruh dunia.

Burung unta memiliki habitat di daerah yang kering serta berpasir. Dengan jumlah yang sedikit, burung yang satu ini sedang diambang kepunahan. Walau begitu, kawanan dari mereka masih dapat dijumpai pada negara Afrika bagian tengah dan selatan. 

Melansir dari animaldiversity, burung unta memiliki leher yang super panjang. Selain itu, mereka juga mempunyai tubuh yang besar dan kaki yang super kuat. Sehingga, dengan keistimewaan tersebut, burung unta sangat sulit dimangsa oleh para predatornya.

Masih berkerabat dengan burung unta, rhea juga mempunyai leher yang tak kalah panjang. Punya banyak kemiripan, rhea dan burung unta adalah spesies burung yang sama-sama tidak bisa terbang. Bedanya, burung yang satu ini memiliki tubuh dengan ukuran sedikit lebih kecil dari kerabatnya itu.

Melansir dari britannica, rhea masuk ke dalam famili Rheidae dan ordo Rheiformes. Mereka merupakan keluarga dari beberapa burung bertubuh besar. Mempunyai populasi lebih banyak dari burung unta, rhea dapat ditemukan pada banyak negara seperti Brazil, Argentina, Patagonia dan juga Peru. 

Kemudian ada emu yang juga masuk ke kategori burung tak bisa terbang. Emu memiliki rata-rata tinggi lebih dari 1,5 meter dan rata-rata berat sekitar 45 kg. Selain itu, burung ini juga memiliki leher yang tak kalah panjang dari beberapa nama sebelumnya.

Melansir dari laman britannica, emu merupakan burung bertubuh besar yang berasal dari Australia. Populasi burung emu juga sangat tercatat stabil. study ekologi mencatat, ada sekitar 630.000 populasi burung emu dewasa yang hidup di seluruh dunia. Uniknya, burung yang satu ini juga kerap membuat jengkel dengan kebiasaan uniknya yang suka merusak tanaman.

Kemudian yang terakhir, ada cygnus buccinator atau yang lebih dikenal dengan angsa terompet. Bentukan fisik burung ini hampir sama miripnya dengan angsa trunda. Yang membedakan, angsa terompet memiliki leher yang lebih panjang serta paruh yang lebih tajam dari angsa trunda.

Melansir dari animaldiversity, angsa sangat menyukai tinggal pada tepi perairan terbuka seperti sungai. populasi burung ini paling banyak hidup di Alaska. Selain itu, mereka juga dapat dijumpai pada beberapa negara lain seperti Kanada dan Amerika Serikat bagian utara. Walaupun dengan populasi yang jauh lebih sedikit.

Selain sama-sama memiliki leher yang panjang, burung-burung ini juga mempunyai banyak kesamaan lain seperti tubuh yang besar dan kaki yang kuat. Dan keistimewaan itu, tentu saja sangat membantu mereka dalam melakukan berbagai hal agar bisa bertahan hidup.