Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kucing sedang grooming (unsplash.com/Juan Gomez)
ilustrasi kucing sedang grooming (unsplash.com/Juan Gomez)

Para pemilik kucing tentu sudah tidak asing dengan hairball atau trichobezoar. Sesekali, kucing biasanya akan memperagakan perilaku seperti hendak muntah dan membuat suara-suara yang kurang nyaman untuk didengar. Setelah beberapa detik, hewan itu akan mengeluarkan gumpalan rambut yang disertai isi lambung.

Uniknya, sering kali hal ini terjadi secara tiba-tiba. Kucing yang sedang tidur kemudian terbangun, memuntahkan hairball, lalu tidur lagi seperti tidak pernah terjadi apa pun.

Situs Cornell Feline Health Center melaporkan, kucing memang dikatakan cukup normal untuk mengeluarkan hairball sekali dalam 1 atau 2 minggu. Namun, ada kalanya rambut yang terakumulasi tersebut sangat banyak, sehingga membentuk gumpalan yang terlalu besar untuk dikeluarkan lewat mekanisme muntah atau pun melalui saluran pencernaan. Akibatnya, terjadilah sumbatan yang bisa membahayakan nyawa kucing.

Oleh sebab itu, lebih baik sedia payung sebelum hujan. Mencegah pembentukan hairball jauh lebih baik dari pada menyesal kemudian. Lantas, bagaimana caranya? Simak tips berikut ini sampai tuntas.

1.Rutin grooming

ilustrasi seseorang yang sedang menyisir rambut kucing (pexels.com/cottonbro studio)

Dilansir Cats Protection, kucing akan mengalami shedding atau pengguguran rambut dalam jumlah banyak pada waktu tertentu. Hal ini merupakan bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut, di mana rambut yang lepas akan digantikan oleh rambut muda yang sehat dan kuat. Pada saat seperti ini, kucing jadi lebih sering melakukan grooming, seperti menjilati tubuhnya agar rambut yang longgar bisa dilepaskan.

Sayangnya, tidak semua rambut itu akan lepas ke lingkungan. Cornell Feline Health Center melansir, keberadaan papillae atau struktur “duri” pada permukaan lidah kucing memungkinkan sebagian rambut akan tertelan dan masuk ke lambung. Akumulasi rambut ini kemudian membentuk hairball.

Oleh sebab itu, cat owner bisa bantu mencegah pembentukan hairball dengan cara rutin grooming, terutama brushing dan combing secara rutin setiap hari. Upaya ini dapat diterapkan untuk kucing berambut panjang dan pendek. Dengan begini, sebagian besar rambut yang longgar dapat dilepaskan dari tubuh, sehingga tidak banyak yang tertelan.

2.Potong rambut secara berkala

ilustrasi kucing yang sedang ditangani oleh seorang professional groomer (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kejadian shedding atau pengguguran rambut terutama sangat terlihat pada kucing yang berambut panjang. Banyak yang akan menempel pada furniture, terkumpul di lantai, dan banyak tempat di seluruh area rumah. Melihat hal seperti ini, mungkin cat owner telah menyadari bahwa rambut yang masuk ke dalam tubuh juga tidak sedikit.

Guna mencegah terbentuknya hairball yang berlebihan, maka pemilik bisa merencanakan untuk rutin memotong rambut kucing kesayangan. Ada beberapa jenis hair cut yang sesuai, seperti lion cut, dan lainnya. Hal ini berkontribusi positif untuk menghilangkan rambut-rambut mati agar kucing tidak grooming berlebihan. Hasilnya, pembentukan hairball dapat dicegah.

3.Periksakan kucing ke dokter hewan

ilustrasi seekor kucing yang sedang diperiksa oleh dokter hewan (pexels.com/Gustavo Fring)

Meski grooming memang merupakan aktivitas yang normal bagi kucing, tetapi ada kalanya hal ini jadi berlebihan. Kejadian overgrooming ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti adanya masalah kulit, sakit, dan stres, seperti dilaporkan VCA Animal Hospitals. Efek sampingnya, hairball jadi lebih sering terbentuk dan ini membahayakan kucing.

Kalau cat owner merasa kucingnya tiba-tiba menjadi terlalu sering grooming, sebaiknya langsung membawanya ke dokter hewan. Diperlukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh untuk menemukan penyebab utama terjadinya overgrooming. Hasilnya, kucing jadi lebih sehat dan masalah pembentukan hairball bisa diselesaikan.

Meski hairball adalah hal yang normal, tetapi bila pembentukannya berlebihan akan berbahaya. Oleh sebab itu, sebaiknya melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum terlambat. Kucing semakin sehat, terawat, dan pemilik pun merasa tenang, bukan begitu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team