5 Fakta White-fronted Chat, Punya Banyak Julukan karena Penampilannya

White-fronted chat merupakan burung endemik Australia yang nampak menggemaskan. Mereka berada dalam famili Meliphagidae dan memiliki nama ilmiah Epthianura albifrons. Panjang tubuhnya kisaran 11--13 sentimeter dan beratnya hanya 11--17 gram. Jantan memiliki wajah putih dan dadanya dibatasi oleh garis hitam, tengkuk hingga ubun-ubun belakang. Bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu keperakan.
Sementara itu sayap dan bulu ekor bagian atasnya berwarna cokelat tua. Bagian perutnya berwarna putih. Jantan punya mata berwarna putih kemerahan sedangkan mata betina berwarna cokelat. Bagian atas betina berwarna abu-abu kecokelatan dan bagian bawahnya putih atau abu-abu pucat. Garis dadanya berwarna cokelat kehitaman tapi agak samar. Berikut beberapa fakta tentang mereka yang bisa membantumu mengenalinya lebih baik.
1. Wilayah penyebaran white-fronted chat

Sebagai burung endemik Australia, white-fronted chat ditemukan di seluruh bagian selatan Australia termasuk Tasmania. Mulai dari Shark Bay di Australia Barat hingga Darling Downs di Queensland. Burung ini menghuni daerah terbuka dengan tumbuhan rendah, pohon teh dan padang rumput.
Animalia menginformasikan bahwa white-fronted chat juga menghuni rawa asin, bukit pasir pantai, tepian rawa atau bakau. Umumnya, mereka menetap di wilayah selatan yang lebih basah, walaupun mungkin berpindah-pindah ke area kering juga.
2. Mereka memiliki banyak nama

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, white-fronted chat memiliki banyak nama. Mereka dijuluki sebagai tintack, gar dan tang. Warna jantan yang mirip seperti nun (biarawati) membuatnya dipanggil nun, ada juga moonface, moonbird, baldyhead, blady, ringneck, ringle, singlebar. Semua julukannya berasal dari penampilannya. Tapi panggilan clipper dan tripper masih belum jelas dari mana asalnya.
3. Menu makannya sangat beragam

Spesies burung ini biasanya mencari makan sendirian atau berada dalam kelompok kecil. Mereka memburu serangga di semak-semak rendah atau di permukaan tanah. Menu makannya termasuk kumbang, semut, lebah, belalang, ngengat, ulat dan laba-laba. Untuk melengkapi dientya, white-fronted chat juga mengonsumsi biji akasia dan nektar.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Tidak banyak informasi mengenai cara berkomunikasinya, tapi white-fronted chat punya beberapa panggilan. Untuk tetap saling terhubung, ada bunyi seperti 'tang' dari logam saat berada dalam penerbangan di interval yang tidak teratur. Sering disamakan seperti dentingan karet gelang, dilansir BirdLife Australia.
5. Sistem perkawinan white-fronted chat

Sama seperti cara berkomunikasinya, informasi mengenai sistem perkawinannya juga terbatas. Musim kawinnya terjadi dari bulan Juni hingga Januari. Pada periode tersebut, betina akan membangun sarang berbentuk mangkok. Sarangnya terbuat dari rerumputan dan ranting, lalu dihiasi dengan bulu, wol dan rambut. Biasanya ditempatkan di semak rendah.
Betina menghasilkan 2--4 telur yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama 13--14 hari. Telurnya berukuran 17x14 mm dan berwarna putih, ada bintik cokelat kemerahan. Setelah menetas, mereka dirawat dan dijaga oleh induknya dalam waktu singkat sebab sudah bisa terbang setelah 10--15 hari kemudian.
White-fronted chat ternyata memiliki banyak julukan. Sayangnya, hanya ada satu jenis panggilannya yang diketahui. Secara global, burung ini diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN. Tapi, populasi di New South Wales diklasifikasikan sebagai Vulnerable karena penurunannya signifikan mencapai 65 persen dari periode 1981--2005.
Sementara di Adelaide-Mount Lofty area Australia Selatan diklasifikasikan sebagai threatened dan keberadaannya semakin langka. Walaupun begitu, tren populasinya meningkat. Jika tertarik untuk melihatnya secara langsung, kamu bisa mengunjungi tempat konservasi terdekat atau bahkan mendatangi habitat aslinya di Australia.