Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting Identifikasi

Diplomat William James Herschel memiliki peran penting

Sidik jari adalah guratan-guratan kecil yang ada di ujung setiap jari, sidik jari sudah terbentuk sejak kita berada dalam kandungan ibu, mengutip dari narasumber How Stuff Works. Sidik jari itu juga berperan sangat penting untuk proses identifikasi seseorang, baik untuk dokumentasi seperti paspor hingga kartu tanda pengenal hingga proses identifikasi kriminal.

IDN Times telah merangkum beberapa informasi seputar sejarah bagaimana sidik jari menjadi salah satu teknologi yang penting untuk proses identifikasi seseorang. Baca selengkapnya di bawah ini!

1. William James Herschel adalah salah satu tokoh penting

Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting Identifikasiilustrasi sidik jari yang diambil oleh Williams (commons.wikimedia.org)

Seorang bernama diplomat bernama William James Herschel adalah tokoh penting dalam penggunaan sidik jari untuk mengidentifikasi seseorang. Dia adalah seorang cucu dari astronom ternama, William Herschel dan ayahnya, John Herschel, juga merupakan seorang astronom ternama. William James Herschel memutuskan tidak ingin menjadi seorang astronom dan bergabung dengan East India Company pada tahun 1853 sebelum akhirnya pergi ke Bengal. 

Pada tahun 1858, William bergabung menjadi Indian Civil Service di Jungipoor, seperti yang dikutip dari Slough History Online, kala itu William membuat kontrak bersama Konai, pria setempat untuk pembelian material pembuatan jalan. Untuk menjaga janji dan mengurangi penipuan Konai kala itu, William membuat Konai memberikan cap tangannya. 

2. William terus bereksperimen

Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting Identifikasifoto William (wikidata.org)

Masih mengutip dari narasumber yang sama, William terus bereksperimen dengan pentingnya sidik jari. Akhirnya William sempat mengumpulkan sidik jari milik teman-teman dan keluarganya.

Kala itu dirinya menemukan bahwa sidik jari tidak berubah dan dapat menjadi salah satu hal yang penting untuk mengidentifikasi seseorang. William sempat mengajukan kepada pemerintah Bengal setempat untuk menggunakan sidik jari sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi orang-orang. Namun, ide dari William itu ditolak. 

Pada tahun 1877, William diangkat sebagai Hakim di Hooghly. Kala itu, William mengumpulkan berbagai sidik jari milik orang-orang pensiunan hingga para kriminal agar tidak diambil oleh impostor. 

Pada tahun 1878,, William kembali ke Inggris dan pada tahun 1887 dirinya mempublikasikan tulisan 'Nature' yang menceritakan pengalaman nya meneliti sidik cari. Pada tahun 1916, satu tahun sebelum William meninggal, dirinya menuliskan 'The Origin of Fingerprinting'. 

Meski William adalah orang pertama yang menyadari pentingnya sidik jari pada identifikasi seseorang, dirinya tidak pernah menyangka bahwa sidik jari sangat penting untuk mencari seorang kriminal. Orang-orang yang menggunakan sidik jari untuk menangkap kriminal adalah Francis Galton dan Edward Henry.  

3. Penelitian oleh Francis Galton

Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting Identifikasiilustrasi Francis Galton (galton.org)

Pada akhir 1800-an,  Francis Galton adalah salah satu ilmuwan yang terobsesi dengan ukuran mengukur hampir semua orang yang ada di Inggris seperti yang dikutip APA. Dirinya mengukur orang-orang itu dari tinggi badan dari ras yang berbeda. Ketertarikannya itu membuatnya juga tertarik pada sidik jari orang-orang. Pada tahun 1880, seorang fisikawan Henry Faulds juga memantau Francis Galton dalam penelitiannya.

Selain Henry Faulds, Charles Darwin juga membantu ilmuwan asal Inggris itu. Misalnya, Faulds masih tidak tahu bagaimana menunjukkan bahwa setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda-beda. Saat itu Darwin menyarankan Galton untuk mengambil sample keponakannya yang masih kecil sebagai dokumentasinya. Akhirnya, pada tahun 1892, Galton menuliskan buku mengenai penelitiannya dalam membedakan sidik jari.  

Baca Juga: 5 Misteri Jack the Ripper, Pembunuh Berantai Zaman Victoria

4. Pembunuhan yang menggunakan bukti sidik jari

Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting Identifikasiilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat-wilcox)

Di tahun yang sama dengan mengutip dari APA, seorang polisi Argentina menggunakan sidik jari untuk membuktikan bahwa seorang perempuan telah membunuh kedua anaknya. Selanjutnya pada tahun 1905, lembaga penegak hukum di Inggris dan Amerika Serikat mulai menggunakan sidik jari dalam investigasi kasus kriminalitas. Sejak saat itu pula, sidik jari juga digunakan untuk keperluan identifikasi seseorang selain kasus kriminalitas. 

5. Pengadilan pertama yang menggunakan sidik jari sebagai barang bukti

Sejarah Sidik Jari, Jadi Bagian Penting IdentifikasiUnsplash/Tingey Injury Law Firm

Pada tahun 1910, Thomas Jennings terdakwa telah membunuh Clarence D. Hiller di  Chicago, Illinois. Mengutip dari Smithsonianmag kasus Thomas adalah kasus pembunuhan di pengadilan pertama yang menggunakan sidik jari sebagai barang bukti. Kala itu penyidik menemukan sidik jari Thomas yang tertinggal di pagar rumah Hiller yang baru saja dicat.

Thomas ditangkap tak jauh dari rumah Clarence, yaitu setengah mil dengan mengenakan pakaian robek dan berlumuran darah, dirinya juga membawa pistol. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, DNA juga menjadi salah satu bukti untuk penyelidikan kasus kriminalitas, mengutip dari APA. 

Itulah sedikit sejarah mengenai pentingnya sidik jari yang ditelusuri oleh William James Herschel sebelum akhirnya Francis Galton dan juga Edward Henry menyempurnakan pentingnya sidik jari. 

Baca Juga: Bukan Gagal, 7 Penemuan Nikola Tesla yang Belum Terwujud

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya