Jika buaya dan hiu berjumbai (frilled shark) dianggap sebagai fosil hidup dalam wujud hewan, bagaimana dengan tanaman? Ternyata, ada beberapa spesies tanaman yang sudah hadir sejak ratusan tahun silam.
Melansir Oldest, hampir semua tanaman di daftar ini merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam genus, famili, bahkan ordonya. Tak perlu berlama-lama, gulirkan layarmu ke bawah jika penasaran!
Jangan salah sangka, ini bukan tanduk Baphomet, melainkan water caltrop! Tanaman air terapung ini punya banyak julukan, seperti devil pod, buffalo nut, ling nut, bat nut, mustache nut, ling kio nut, singhada, dan lin kok.
Bentuk buahnya yang unik membuat water caltrop mudah dikenali. Buahnya mengandung biji yang bisa dimakan. Mengutip Oldest, fosil water caltrop tertua diperkirakan berasal dari zaman Kapur, sekitar 66-145 juta tahun yang lalu.
Di Amerika Utara, water caltrop dianggap sebagai spesies invasif karena satu hektar tanaman bisa berubah menjadi 100 hektar hanya dalam setahun! Hmm, mirip eceng gondok, ya?
Sebelum ditemukan di tahun 1994, keberadaan pinus Wollemi (Wollemia nobilis) hanya diketahui dari catatan fosil. Sebenarnya, Wollemi bukan pinus sejati, namun berkaitan dengan Agathis, tanaman purba lain.
Namanya diambil dari Taman Nasional Wollemi di New South Wales, Australia, tempat tanaman ini pertama ditemukan. Ilmuwan menduga, pinus Wollemi sudah ada sejak 200 juta tahun yang lalu.
Sedihnya, pinus Wollemi sangat terancam punah dan masuk dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN Red List). Agar pinus Wollemi tetap hidup, program perbanyakan gencar dilakukan sejak tahun 2006.
Setidaknya, fosil cycads berasal dari zaman Permian awal, sekitar 280 juta tahun yang lalu. Namun, beberapa ahli menyebut ada fosil yang lebih tua yang berasal dari zaman Karbon, 100 juta tahun sebelum Permian.
FYI, cycads adalah gymnospermae atau tanaman berbiji terbuka. Cycads dikenali dari biji besar berwarna kuning yang tumbuh dari mahkota tanaman. Biasanya, cycads betina menghasilkan biji, sedangkan yang jantan memiliki kerucut yang berisi serbuk sari.
Tak hanya menjadi salah satu tanaman purba, cycads juga hidup sangat lama. Walau pertumbuhannya sangat lambat, cycads bisa hidup hingga 1.000 tahun! Tanaman ini paling banyak dijumpai di Amerika Selatan dan Tengah.
Tak jauh berbeda dengan tanaman lain dalam daftar ini, welwitschia adalah satu-satunya spesies tersisa dalam ordo, famili, dan genusnya. Tanaman yang menjuntai seolah layu ini berasal dari Gurun Namib di Afrika bagian selatan.
Namanya diambil dari ahli botani dan dokter asal Austria yang bernama Friedrich Welwitsch. Diperkirakan, tanaman welwitschia sudah ada sejak 100-146 juta tahun yang lalu, dilansir Oldest.
Sama seperti cycads, welwitschia adalah tanaman yang berumur panjang. Rata-rata bisa bertahan hingga 500-600 tahun. Namun, spesies tertua diperkirakan berusia 2.000 tahun!
Selanjutnya adalah Equisetum atau ekor kuda, satu-satunya genus hidup di kelas tanaman Equisetopsida. Equisetum bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia (kecuali Antartika), terutama di daerah basah. Sebagian besar ditemukan di belahan bumi utara non-tropis.
Walau Equisetum dianggap sebagai gulma oleh sebagian orang, nyatanya tanaman ini dimanfaatkan untuk makanan dan obat-obatan di beberapa budaya. Selain itu, juga digunakan sebagai pakan ternak atau hewan gembala.
FYI, Equisetum hidup sejak 300 juta tahun yang lalu dan dulunya mendominasi lapisan bawah hutan di zaman Paleozoikum akhir. Uniknya, tanaman ini bereproduksi dengan spora, bukan biji!
Beranjak ke Agathis, yang juga dikenal sebagai kauri atau dammar. Ini adalah pohon jenis konifera purba yang berasal dari zaman Karbon, sekitar 298,9-358,9 juta tahun silam. Sebagian besar spesies Agathis mengalami kepunahan massal, sama seperti dinosaurus.
Kini, ada sekitar 22 spesies Agathis yang tersebar di belahan bumi selatan dan Asia Tenggara. Terutama di negara-negara seperti Papua Nugini, Indonesia (Kalimantan), Malaysia, Australia, dan Selandia Baru, dilansir Oldest.
Seperti apa ciri-ciri umum pohon Agathis? Pohon dewasa memiliki batang yang besar dengan sedikit cabang di bawah mahkota. Sebagai informasi, pohon Agathis terbesar bernama Tāne Mahuta dan diperkirakan berusia 1.250-2.500 tahun. Kamu bisa menjumpainya di hutan Waipoua, Selandia Baru.
Dan juara pertamanya adalah lumut! Nenek moyang lumut diperkirakan hidup sejak 470 juta tahun yang lalu. Lumut bisa ditemukan di seluruh dunia, terutama di bebatuan, tepi sungai, rembesan tebing dan air terjun, batang kayu yang membusuk, dan lainnya.
Karena sifatnya yang lembut dan rapuh, keberadaan lumut dalam catatan fosil sangat terbatas. Beberapa fosil lumut tertua berasal dari zaman Karbon, sekitar 298,9-358,9 juta tahun yang lalu. Meski begitu, lumut berhasil survive hingga hari ini!
Saat ini, ada sekitar 12.000 spesies lumut yang hidup di berbagai habitat di seluruh dunia. Tak jauh berbeda dengan tanaman purba lain, lumut tidak menghasilkan biji dan justru melepaskan spora.
Nah, itulah beberapa tanaman yang usianya sangat tua dan telah hidup sejak ratusan juta tahun yang lalu. Sungguh mengagumkan, ya?