Sukulen merujuk pada tanaman dengan jaringan tebal dan "berdaging" untuk menyimpan cadangan air. Kandungan air pada jaringan tersebut mencapai 90-95 persen. Karena penampilannya yang unik, sukulen sering dipelihara untuk mempercantik rumah.
Dari sekian banyak tanaman sukulen yang ada di dunia, berikut ini beberapa yang paling mudah dirawat. Here we go!
Walau namanya kaktus natal, Schlumbergera spp termasuk golongan sukulen dan tidak memiliki duri yang tajam. Batangnya rata, berdaging, dan bisa tumbuh ke bawah hingga panjangnya beberapa kaki.
Mengutip Better Homes & Gardens, kaktus natal menyukai kelembapan, sehingga harus disiram setiap 2–3 minggu sekali. Selain itu, letakkan potnya di dekat jendela agar memperoleh cahaya.
Tanaman sukulen ini berasal dari genus Aloe. Daunnya tebal, berdaging, kehijauan, dan tepinya memiliki gerigi kecil. Kamu bisa mengoleskan getahnya untuk menghilangkan sakit akibat luka bakar dan goresan.
Perlu diingat, paparan sinar matahari langsung bisa membuat tanaman kering dan mengubah daunnya menjadi kuning. Lebih baik taruh di tempat yang teduh. Jangan lupa siram seminggu sekali.
Sukulen dengan nama ilmiah Sedum morganianum ini memiliki sebutan lain, yaitu kaktus ekor keledai. Tanaman ini paling baik diletakkan di keranjang gantung karena daunnya tumbuh ke bawah.
Jangan sering-sering dipegang karena daunnya rapuh dan mudah rontok. Untuk penyiraman, lakukan setiap 10–14 hari sekali, dilansir MasterClass.
Bukan tanpa alasan sukulen ini diberi nama hens and chicks. Sebab, terdapat tanaman utama yang berukuran besar seperti induk ayam dan dikelilingi dengan yang kecil-kecil seperti anak-anaknya.
Untuk perawatan, biarkan tanahnya mengering selama beberapa hari lalu siram. Ini dilakukan agar batang dan akarnya tidak membusuk. Selain itu, tanam di tanah yang dicampur pasir dan bebatuan.
Sukulen dengan nama latin Kalanchoe tomentosa ini berasal dari Madagaskar. Daunnya berwarna hijau abu-abu dan berbulu. Biasanya, di bagian tepi daunnya berwarna cokelat karat.
Letakkan di dekat jendela supaya mendapatkan cahaya terang. Berikan air jika tanahnya sudah benar-benar kering. Yang terpenting, jauhkan sukulen ini dari hewan peliharaan seperti kucing dan anjing karena sangat beracun!
Ini adalah sukulen klasik yang sangat mudah dijumpai. Dinamai lidah mertua karena mirip lidah dengan ujung yang runcing dan bentuk yang kaku. Bagian tengahnya hijau gelap dengan tepi berwarna kuning.
Menariknya, sukulen dari genus Sansevieria ini bisa bertahan hidup tanpa cahaya dan air tetapi keindahannya tidak hilang! Hal tersebut membuat lidah mertua sangat cocok untuk kamu yang sering bepergian.
Sukulen ini memiliki garis-garis horizontal putih yang mencolok. Daunnya berwarna hijau tua dengan ujung yang runcing. Terlihat eksotis!
Letakkan sukulen zebra di dekat jendela lalu biarkan mereka menikmati cahaya matahari selama beberapa jam. Siramlah setiap 2–3 minggu sekali. Karena ukurannya yang mungil, sukulen ini bisa dimasukkan ke dalam terarium!
Walau namanya seperti itu, nyatanya ini bukan kaktus. Justru, nama internasionalnya ialah pohon susu Afrika dengan nama ilmiah Euphorbia trigona.
Sukulen ini memiliki batang tegak, bercabang, dengan duri yang pendek namun tajam. Terdapat daun kecil berwarna cokelat kemerahan di tepi batangnya. Jika batangnya dipatahkan, akan keluar getah putih yang lengket.
Sama seperti sukulen lainnya, tanaman ini tidak suka tanah yang basah, lembap, apalagi tergenang air. Selain itu, mereka menyukai tempat terang dengan sinar matahari tidak langsung.
Sukulen ini sering disangka palem karena memiliki batang yang panjang, kokoh, dan tampak seperti kayu. Tumbuhnya lambat, tetapi ukuran penuhnya bisa mencapai 12-20 kaki.
Yang membuatnya dikategorikan sebagai sukulen adalah pangkal batangnya (disebut caudex) yang menyimpan air. Mereka menyukai cahaya terang, suhu hangat, sedikit air, dan kelembapan rendah.
Selanjutnya adalah tanaman giok atau jade plant (Crassula ovata) yang dijuluki sebagai tanaman keberuntungan yang bisa menarik uang. Asalnya dari Afrika Selatan, sukulen ini memiliki daun hijau tebal dengan tepi berwarna merah.
Karena ukurannya bisa menjadi sangat besar, pilih pot yang kokoh dan kuat, misalnya dari bahan terakota. Siramlah setiap 2–3 minggu sekali dan taruh di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 4–6 jam.
Memiliki sebutan lain yaitu mawar hitam, sukulen ini memang sedikit berbeda. Daunnya cenderung tipis dengan warna hitam keunguan. Unik!
Mengutip Succulent Plant Care, tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari untuk menjaga warnanya. Ketika cuacanya sedang terik, siram air setiap 7–10 hari sekali. Namun, jika dingin dan sering hujan, sirami setiap 10–14 hari sekali.
Sukulen ini memiliki julukan lain, yaitu kincir tembaga. Lebih colorful daripada sukulen lain yang telah disebut, ya? Asalnya dari kepulauan Canaria, pulau vulkanik di tengah Samudra Atlantik.
Untuk perawatan, letakkan di bawah sinar matahari minimal 6 jam per hari. Dilansir Succulent City, sirami setiap 7–14 hari jika kamu tinggal di kota yang panas, dan lebih jarang kalau kamu berdomisili di wilayah yang dingin atau sering hujan.
Nah, itulah beberapa jenis sukulen yang paling populer dan mudah dirawat. Yuk, semarakkan tempat tinggalmu dengan kehadiran mereka!