Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misteri

Alam emang penuh misteri ya...

Pada malam tanggal 25 Juli 2016, sebuah cahaya keunguan yang melengkung membelah langit utara Kanada. Pemandangan yang misterius sekaligus menakjubkan itu kemudian dinamai dengan sebutan "Steve" oleh sekelompok pengamat langit yang menyaksikannya.

Sempat dikira sebagai penampakan aurora, ternyata fenomena kilauan cahaya ini merupakan sesuatu yang sepenuhnya berbeda.

1. Cahaya itu sempat dikira aurora

Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misterimashable.com/NASA/Krista Trinder

Dilansir dari Livescience.com dan Sciencealert.com, Steve pada mulanya dianggap hanya bagian dari aurora. Yaitu lembaran warna malam berkilauan yang muncul di langit ketika partikel plasma bermuatan cahaya keluar dari matahari, berlayar melintasi angkasa dengan angin matahari dan menyentak magnet bumi.

Namun berdasarkan studi yang diterbitkan pada 20 Agustus di jurnal Geophysical Research Letters menyatakan, bahwa cahaya tersebut bukanlah aurora. Steve secara resmi telah ditetapkan sebagai akronim dari "Strong Thermal Emission Velocity Enhancement".

2. Penemuan badan luar angkasa Eropa

Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misteriastrobob.areavoices.com/NASA

Dibandingkan cahaya utara, Steve tampak lebih tipis dan biasanya muncul sebagai pita putih keunguan. Walaupun tipis, tapi Steve sangat panjang, muncul menjulang di langit malam dan sering membentang lebih dari 600 mil (1000 km).

Ketika satelit sebuah Badan Luar Angkasa Eropa melintas langsung melalui Steve pada Juli 2016, terdapat laporan bahwa ada saluran gas yang sangat cepat dan sangat panas mengiris melalui atmosfer di sana.

Sekitar 200 mil (300 km) di atas bumi, udara di dalam Steve menyala sekitar 5500 derajat Fahrenheit (3 ribu derajat Celcius) lebih panas daripada udara di kedua sisi, dan bergerak sekitar 500 kali lebih cepat. Pita gas yang panas dan bergelombang ini lebarnya sekitar 16 mil (25 km).

3. Steve tidak memiliki fitur seperti aurora

Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misterinationalpost.com/Christoph Schaarschmidt‎/Alberta Aurora chasers

Menurut para peneliti di University of Calgary di Kanada dan University of California Los Angeles, Steve tidak mengandung jejak-jejak partikel bermuatan yang dilemparkan melalui atmosfer kita seperti yang dilakukan oleh aurora. Oleh karena itu, Steve bukanlah aurora sama sekali.

Steve dianggap sebagai sesuatu yang berbeda, fenomena misterius yang sebagian besar belum terjelaskan. Para peneliti telah menjulukinya sebagai "skyglow".

4. Akan dilakukan penelitian lebih lanjut

Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misteriastrobob.areavoices.com/NASA

Pada studi baru di University of Calgary, Gallardo-Lacourt dan koleganya memutuskan untuk meneliti Steve lebih lanjut dengan data hasil rekaman yang berhasil didapat pada 28 Maret 2008.

Untuk studi baru mereka, tim menggabungkan gambar yang diambil oleh jaringan kamera berbasis darat dengan data yang dikumpulkan dari Satelit Lingkungan Operasional Oseanik Lautan dan Atmosfer (NOAA) yang mengorbit-kutub, dilengkapi dengan instrumen yang mampu mendeteksi partikel bermuatan turun melalui atmosfer bumi.

5. Steve masih menjadi misteri

Ternyata Bukan Aurora, Kilauan di Langit Ini Masih Jadi Misterii4u.com

Bertentangan dengan studi Steve yang diterbitkan awal tahun ini, satelit itu tidak mendeteksi partikel bermuatan yang turun ke arah garis medan magnet bumi, menunjukkan bahwa apa pun yang diciptakan Steve tidak mengikuti aturan yang sama seperti partikel matahari yang menciptakan aurora.

Berdasarkan hasil penelitian, para peneliti menegaskan bahwa Steve kemungkinan terkait dengan proses ionosfer. Tertulis dalam penelitian mereka, hal itu mengacu pada tingkat atmosfer bumi yang membentang antara 50 dan 600 mil (80 hingga 1.000 km) di atas permukaan bumi dan duduk tepat di bawah medan magnet planet.

Lebih banyak pengamatan yang dilakukan pada tingkat atmosfer yang berbeda akan diperlukan untuk sepenuhnya menyibak penyebab di balik misteri itu.

Maya Photo Verified Writer Maya

A teen aspiring writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya