Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanda Kucing sedang Marah dalam Diam, Awas Dicakar!

ilustrasi kucing yang sedang marah
ilustrasi kucing yang sedang marah (unsplash.com/zhang kaiyv)
Intinya sih...
  • Telinga tegak atau miring mundur adalah tanda kucing sedang marah atau tidak nyaman.
  • Kucing yang marah akan mengumpulkan bulu di tubuh dan menjauhkan diri untuk menghindari konflik.
  • Pupil mata melebar, ekor menggelembung, dan perubahan perilaku juga menandakan kucing sedang marah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing merupakan hewan peliharaan dengan bahasa tubuh yang unik. Salah satu emosi yang bisa diekspresikan oleh kucing adalah marah. Selain meninggikan nada, ada kalanya kucing marah dalam keadaan diam yang sering kali disalah artikan oleh pemiliknya.

Memahami tanda-tanda kucing marah menjadi hal penting bagi pemilik. Dengan memahami emosinya, kita bisa meredakan stres yang dialami oleh kucing. Untuk itu, tak ada salahnya untuk memahami tanda kucing sedang marah meski dalam diam.

1. Telinga tegak atau miring mundur

Jika kucing merasa marah atau terganggu, telinganya biasanya akan berdiri tegak atau miring mundur. Ini merupakan tanda jika kucing sedang melihat situasi dengan waspada atau perasaannya tidak nyaman. Kalau telinga kucing maju ke depan, ini mungkin termasuk tanda perhatian yang positif, tapi jika miring, mereka sedang marah atau jengkel.

2. Mengumpulkan bulu di tubuh

ilustrasi kucing yang sedang marah
ilustrasi kucing yang sedang marah (unsplash.com/zhang kaiyv)

Kucing yang marah atau takut sering mengumpulkan bulu di seluruh tubuhnya sehingga mereka terlihat lebih besar. Ini merupakan mekanisme pertahanan yang dipakai untuk menakuti lawan atau potensi ancaman. Kalau kamu melihat kucing kesayangan sedang mengumpulkan bulunya, lebih baik berikan mereka ruang dan waktu untuk me-time.

3. Menjauhkan diri

Tak sedikit kucing yang lebih menghindari konflik dibandingkan menyakiti pemiliknya. Anabul yang memilih ini, biasanya mengambil keputusan untuk menjauhkan diri. Mereka takut jika marah jadi lepas kendali dan mengeluarkan cakaran yang menyakiti kita. Kucing dengan karakter ini memilih untuk bersembunyi atau menjauh di tempat yang lebih tenang untuk menghindari interaksi.

4. Melebarkan pupil mata

ilustrasi kucing yang sedang marah
ilustrasi kucing yang sedang marah (pixabay.com/PDPics)

Pupil mata yang melebar bisa menjadi tanda kalau anabul sedang cemas atau marah. Saat kucing merasa terancam, sistem sarafnya akan memberikan respon dengan melebarkan pupil. Hal ini juga bisa menandakan kalau kucing ingin melihat lebih jelas ketika berada di kondisi cahaya yang rendah. Jadi, lihat tanda lain untuk memastikan hewan ini marah atau tidak. 

5. Menggigit atau menjilat secara berlebihan

Kucing yang merasa marah atau cemas juga mencoba untuk mengkomunikasikan rasa itu dengan cara menggigit atau menjilat diri mereka secara berlebihan. Kalau masih merasa tidak nyaman, kucing juga melakukan hal itu pada pemiliknya. Kalau sudah begini, kucing perlu dibantu untuk meredakan emosi. Jika mereka tetap ingin mendekati kita, cobalah untuk mengelus bulunya dengan lembut agar kadar emosi menurun. 

6. Ekor menggelembung atau tegak

ilustrasi kucing yang ekornya menggelembung karena marah
ilustrasi kucing yang ekornya menggelembung karena marah (pixabay.com/MabelAmber)

Ekor juga jadi salah satu indikator utama perasaan kucing. Saat anabul marah, ekornya akan berdiri tegak atau menggelembung sehingga terlihat lebih besar. Jika sangat marah, mereka akan menggoyangkan ekor dengan cepat. Melihat ini, kita harus segera menjauhinya sebelum diterjang oleh mereka.

7. Mencakar atau menendang

Kucing yang merasa terganggu atau marah cenderung ingin melindungi dirinya. Salah satu cara yang paling sering dilakukan adalah menendang atau mencakar. Pada awalnya dia akan menggaruk, tapi jika tidak direspon, mereka akan menendang atau mencakar. Sebenarnya tindakan ini adalah pertahanan alami yang mereka lakukan, jadi waspadalah!

8. Perubahan dalam perilaku yang dilakukan

ilustrasi kucing bersembunyi
ilustrasi kucing bersembunyi (pexels.com/Dominika Roseclay)

Kucing yang merasa marah mungkin juga memperlihatkan perubahan di dalam perilaku yang biasanya mereka lakukan. Kalau biasanya aktif, ceria, atau suka berinteraksi dengan kita, maka saat marah, anabul cenderung kurang aktif, menarik diri, atau bahkan menolak makanan. Kalau terlalu lama melakukan ini, segera bawa mereka ke dokter, ya. Takutnya, mereka merasa tidak nyaman dengan tubuhnya karena sakit yang membuatnya marah pada diri mereka sendiri. 

Merespon dengan benar saat melihat tanda kucing sedang marah menjadi hal penting agar mereka merasa nyaman dan aman. Lebih baik kita hormati batasan, jangan menghukum, dan berikan waktu serta ruang untuk mereka. Jika terlalu lama marah, segera bawa ke dokter hewan, takutnya emosi mereka tak stabil karena sedang menahan sakit.

FAQ seputar tanda kucing sedang marah

Apa yang membuat kucing mudah marah?

Perubahan lingkungan, suara keras, interaksi yang terlalu memaksa, atau adanya hewan baru bisa memicu kemarahan. Kucing sangat sensitif terhadap hal yang mengganggu rutinitasnya.

Bagaimana cara menenangkan kucing yang sedang marah?

Berikan ruang, hindari kontak mata, dan biarkan ia menenangkan dirinya sendiri. Saat kucing merasa aman, barulah ia akan kembali mendekat dengan sendirinya.

Apakah mengeong keras berarti kucing sedang marah?

Tidak selalu, tapi mengeong keras yang disertai geraman atau desisan biasanya menandakan kemarahan atau ketidaknyamanan. Itu adalah bentuk komunikasi bahwa ia ingin dibiarkan sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
Stella Azasya
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Science

See More

7 Jalan Kematian Paling Menyakitkan, Menurut Sains

20 Nov 2025, 14:01 WIBScience