5 Fakta Madagaskar, Negara dengan Flora dan Fauna yang Endemik

2. Memiliki lebih dari 100 spesies lemur endemik

lemur (pixabay.com/InspiredImages)

Lemur adalah primata yang hanya ditemukan di Madagaskar. Lemur memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti mata yang besar, telinga yang panjang, ekor yang berbulu, dan tangan yang bercakar. Lemur juga memiliki perilaku yang unik, seperti berkomunikasi dengan suara, bau, atau gerakan, hidup dalam kelompok, dan aktif pada siang atau malam hari. Madagaskar memiliki lebih dari 100 spesies lemur endemik, yang beberapa di antaranya adalah:

• Indri, yaitu lemur terbesar yang memiliki tinggi sekitar 70 cm dan berat sekitar 10 kg. Indri memiliki bulu yang hitam dan putih, ekor yang pendek, dan suara yang nyaring yang bisa terdengar hingga 3 km. Indri hidup di hutan hujan dan makan daun, buah, dan bunga.
• Aye-aye, yaitu lemur paling aneh yang memiliki penampilan yang menyeramkan. Aye-aye memiliki bulu yang coklat, mata yang kuning, telinga yang besar, dan gigi yang tajam. Aye-aye juga memiliki jari tengah yang panjang dan tipis yang digunakan untuk mencari dan mengambil makanan dari lubang pohon. Aye-aye hidup di hutan dan makan serangga, telur, buah, dan biji.
• Sifaka, yaitu lemur yang terkenal karena cara berjalannya yang lucu. Sifaka memiliki bulu yang putih, coklat, ata u hitam, ekor yang panjang, dan wajah yang bulat. Sifaka bergerak dengan melompat-lompat di tanah dengan kedua kakinya, atau bergelantungan di pohon dengan ekornya. Sifaka hidup di hutan kering dan makan daun, buah, dan bunga.

3. Memiliki lebih dari 300 spesies katak endemik

boophis (pixabay.com/mika mamy)

Katak adalah amfibi yang memiliki kulit yang basah, licin, dan berwarna-warni. Katak memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti mata yang menonjol, lidah yang panjang, dan kaki yang berselaput. Katak juga memiliki perilaku yang unik, seperti bernyanyi, melompat, dan berkembang biak. Madagaskar memiliki lebih dari 300 spesies katak endemik, yang beberapa di antaranya adalah:

• Mantella, yaitu katak kecil yang memiliki warna yang mencolok, seperti kuning, hijau, biru, atau merah. Mantella memiliki racun yang bisa melindungi diri dari pemangsa, tetapi juga bisa berbahaya bagi manusia. Mantella hidup di hutan, rawa, atau padang rumput dan makan serangga, cacing, atau siput.
• Tomato frog, yaitu katak yang memiliki warna yang menyerupai tomat, yaitu merah atau oranye. Tomato frog memiliki ukuran yang besar, sekitar 10 cm, dan bisa mengeluarkan lendir yang lengket dan beracun jika terancam. Tomato frog hidup di dekat air dan makan serangga, cacing, atau ikan kecil.
• Boophis, yaitu katak yang memiliki mata yang bersinar, seperti berlian. Boophis memiliki warna yang bervariasi, seperti hijau, biru, ungu, atau coklat. Boophis hidup di hutan hujan dan makan serangga, terutama nyamuk. Boophis juga memiliki suara yang merdu dan bisa bernyanyi bersama-sama.

4. Memiliki lebih dari 250 spesies kameleon endemik

chameleon (pixabay.com/Robert Balog)

Kameleon adalah reptil yang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan, suasana hati, atau komunikasi. Kameleon memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti mata yang bisa bergerak secara independen, lidah yang bisa meluncur dengan cepat, dan ekor yang bisa digunakan sebagai pegangan. Kameleon juga memiliki perilaku yang unik, seperti berburu, berkelahi, atau berkencan. Madagaskar memiliki lebih dari 250 spesies kameleon endemik, yang beberapa di antaranya adalah:

• Parson's chameleon, yaitu kameleon terbesar yang memiliki panjang sekitar 70 cm dan berat sekitar 500 gram. Parson's chameleon memiliki warna yang hijau, biru, atau kuning, dan memiliki jumbai di kepala dan leher. Parson's chameleon hidup di hutan hujan dan makan serangga, kadal, atau burung.
• Pygmy leaf chameleon, yaitu kameleon terkecil yang memiliki panjang sekitar 3 cm dan berat sekitar 1 gram. Pygmy leaf chameleon memiliki warna yang coklat, hijau, atau abu-abu, dan memiliki bentuk yang menyerupai daun. Pygmy leaf chameleon hidup di semak-semak dan makan kutu daun, kutu buku, atau kutu air.
• Panther chameleon, yaitu kameleon yang paling populer karena warnanya yang cerah dan beragam, seperti merah, oranye, hijau, biru, atau ungu. Panther chameleon memiliki ukuran yang sedang, sekitar 20 cm, dan memiliki pola yang bergaris atau bintik-bintik. Panther chameleon hidup di hutan, pantai, atau rawa dan makan serangga, kadal, atau ikan kecil.

5. Memiliki lebih dari 100 spesies fossa endemik

fossa (pixabay.com/SeaReeds)

Fossa adalah mamalia karnivora yang hanya ditemukan di Madagaskar. Fossa memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti tubuh yang panjang dan ramping, bulu yang coklat, ekor yang panjang dan berbulu, dan gigi yang tajam. Fossa juga memiliki perilaku yang unik, seperti memanjat pohon, berburu lemur, dan berkawin dalam kelompok. Madagaskar memiliki lebih dari 100 spesies fossa endemik, yang beberapa di antaranya adalah:

• Fossa besar, yaitu fossa terbesar yang memiliki panjang sekitar 160 cm dan berat sekitar 12 kg. Fossa besar adalah predator puncak di Madagaskar, yang bisa memangsa hewan-hewan besar seperti lemur, babi hutan, atau zebu. Fossa besar hidup di hutan hujan dan sabana, dan biasanya aktif pada siang dan malam hari.
• Fossa kecil, yaitu fossa terkecil yang memiliki panjang sekitar 70 cm dan berat sekitar 2 kg. Fossa kecil adalah hewan pemalu dan sulit ditemukan, yang biasanya hidup di hutan kering dan semak-semak. Fossa kecil makan serangga, tikus, burung, atau reptil, dan biasanya aktif pada malam hari.
• Fossa madagaskar, yaitu fossa yang paling mirip dengan kucing, meskipun masih berkerabat dengan musang. Fossa madagaskar memiliki panjang sekitar 120 cm dan berat sekitar 8 kg. Fossa madagaskar adalah hewan yang gesit dan lincah, yang bisa melompat dari pohon ke pohon. Fossa madagaskar hidup di hutan hujan dan makan lemur, burung, atau reptil, dan biasanya aktif pada siang hari. 

Baca Juga: 5 Fakta Peradaban Nok, Pelopor Budaya Zaman Besi Afrika Barat